Single Mom
iri Rania dan putra-putranya. Laki-laki itu semp
orang berperawakan tinggi dan tegap tampak te
di
otong tat kala netranya menangkap sosok David di sebelah Rania. Anak-anak l
da
i siapa?" Jelas David tidak kenal, dulu sekali David masih kecil
sekilas dengan ramah. "Dino, aku membawa David kesini, dia ingin mengunjun
teduhnya. "Jadi David sudah besar, ya. Apa
ak laki-laki yang tampan itu. Tentu, David menerimanya de
Rania dengan senyum getirnya. Memang benar, di Jakarta-lah Rania bisa
a bola matanya berbinar lucu. "Benar ... ini pasti Van
pan-tampan Rania. Bagaima
h. Tidak ada
banyak yang terjadi, orang tua Naresh sudah rujuk kembali, dia mencari Da
i rumah, jangan disini," pinta R
i kita pergi setelah kalian puas meng
*
upakan istri dari Dino. Senyum terpatri dari wanita dengan kulit puti
enang jika rumah mereka ramai karena sosok anak kec
membawa Vano ke dalam pangkuannya, membiarka
tanya Rania memulai
gar bisa memilki momongan, kami sudah sangat menantikan k
ra mengirimkan malaika
" balas Delia lagi. Kini tangannya diusap
i panggilan Dino. "Bibi, tolong ajak anak-anak bermain di taman, ya. Ajak m
k ikut Bibi, ya. Bibi akan memperlihatkan ikan yang cantik pada
pati anggukan dari Rania. Setelahnya, di ruang k
d akan membawa David bersama mereka," ujar Di
ersamaku. Lagi pula, aku juga sangat menyayangi David, rasanya tidak rela jika harus pi
uga kakek dan n
i aku yang mem
dengan David," timpal Delia, dia mengerti perasaan Rania yang
n bilang pada orang tua Naresh untuk pindah ke Jakarta saja, ya? Dengan begit
sering atau pun bisa menginap disana. Dengan begitu, tidak ada yang merasa ditinggal
tahukan pada orang tua Naresh
," kila
dah mengetahui siapa ayahnya?" Kin
u tidak ingin menggan
u tentang darah dagin
t Vano dengan segala cara dan aku tidak akan membiarkan itu te
. "Ya, sudahlah, terserah dengan keputusan
tkanmu." Rania menata
ustru aku senang jika rumah kami ram
ti rumahmu sendiri. Jangan sungkan, kita adalah kelu
kalian sangat
kali pasti dari Jakarta ke sini." Delia berdiri dan mengaj
rbilang cukup luas dari ukuran kamar apartemennya. Sesaat, ia lupa mengab
awab, tertera di layar ponselnya. Segera, Rania menelpon Renan dan mengabari dirinya yang sudah be
*