icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Laksana Senja

Laksana Senja

Penulis: world.of3am
icon

Bab 1 Pindahan rumah

Jumlah Kata:2138    |    Dirilis Pada: 03/03/2023

ti-hentinya menghembuskan nafas kasar. Tv di kamarnya baru saja rusak karena

nas mendengar celotehan s

u dengerin Bunda n

Bun! Ya

iru udah ngasih penjelasan k

ta

ganya kesal, "Kalian berisik banget sih! Senja tuh lagi nonton para

ni

Ia melirik sang istri yang juga masih terkej

up rapat. Biru yang sadar pun ikut berdehem. Begitu pul

unda tinggal nyiapin ke

capan sang bunda, gadis itu kemba

engit. Ketiganya saling

gi pms y

pelan, "Mana A

embuat Biru dan Utari menoleh,

lak." kata Langit. Biru men

ggang, "Kalian– HEI! SINI BALIK! JANGAN KABUR KALIAN YA!"

bantal. Ia mengerang kesal. Rumahnya selalu ramai. Entah

.....

Utari Prameswari. Senja memiliki seorang kakak laki-laki

, bulumata lentik, bibir tipis juga lesung pipi di kedua pipinya yang chubby. Ga

mbuat semua orang meringis sambil mengusap

agai cogan. Terlebih wajahnya bak tokoh utama dalam setiap

i tim inti basket di SMA Dirgantara . Setelah kelulusannya, Biru melanjutk

otak yang cerdas. Namun hal itu tidak membuat kedua orangtua mereka membedakan kedua anaknya. Tidak, lebih tepatn

jak menikah dengan Langit, ia belajar memasak dari s

as kita belum menikah."

sang istri sudah berkata perihal masa lalu mereka. Salah omong sedikit, Uta

Langit meneguk sal

el untuk sayur sop malam ini

ang masakan Bu

goreng sosis buatan Bunda eman

bih enakan nasi goreng aku

uh percaya diri. Ia tidak akan menjawab sejujurnya wa

g wortel. Sedetik kemudian, Langit meringis sa

n dessert buatan Nada daripada nasgor aku!" omel

ja kamu

ah, ampun sayang!

rkan pisau ke depan wajah Langit, "Awas kamu bohon

jur salah, bohong lebih salah. Untung cinta, kalau ng

hkan Langit harus berjuang mati-matian. Tetapi sedikit sekali yang tahan dengan

nikannya. Langit akui Utari memang pintar, cantik, baik hati. Walaupun kelakuannya bar-bar da

jelas hah?! Mikirin cewek lain ya?!" k

ulu sama s

boy dari dulu." balas Utari santai. Langit menghela n

el

rullah. S

Biru sama Senja gih, Pa. B

g sang istri, Langit naik ke lantai dua u

gu waktu lama, pintu itu terbuka. Tentu saja dengan wajah bangun

tingkah anaknya yang sok kegant

mentar Langit yang membuat Biru kesal. Padahal ia sudah b

selesai masak." kata Langit. Biru meng

harus sabar memiliki anak yang sepertinya kurangajar akibat diriny

k pastel yang berada tepat berhadapan dengan kamar Biru. Lang

lit. Bantal jatuh ke lantai, kasur besar itu penuh karena Senja yang tidur seperti

sikap Langit. Semua orang akan setuju bi

enja lembut. Ia mendenga

enja juga mau

pelan. Namun kemudian matanya membulat saat sadar kalau i

sedang nobar bersama teman-temannya. Langit mengusap dadanya, "Apaka

is itu tersentak kaget. Ia membuka matanya lalu menatap

. Makan

ali memeluk gulingnya e

anak bungsunya, pria itu mengangkat tubuh Se

ap

urunin

punggung Langit kesal. Langit mengac

salah satu kursi makan. Ia bersedekap kesal. Langit yang di tata

nja dan Langit bergantian. Ia berdiri di sebelah Utari yang se

kenapa

gak tahu Adek sama Papa aj

iru di sebelah Senja. Keluarga kecil itu pun memak

. Sesekali melirik Langit tajam. Sepertin

k kamar. Ada yang Bunda mau omongin

menga

ya Senja masih

"Telen dulu baru

diatas bundanya. Mengenai kelakuan dan pelajaran bisnis, Senja dan Biru

nja dan Biru mengadu pada Utari karena kek

enunjukan ekspresi. Semua hal ia pendam sendiri. Setidaknya, setel

durkan kepalanya di pangkuan sang bunda. Sedang Senja sibuk men-stalking cogan di

he

h posisinya menjadi duduk menyender. Tatapannya cukup ser

naknya bergantian. Kemudian beralih menatap Utari, wanita yang hany

ng, "Minggu depan kita bakal pin

gernyitk

it

amu tentu aja. Kamu tetep disini lanju

a menggelengkan kepalanya

en

Senja jadi anak kelas 12!" protes Senja. Ia sudah berdiri menatap Langit dan Ut

en

gejar anak bungsunya itu. Langit menggelen

mbut, "Bunda nggak usah khawatir. Senja c

n tak ada sahutan sama sekali dari dalam kamar. Lan

ak m

au bica

gg

eras kepalanya dengan dirinya sendiri. Walau lebih banyak mirip U

ntunya ya?" uja

kl

at. Langit tersenyum kecil, ia menggendong Senja layakn

Langit merapihkan rambut anak bungsunya yang sedikit beranta

engerin P

mengan

ang rumah dan masa depan Papa juga Bunda yang pernah kami rancang jauh sebelum menikah." ujar Langit. Bibirnya tersenyum kec

awa Senja ke dalam pelukannya. Kehangatan kembali menguasai hati Senja

kerjaan Papa secepat mungkin biar selepas kamu

andung dan kita tinggal bareng lagi di rumah ini." sambung Langit

"Malah seneng dia

kan pelukannya lalu mengecu

ia nggak beran

meny

i kalian baku hantam, akhirnya Bund

san. Apalagi kalau dirinya sudah main tangan pada anak sulungnya. Sudah dibilang

. Selamat malam, Papa." kata Senja

ya. Setelah mencium kening Senja lagi, Langit meny

tag

"Kamu kayak lia

Mirip setan ema

an! Kaget aku, Bun." kesal Langit. Utari ha

a gim

u k

enatap mata Utari dalam. Utari yang ditatap seperti itu pun salah ting

lanan kamu ud

h. Sebelum makan malam

uaminya ini? Namun kemudian dia sadar. Utari berde

menggendong istrinya ala bridal. Uta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka