icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Godaan Cinta Sejati

Godaan Cinta Sejati

icon
Bab 1
Pengkhianatan
Jumlah Kata:1397    |    Dirilis Pada: 21/03/2023

Yulia Pujiono sedang duduk di kamar hotel mengenakan gaun pengantin putih dan riasan wajah tipis. Hari ini merupakan hari pernikahannya, tetapi si pengantin pria tidak bisa ditemukan di mana pun.

Di tangannya ada dua buah dokumen. Salah satunya adalah formulir persetujuan untuk melakukan inseminasi buatan, dan yang lainnya adalah surat perjanjian kerahasiaan. Dokumen pertama menunjukkan bahwa proses inseminasi akan dilakukan besok.

Pengacara Keluarga Jayendra sedang menunggu Yulia untuk menandatangani dokumen setelah menyerahkannya beberapa saat yang lalu.

Sperma yang akan digunakan untuk menginseminasi Yulia milik Billy Jayendra, pengantin pria dan putra tertua dari Keluarga Jayendra.

Pernikahan mereka akan menjadi pernikahan termegah pada abad ini. Namun, tiga bulan lalu sang mempelai pria terlibat dalam kecelakaan mobil yang mengerikan. Dari kabar yang beredar, dia tidak memiliki banyak waktu tersisa untuk hidup.

"Nona Pujiono, tolong, Anda harus segera menandatangani surat-suratnya," desak si pengacara pada Yulia, jejak ketidaksabaran terlihat di wajahnya.

Keluarga Jayendra adalah salah satu keluarga terkuat di kota ini. Keluarga tersebut sangat menganggap penting kelanjutan garis keturunan mereka, sama seperti kekayaan mereka. Billy adalah seorang bujangan sebelum kecelakaan itu, jadi ayahnya, Sigit, memutuskan untuk mencarikan putranya seorang istri. Sigit-lah yang telah merencanakan semuanya. Sperma milik Billy yang telah dibekukan bertahun-tahun lalu akan dibuahi ke dalam rahim pengantin baru sebelum putranya meninggal.

Alis Yulia berkerut saat dia melihat dokumen-dokumen itu. Kilatan kepanikan yang tak bisa diungkapkan kata-kata muncul di matanya.

"Aku minta maaf. Aku perlu membaca semua klausul yang ada secara menyeluruh. Apa kamu bisa keluar dulu sebentar?"

Pengacara itu sedikit mengernyitkan keningnya sebelum dia mengangguk dan pergi.

Begitu pintu ditutup, Yulia meletakkan surat-surat tersebut dan menghubungi pacarnya.

Ya, dia memiliki seorang kekasih. Akan tetapi, itu merupakan sebuah rahasia besar.

Pacarnya kebetulan adalah Krisna Jayendra, putra kedua dari Sigit yang juga merupakan adik tiri Billy.

Krisna turut serta dalam semuanya. Nyatanya, konspirasi ini adalah idenya!

Sebulan yang lalu, ayah Yulia meninggal setelah tiba-tiba jatuh sakit. Ibu tirinya, Triana Martiono, mengambil alih semua properti dan mengusirnya dari rumah. Dia meninggalkan Yulia tanpa uang sepeser pun dan bahkan mengambil semua barang milik mendiang ibunya.

Karena itulah, Yulia benar-benar kehilangan segalanya dan dalam keadaan terpuruk. Pada saat itulah pacarnya, Krisna, membuat sebuah rencana. Dia memintanya untuk menikahi Billy dan menyabotase rencana inseminasi buatan ketika waktunya tiba. Krisna ingin menjadi satu-satunya pewaris kekayaan keluarganya begitu kakak tirinya meninggal.

Dia berjanji akan menikahi Yulia. Untuk memperlancar kesepakatan itu, dia juga bersumpah untuk membantunya mengambil kembali barang-barang milik ibunya dari Triana yang jahat.

Krisna berusaha membujuk berkali-kali hanya untuk membuat Yulia setuju dengan tawarannya. Namun, sekarang, Yulia mulai berubah pikiran. Rasa bersalah sudah merasuki hati nuraninya. Dia tidak berpikir dia bisa melanjutkan rencana Krisna.

Krisna tidak mengangkat panggilannya bahkan setelah dihubungi berkali-kali. Ini semakin membuat Yulia panik. Dia berjalan mondar-mandir di kamar. Karena putus asa, dia menyelinap keluar untuk mencari keberadaan Krisna.

