icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WANITA UNTUK MANUSIA BUAS

Bab 6 Jaguar hitam

Jumlah Kata:1226    |    Dirilis Pada: 04/05/2023

ng entah anjing atau serigala yang saling bersahut-sahutan. Hutan yang siang tadi masih tampak indah dan asri walau telah menampakkan kesuramannya. Sekarang hutan gelap ini jad

rena merasa ngeri dengan suasana hutan raksasa yang suram dan menyeramkan tapi

elihat Anindira yang gugup gemetaran s

las, dia menatapnya tajam dengan alis mengerut berusaha

mengusap kepalanya, ''Aku di sini menjagamu,'' seru pemuda itu denga

on, ''Agar kau bisa tidur dengan nyaman... '' tambah pemuda

tu membuat Anindira terkejut dan sedikit bergeser, dia refleks menghindarinya, pemuda itu juga terkejut dengan kelakuan An

ira tersenyum dan segera menyodorkan tangannya untuk diolesi remasan dedaunan itu. Baru juga sedikit remasan daun i

ujar Anindira mengeluh saki

narik tangannya yang sedang mengolesi kulit

pi, Anindira bisa melihat dengan jelas

pemuda itu, dia hendak berbalik,

.. Tunggu sebentar!" seru Anindira, tangannya masih memegang pergelangan tangan pemuda itu, "Biar kulihat d

mbil mengangkat tumpukan ra

nindira menganggu

nya, melihatnya dan mencium aromanya, dia ke

justru akan mempercepat kesembuhan luka dan terhindar dari infeksi,'' ujar Anindira menjelaskan, ''Huft... '' baru saja senyum terukir di wajahnya, tapi, dengan cepat segera menghilang, digantikan desahan panjang Anindira de

it berubah ketika melihat wajah Anindira berkerut. Perubahan emosi yang tergambar dari sorot mata pe

a pada pemuda itu, sambil menep

g-kadang terdengar mengeluh menahan rasa pedihnya, tidak tahan lagi air matanya akhirnya mengalir. Antara memang m

ambil remasan dedaunan di tangan Anindira. Tapi, Anindira segera menangkup tangan pemuda itu dengan kedua tangannya, m

s, ''Tidak apa-apa... '' ulang Anindira lagi, ''Jangan khawatir!" s

Hanya sedikit... Sebentar lagi juga sembuh... Jangan khawatir!" seru Anindira terus mengulangi kata-k

tah apa yang dilihatnya dari Anindira sekarang, tapi, dia seperti merasakan duka hati yang mendalam dari Anindira

angis saja sepuas hatinya, tapi, apa mau dikata, di

membelai kepalanya. Pemuda itu tidak mengerti ada apa dengan Anindira, dia juga tidak mengerti dengan setiap ucapan Anind

yang harus dilakukannya!'' be

itu nyaman, bahkan sangat nyaman. Anindira enggan berpikir tentang macam-macam, tidak peduli

membelai punggungnya, beberapa jam berikutnya setelah puas menangis,

apkan mata, terbangun dari tidur lelapnya. Kesadarannya masih belum sepenuhnya terkumpul. Dia mengingat-inga

mpi, tapi ketika dia bangun, dia merasakan sakit dan pedih tubuhnya. Ada remah-remah daun kayu putih yang telah mengering di sekitarnya. Akhirnya dia harus bisa menerimanya, ini kenyataan,

durnya sambil menggeliat sepuas hatinya, ''AH!... Tuan terima kasih semal

hnya yang langsung naik ke kepala. Dia terkejut sampai nyaris tidak bernafas. Tubuhnya kaku. Kurang dari satu menit, wajahnya pucat pasi, ketakutan, dan ket

n tidur Anindira. Atau malah, mungkin sejak semalam. Seekor Jaguar hitam ada di hadapan Anin

UARRR!!!" seru Ani

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka