WANITA UNTUK MANUSIA BUAS
terperangah, dia melihat sekeliling dengan takjub. Kengerian yang baru saja diras
yang saling bersahut-sahutan. Gemeresik bunyi tanaman yang daun-daunnya salin
ang dan menyilaukan menerangi hutan tapi, udaranya terasa sejuk dan bersih. Hutan lestari dengan bebauan khas hutan. Bau dedaunan, bau tanah, terasa sangat nyaman dan meny
luas tak bertepi, tampak menakjubkan dan sangat berwibawa, diiringi pepohon
nan raksasa yang diameternya bisa mencapai lima puluh meter, bahkan lebih. Ketinggiannya juga tidak main-main, rata-r
, beberapa sapi jika bersembunyi di situ tidak akan terlihat. Membuat pikiran Anind
kelilingnya sekarang. Pemandangan hutan raksasa yang mewah, terasa sangat menakjubkan.
aginya. Hiking dan camping, adalah hal yang disukai Anindira dan keluarganya yang memang berasal dari kampung. K
h, bercocok tanam di kebun, berburu di hutan, adalah hal yang tidak akan mereka lewatkan saat berada di kampung. Merek
an juga kakek neneknya yang turun temurun untuk berperilaku mandiri dan tangguh. Mereka juga tidak seperti anak-anak muda kebanyakan yang bergantung pada gadget
Ular Sanca atau ular-ular lain, selama itu bukan ular atau binatang berbisa. Anindira bisa dengan nyaman bermain-main dengan itu semua. Sebetulnya seluruh k
*
itu juga, mendadak tubuhnya gemetaran. Anindira merasakan kalau kakinya terasa tidak menapak di tanah. Wajahnya pucat pasi den
i, dia juga berusaha untuk tetap tenang. Dia berusaha mencari jalan keluar. Saat ini, dia tidak bisa ber
perhatikan setiap gerakan yang dibuat Anindira. Anindira terus saja melangkah, tidak ada jalan setapak, juga tidak ada bekas goresan di pohon
eradaan manusia di hutan ini. Dia berusaha menenangkan logika di kepalanya, yang terus saja memikirkan hal negatif, karena dia berada di hutan yang san
dia berjalan, berusaha meraba-raba jejak atau petunjuk. Setidaknya itu adalah, apa yang telah dipelajarinya selama in
tan terdalam yang
Hutan dan Hutan Larangan, yang biasanya hanya mereka yang d
h tumpul. Kakinya yang sejak tadi melangkah dengan stabil tiba-tiba m
tu? Kakinya terasa semakin berat untuk bisa terus melangkah
era pergi dari
hwa ada air di depan sana, yang bisa jadi kemungkinan ada pemukiman penduduk atau kalaupun tidak ada, dia bisa menyusuriny
ah khas hutan belantara yang merdu menghiasi kesuramannya. Antara sadar dan tidak, Anindira merasakan keanehan suasana hutan sekarang ini, semakin Anindira m