Hati Yulia rasanya melompat di mulutnya saat dia berjalan menyusuri lorong. Dia takut dia akan menemui seseorang yang mengenalnya di lift, jadi dia melepas sepatu hak tingginya dan menuju ke tangga.

Tepat ketika dia tiba di depan kamar besar terakhir yang ada di ujung koridor, dia menghentikan langkahnya.

Pintu kamar ini sedikit terbuka. Suara tawa manja yang terdengar tidak asing datang dari dalam ruangan tersebut.

"Oh, jangan berhenti, Krisna. Tetaplah bersamaku sedikit lebih lama lagi. Lagi pula, Yulia sudah tidak punya waktu untukmu sekarang."

Hati Yulia seketika dipenuhi kekecewaan. Kakinya seberat besi saat ini. Namun, dia perlahan berjalan mendekat dan mengintip melalui celah pintu yang terbuka.

Seorang pria dan wanita muda berbaring setengah telanjang di atas sofa. Wanita yang melilitkan tubuhnya pada pria itu tidak lain adalah saudara tiri Yulia, Vina. Dan pria yang bersamanya adalah Krisna sendiri!

"Sayang, kamu tahu aku ingin tetap bersamamu, tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang. Aku khawatir Yulia tidak akan melanjutkan rencanaku dan melarikan diri. Aku harus mengawasinya," ucap Krisna sambil mendengus, berusaha mendorong Vina menjauh.

Vina tidak menerima jawaban tidak. Dia menundukkan kepalanya dan memberi Krisna ciuman penuh gairah. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu. Wanita jalang itu tidak akan melarikan diri. Dia selalu menurut padamu. Ingatlah bahwa kita masih memiliki barang-barang milik ibunya. Dia bersedia melakukan apa saja untuk kembali mendapatkannya."

"Hmm. Apa yang kamu katakan ada benarnya." Mendengar kata-kata ini, Krisna kembali berbaring di sofa. Dia melingkarkan satu tangan di pinggang Vina dan menyelipkan tangan lainnya di bawah gaunnya. "Hahaha! Dia tidak memiliki siapa pun yang bisa diandalkan sejak ayahnya meninggal. Dia tidak punya pilihan lain selain menuruti perintahku."

"Semuanya tidak akan berjalan semulus ini jika kamu tidak mengotak-atik obat ayahnya," ucap Vina sambil tertawa kecil. Begitu tangan Krisna bergerak di atas tubuhnya, dia mengerang. Tubuhnya gemetar dan meleleh di dalam pelukan pria itu. "Kakakku yang konyol itu mengira kamu akan menikahinya setelah melakukan semua yang kamu minta. Dia tidak tahu bahwa kamulah yang sudah membunuh ayahnya. Kamu pria yang jahat, Krisna."

"Bukankah karena itu kamu mencintaiku?" Tiba-tiba Krisna berbalik dan menekan Vina di bawah tubuhnya sambil menciumnya. "Tidak perlu khawatir, kamu akan menjadi pengantinku ketika semuanya sudah berakhir. Mataku hanya tertuju padamu seorang. Untuk saat ini, izinkan aku menunjukkan betapa jahatnya aku sebenarnya ...."

Detik berikutnya, suara mereka melemah dan digantikan dengan erangan panas.

Kaki Yulia menjadi lemas. Dia terhuyung ke belakang dan memegang dinding untuk mendapatkan dukungan.

Pria kesayangannya, Krisna, ternyata adalah seorang pengkhianat! Yulia sadar bahwa semua cinta dan janji pria itu hanya kebohongan belaka! Pria itu bahkan sudah membunuh ayahnya!

Air mata tiba-tiba mengalir membasahi pipinya. Seakan ada sesuatu yang mengganjal tenggorokannya, membuatnya kesulitan untuk bernapas.

Yulia mencengkeram gaun pengantinnya erat-erat. Dia menggertakkan giginya penuh dengan kebencian saat dia mendengarkan erangan yang datang dari kamar itu.

Ternyata kedua orang itu menggunakan dirinya sebagai pion untuk menjalankan rencana mereka yang sebenarnya. Sekarang setelah dia mengetahui kebenarannya, dia memutuskan untuk menghancurkan semua rencana mereka.

