icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 5
Suami yang Jahat
Jumlah Kata:699    |    Dirilis Pada: 21/03/2023

Rasa sakit yang tajam menjalar dari leher Yulia ke punggungnya saat cengkeraman tangan Billy semakin mengerat. Keputusasaan karena tidak bisa bernapas mengambil alih dirinya ketika kenangan selama dia hidup mulai melintas di depan matanya. Dia berjuang dengan sekuat tenaga dan akhirnya melepaskan diri dari pria itu diikuti dengan erangan teredam.

Sambil memegang lehernya, Yulia mundur beberapa langkah dan terengah-engah saat dia menatap Billy dengan ngeri.

Ada ekspresi datar di wajah Billy, seolah dia tidak terpengaruh dengan semua ini. Tatapan matanya tiba-tiba turun ke perut Yulia, menyebabkan ekspresinya menjadi dingin. Tidak ada apa-apa selain kekejaman yang bersinar di kedua matanya yang gelap sekarang.

"Sebaiknya kamu berdoa bahwa kamu tidak benar-benar hamil. Kalau tidak, aku akan menyingkirkannya dengan cara yang paling kejam."

Yulia memegangi perutnya dengan tangan satunya, lalu dengan penuh rasa takut mengalihkan pandangannya. Rasa sakit yang mencekat di tenggorokannya menyebabkan dia terbatuk keras. Dia bisa merasakan di tulangnya bahwa Billy benar-benar ingin membunuhnya.

Baru sekarang dia menyadari bahwa apa yang dikatakan Krisna tentang kakak tirinya itu benar. Billy adalah orang yang sangat kejam!

Yang terbaik sekarang adalah menjelaskan semuanya pada pria itu. Namun, Yulia tidak memiliki keberanian untuk melakukannya.

Dia beralasan bahwa suaminya yang pemarah ini tidak akan memercayainya bahkan jika dia mengatakan kepadanya bahwa dia telah berpisah dengan Krisna dan berubah pikiran terhadap rencana yang dimiliki pria itu.

Billy terus melemparkan tatapan tajam padanya. Tak lama, kesabarannya habis. "Enyahlah dari sini. Dan jangan pernah berani untuk muncul di hadapanku lagi!"

Setelah mendengar ini, Yulia langsung melarikan diri dari sana. Begitu dia membuka pintu ruangan itu, dia menabrak seorang pria berjas. Pria itu menatapnya disertai dengan senyum hangat di wajahnya yang tampan.

Tidak ingin tinggal di sana lebih lama lagi, Yulia mengalihkan pandangannya, meminta maaf, dan kemudian berlari keluar.

Rudi Purnomo masuk ke ruangan dan menemukan Billy sedang menatap ke arah pintu. Sebagai pria yang cerdas, Rudi bisa langsung memperkirakan bahwa wanita yang kabur adalah istri baru bosnya.

Meskipun dia sedikit penasaran, dia tidak berani menanyakan perihal itu pada Billy. Dia hanya menyapa bosnya dan menjatuhkan laporan pemeriksaan kesehatan di meja samping tempat tidur.

"Dokter bilang tubuh Anda baik-baik saja. Dia mengatakan bahwa Anda akan pulih sepenuhnya setelah melakukan beberapa olahraga pemulihan." Rudi menggaruk bagian belakang kepalanya dan menambahkan dengan ragu-ragu, "Sekarang dokter berbohong bahwa Anda tidak sehat, saya pikir anggota keluarga Anda akan menganggapnya sebagai kesempatan untuk menyakiti Anda. Bagaimana Anda berniat menangani itu, Tuan?"

Bibir Billy menyeringai saat dia menatap asistennya. "Tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Akan terasa menyenangkan melihat semua mangsaku jatuh ke dalam perangkapku."

Rudi mendorong kacamatanya ke atas pangkal hidungnya dan berkata tanpa pikir panjang, "Apakah Nona Pujiono juga salah satu mangsa Anda?"

"Jangan bertanya terlalu banyak, Rudi. Urus saja urusanmu sendiri!" Billy langsung memarahinya.

Otot-otot Rudi seketika menegang. Dia menundukkan kepalanya penuh penyesalan.

"Pokoknya, cari tahu mengenai Yulia. Aku ingin mengetahui segalanya tentang dia!" perintah Billy dengan dingin.

Rudi mengangguk. "Baik, Tuan."

...

Yulia pergi mencari pengurus rumah tangga, Bibi Lina, dan meminta agar menyiapkan kamar lain untuknya.

Bibi Lina adalah wanita paruh baya yang gemuk dan ramah. Dia menggenggam salah satu tangan Yulia dan berkata dengan nada menghibur, "Saya mengerti bahwa Anda akan kesulitan untuk membiasakan diri sebagai istri Tuan Billy. Tapi saya ingin Anda bersabar. Dia baru saja sadarkan diri. Berikan dia waktu. Tidak akan membutuhkan waktu lama sampai dia akan menyukaimu."

Yulia tidak percaya bahwa Billy akan menyukainya. Dia nyaris tidak berhasil kabur dari kematian hari ini, jadi dia memutuskan untuk menjauh darinya. Dia bersikeras untuk bisa mendapatkan kamar tidurnya sendiri.

Setelah kamar disiapkan untuknya, Yulia bersiap untuk pergi beristirahat. Dia berbaring di tempat tidur, tapi dia sama sekali tidak bisa tertidur. Dia menatap langit-langit kamar yang berwarna putih dan merenungkan tentang masa depan yang menantinya.

