Single Mom
l
ri pipi kanannya. Dia mencoba berdiri lagi sambil memegangi
ga kau harus memilih wanita sampah itu untuk ka
k karena Renan yang keras kepala dan
kembali menentang perkataan Haru. Renan tidak terima jika wani
k si
in Rania
tu berjalan tertatih-tatih menghampiri Renan sepert
u .
mana
aru menyuruh Hani pergi dari ruangan kerjanya dan tidak perlu
a panas siang itu. Apalagi tatapan tajamnya, seolah dia benar-benar tidak akan tak
, kenapa kau repot
anak kandungku! Tidak sepertimu, yang hanya bisa menambah luka dihatiku! Laki-laki brengsek!!" Hani melem
menampar Hani, namun len
tap tajam ayahnya. "Cukup ibu kandungku yan
l
mbali bersimpuh ke lantai. Melihatnya, Hani terk
k tadi. Wanita itu juga mengusap kepala anaknya dan memberika
angannya. Menyisakan Hani dan Renan di dalam sana. Anak
putranya yang babak belur. Tampak, banyak luka lebam dan bercak dar
ya tanpa jeda. Laki-laki itu juga rapuh, ia ingin Rania yang menjadi pendamping hidupnya. Tidak bisakah Tuhan mengabul
n. Terlebih dari itu, kau juga akan membuat dia semakin terluka putraku ...," lirih Hani,
buku, aku menyayangi Rania .... hikss ... tolo
iatas paha Hani. Demi tuhan, Renan hanya
nya k
*
as
jamkan matanya hanya ma
e di teras apartemen milik Jihan sambil sesekali memandang arah jalan raya yang begitu padat. Benar, s
a matanya, menggeser tubuhnya sedikit
ke calon suaminya itu. "Mas janji akan meng
a ada pemikiran apapun t
u ingin itu," bi
apa, pikirannya menjadi kosong tanpa sebab. "Mas, aku ga tenang kalau dia masih berkeliaran di dekat
aik di perusahaan dengan kinerja jauh diatas rata-rata. Jika
an di belakang telinga gadis itu. Lalu, wajahnya
h mencinta
diri. Tidak mungkin dia akan melukai hati Jihan dengan
nya Mas ga mau
ahan Renan," sungut Raihan lagi. Matanya terus
erhormat, aku pastikan itu terjadi," ancam Jihan, raut wajahnya sungguh tak bisa digamb
an, J
as
berkuasa memecat Rania dari pada ayahnya yang datang dan malah menghabisi
, kan? Awas
m dekapannya. Memberikan ciuman hangat di bahu sang gadis dan
menghentam kulit mereka. Tertidur lelap menuju alam mimpi masin
mungkin terus bergantung pada Renan atau bertahan di perusahaan yang dikelola oleh Raihan. Dia tahu, suatu sa
*
sehingga gadis itu memelototkan matanya karena kaget. Bisa-bi
lepaskan tangan Renan dari pinggangnya. Bisa gawat j
u antara ruangannya dan juga ruangan lantai staff. Meny
S-sakit?" Rania berusaha menyentuh pinggir
luk Rania dengan erat. "Kenapa sih, bu