Yulia menyeka air matanya dan memakai sepatu hak tingginya lagi. Dengan kepala terangkat tinggi, dia berjalan kembali menuju ke kamarnya. Dia mengambil dokumen-dokumen itu dan tanpa ragu-ragu segera menandatanganinya.

Dia memutuskan untuk benar-benar menikahi Billy dan secara diam-diam berusaha menjatuhkan Krisna dan Vina. Keduanya hanya akan menerima kekecewaan sekarang karena dia selangkah lebih maju dari apa yang mereka rencanakan.

...

Di malam hari, kediaman Keluarga Jayendra terang benderang.

Yulia diantarkan kepala pelayan ke kamar milik Billy, segera setelah pernikahan selesai.

Ini pertama kalinya dia bertemu dengan siapa yang disebut suaminya.

Menurut Krisna, Billy sangat pemarah dan jahat. Krisna menggambarkan kakak tirinya menggunakan semua kata-kata buruk yang bisa dia pikirkan. Dia juga mengatakan bahwa Billy sama jeleknya dengan raksasa.

Sebagai hasilnya, Yulia mengirakan melihat pria dengan wajah buruk rupa terbaring di tempat tidur. Akan tetapi, rahangnya jatuh ketika dia melihat wajah suaminya. Kenyataannya, Billy adalah pria yang tampan. Meskipun dia kini tengah koma, aura berkelas dan berkuasa melekat padanya.

Mata Yulia terbelalak kagum saat dia mengamati wajah Billy yang terpahat sempurna.

Krisna benar-benar pembohong! Dia menyesal mempercayai kata-kata yang keluar dari mulut pengkhianat menjijikkan itu.

Sementara dia melamun, pintu kamar ditendang terbuka dari luar. Krisna berjalan angkuh dengan botol di tangannya. Dia bersendawa dan berkata dengan keras, "Hei, Yuli! Maaf sebelumnya aku melewatkan panggilan teleponmu. Tadi aku sangat sibuk."

Yulia tahu bahwa dia harus memainkan sandiwaranya dengan benar jika dia ingin keluar sebagai pemenang. Jadi, dia menyembunyikan apa yang sebenarnya dia rasakan. "Tidak masalah. Aku mengerti."

Krisna menenggak habis isi botol anggur itu dan kemudian tersenyum percaya diri. "Aku tahu kamu akan mengerti. Lagi pula, kamu sangat mencintaiku."

Percikan amarah bersinar di mata Yulia selama sepersekian detik. Sambil mengepalkan tangannya erat-erat, dia berkata, "Sudah larut. Kamu harus pergi sekarang. Kita bisa bicara besok."

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Krisna mengunci pintu lalu perlahan berjalan ke arah Yulia.

Dengan hati-hati, Yulia melangkah mundur. "Krisna, apa yang kamu lakukan?"

"Malam pernikahan seharusnya tidak terbuang sia-sia. Ayo kita bercinta."

Dengan senyum nakal di wajahnya, Krisna menerjang ke depan.

Yulia terkejut karena Krisna ternyata begitu tidak tahu malu dan berani sehingga dia ingin berhubungan intim dengannya di hadapan kakak tirinya yang tidak sadarkan diri. Pria ini sudah gila!

Ketika Krisna mendekat lagi, dia mendorongnya menjauh dan bergumam, "Sadarlah, Krisna. Jangan lupakan rencananya."

Ini tidak membuat Krisna berhenti. "Aku telah berubah pikiran. Kamu perlu mengandung anakku sebelum melakukan inseminasi. Dengan begitu, anakku akan menjadi ahli waris Keluarga Jayendra dan kita bisa mewarisi segalanya."

Yulia merasa jijik padanya. Dia hendak bergerak untuk memukul pria itu.

Saat dia mengangkat tangannya untuk memukul Krisna, dia melihat bahwa perhatian Krisna tertuju pada hal lain. Dia melihat ke belakangnya dengan mata melebar, seolah-olah dia baru saja melihat hantu.