Rencana awalnya adalah dia menjadi janda Billy karena konon pria itu sudah berada di ambang kematian.

Tidak pernah terlintas dalam benaknya bahwa secara tiba-tiba pria itu akan bangun dan bersikeras untuk menceraikannya.

Pikiran bahwa tidak lama lagi dia akan ditendang keluar dari sini membuat Yulia sangat tertekan. Untuk mengalihkan pikirannya, dia memutuskan untuk menjelajahi internet. Akan tetapi, berita pertama yang dilihatnya sangat mengejutkannya. Itu adalah pemberitahuan untuk lelang terbaru di Jagapura. Salah satu barang yang akan dilelang di sana adalah kalung milik mendiang ibunya!

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pengkhianatan2 Bab 2 Prosedur Inseminasi Buatan3 Bab 3 Pertemuan Pertama4 Bab 4 Dicekik5 Bab 5 Suami yang Jahat6 Bab 6 Meminta Pertolongan7 Bab 7 Tiga Lawan Satu8 Bab 8 Perlindungan yang Tak Terduga9 Bab 9 Kepentingan Egoisnya Sendiri10 Bab 10 Permohonan yang Menggoda11 Bab 11 Tamparan Peringatan12 Bab 12 Foto Lama yang Dicintai13 Bab 13 Mencari Pekerjaan14 Bab 14 Undangan Wawancara15 Bab 15 Bertanggung Jawab16 Bab 16 Bos Pengangguran17 Bab 17 Pencarian yang Intensif18 Bab 18 Perubahan Wewenang19 Bab 19 Pertengkaran yang Diharapkan20 Bab 20 Taruhan21 Bab 21 Tantangan Diterima22 Bab 22 Hal yang Mengejutkan23 Bab 23 Hari Pertama yang Amat Sibuk24 Bab 24 Membela Suaminya25 Bab 25 Merayu26 Bab 26 Suami yang Terangsang27 Bab 27 Terhalang Bahasa28 Bab 28 Sebuah Kesalahpahaman Besar29 Bab 29 Bantuan di Menit Terakhir30 Bab 30 Rencana Licik Citra31 Bab 31 Artis Pop yang Gagal32 Bab 32 Kisah Sebenarnya33 Bab 33 Ciuman Canggung34 Bab 34 Kecelakaan Mobil35 Bab 35 Billy yang Baik Hati36 Bab 36 Seorang Gadis Aneh37 Bab 37 Anak yang Menghilang38 Bab 38 Tidur Bersama39 Bab 39 Tertidur di Kamar Billy40 Bab 40 Undangan Masuk41 Bab 41 Model Luar Biasa42 Bab 42 Penampilan yang Bagus43 Bab 43 Pelecehan Seksual44 Bab 44 Kepanikan di Kamar Mandi Wanita45 Bab 45 Perjumpaan Tak Terduga46 Bab 46 Rekaman Kamera Pengawasan47 Bab 47 Luka di Tangan Kirinya48 Bab 48 Terpancing49 Bab 49 Jurus Rayuan50 Bab 50 Dibius51 Bab 51 Pria Mesum52 Bab 52 Memuaskan Gairah53 Bab 53 Opini Publik yang Terbagi54 Bab 54 Dia Itu Aneh55 Bab 55 Meminta Berdamai56 Bab 56 Langkah Cerdas57 Bab 57 Hadiah Berdarah58 Bab 58 Pembalasan yang Berbahaya59 Bab 59 Hari Valentine60 Bab 60 Pasangan Tidak Tahu Malu61 Bab 61 Dikeluarkan dari Grup Jayendra62 Bab 62 Penyesalan63 Bab 63 Ciuman Paksa64 Bab 64 Dirampok dalam Keadaan Mabuk65 Bab 65 Melakukannya Sendiri66 Bab 66 Rintangan Baru67 Bab 67 Pencuri Kontrak68 Bab 68 Dibuang oleh Sugar Mommy69 Bab 69 Bukan Lagi Orang yang Terkenal70 Bab 70 Menandatangani Kontrak71 Bab 71 Bantuan yang Ditutup-tutupi72 Bab 72 Inseminasi yang Gagal73 Bab 73 Menyebabkan Masalah74 Bab 74 Foto-foto Tidak Senonoh75 Bab 75 Asam Sulfat76 Bab 76 Sensasi Menakutkan di Larut Malam77 Bab 77 Alarm Palsu78 Bab 78 Alasan Jelas79 Bab 79 Kehamilan80 Bab 80 Menghina Mereka dengan Uang81 Bab 81 Bukti yang Kuat82 Bab 82 Tuan R yang Misterius83 Bab 83 Pertemuan84 Bab 84 Berdandan85 Bab 85 Menyukai Wanita yang Sudah Menikah86 Bab 86 Permintaan Kasar87 Bab 87 Alat Pengejut Listrik88 Bab 88 Ketakutan dalam Kegelapan89 Bab 89 Ciuman Bergairah90 Bab 90 Dasar Pengecut91 Bab 91 Gosip Tak Berdasar92 Bab 92 Tidak Disukai93 Bab 93 Debut94 Bab 94 Akapela95 Bab 95 Pemenang96 Bab 96 Memblokirnya97 Bab 97 Suami dan Istri Palsu98 Bab 98 Pertempuran Daring99 Bab 99 Tren100 Bab 100 Mereka Sudah Kelewatan