"Bil ... Billy ...."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pengkhianatan2 Bab 2 Prosedur Inseminasi Buatan3 Bab 3 Pertemuan Pertama4 Bab 4 Dicekik5 Bab 5 Suami yang Jahat6 Bab 6 Meminta Pertolongan7 Bab 7 Tiga Lawan Satu8 Bab 8 Perlindungan yang Tak Terduga9 Bab 9 Kepentingan Egoisnya Sendiri10 Bab 10 Permohonan yang Menggoda11 Bab 11 Tamparan Peringatan12 Bab 12 Foto Lama yang Dicintai13 Bab 13 Mencari Pekerjaan14 Bab 14 Undangan Wawancara15 Bab 15 Bertanggung Jawab16 Bab 16 Bos Pengangguran17 Bab 17 Pencarian yang Intensif18 Bab 18 Perubahan Wewenang19 Bab 19 Pertengkaran yang Diharapkan20 Bab 20 Taruhan21 Bab 21 Tantangan Diterima22 Bab 22 Hal yang Mengejutkan23 Bab 23 Hari Pertama yang Amat Sibuk24 Bab 24 Membela Suaminya25 Bab 25 Merayu26 Bab 26 Suami yang Terangsang27 Bab 27 Terhalang Bahasa28 Bab 28 Sebuah Kesalahpahaman Besar29 Bab 29 Bantuan di Menit Terakhir30 Bab 30 Rencana Licik Citra31 Bab 31 Artis Pop yang Gagal32 Bab 32 Kisah Sebenarnya33 Bab 33 Ciuman Canggung34 Bab 34 Kecelakaan Mobil35 Bab 35 Billy yang Baik Hati36 Bab 36 Seorang Gadis Aneh37 Bab 37 Anak yang Menghilang38 Bab 38 Tidur Bersama39 Bab 39 Tertidur di Kamar Billy40 Bab 40 Undangan Masuk41 Bab 41 Model Luar Biasa42 Bab 42 Penampilan yang Bagus43 Bab 43 Pelecehan Seksual44 Bab 44 Kepanikan di Kamar Mandi Wanita45 Bab 45 Perjumpaan Tak Terduga46 Bab 46 Rekaman Kamera Pengawasan47 Bab 47 Luka di Tangan Kirinya48 Bab 48 Terpancing49 Bab 49 Jurus Rayuan50 Bab 50 Dibius51 Bab 51 Pria Mesum52 Bab 52 Memuaskan Gairah53 Bab 53 Opini Publik yang Terbagi54 Bab 54 Dia Itu Aneh55 Bab 55 Meminta Berdamai56 Bab 56 Langkah Cerdas57 Bab 57 Hadiah Berdarah58 Bab 58 Pembalasan yang Berbahaya59 Bab 59 Hari Valentine60 Bab 60 Pasangan Tidak Tahu Malu61 Bab 61 Dikeluarkan dari Grup Jayendra62 Bab 62 Penyesalan63 Bab 63 Ciuman Paksa64 Bab 64 Dirampok dalam Keadaan Mabuk65 Bab 65 Melakukannya Sendiri66 Bab 66 Rintangan Baru67 Bab 67 Pencuri Kontrak68 Bab 68 Dibuang oleh Sugar Mommy69 Bab 69 Bukan Lagi Orang yang Terkenal70 Bab 70 Menandatangani Kontrak71 Bab 71 Bantuan yang Ditutup-tutupi72 Bab 72 Inseminasi yang Gagal73 Bab 73 Menyebabkan Masalah74 Bab 74 Foto-foto Tidak Senonoh75 Bab 75 Asam Sulfat76 Bab 76 Sensasi Menakutkan di Larut Malam77 Bab 77 Alarm Palsu78 Bab 78 Alasan Jelas79 Bab 79 Kehamilan80 Bab 80 Menghina Mereka dengan Uang81 Bab 81 Bukti yang Kuat82 Bab 82 Tuan R yang Misterius83 Bab 83 Pertemuan84 Bab 84 Berdandan85 Bab 85 Menyukai Wanita yang Sudah Menikah86 Bab 86 Permintaan Kasar87 Bab 87 Alat Pengejut Listrik88 Bab 88 Ketakutan dalam Kegelapan89 Bab 89 Ciuman Bergairah90 Bab 90 Dasar Pengecut91 Bab 91 Gosip Tak Berdasar92 Bab 92 Tidak Disukai93 Bab 93 Debut94 Bab 94 Akapela95 Bab 95 Pemenang96 Bab 96 Memblokirnya97 Bab 97 Suami dan Istri Palsu98 Bab 98 Pertempuran Daring99 Bab 99 Tren100 Bab 100 Mereka Sudah Kelewatan