icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Single Mom

Bab 3 Mempermalukan Rania

Jumlah Kata:1098    |    Dirilis Pada: 30/01/2023

ayar komputer di depannya. Ses

aa ...," tunjuknya ke lua

di kursi yang lebar itu, ya," ucap Rania memberi pengertian. Bahwasanya, ada beb

ama, Jihan membawa keponakannya untuk bertemu dengan Raihan. Jihan membawa tiga keponakan laki-lakinya ke peru

da Vano adalah ruangan itu. Disana, para keponakan Jihan menonton tv sambil duduk di atas kursi mewah, kaki me

anya, bahwasanya dia tidak boleh masuk kesana atau hanya sekedar duduk di kursi mewah tersebut. Vano pikir, menonton saja tidak apa, kan

baik untuk Jihan. Miris, bukan? Tidak. Itu adalah sebuah kasta. Bukankah kasta Rania sangat rendah dari Raihan? Sangat tida

Vano menggaruk lengannya karena gatal. Benar saja, dia berjongkoknya di dekat tanaman hias, t

ci ibunya maka jangan benci anaknya. Anak kecil terlahir suci dan polos. Jika

enoleh pada Raihan. Mata kecilnya beradu pandang dengan

tu?" tanya Raihan de

badan jika bertemu orang. "Noton pombob," ucapnya sangat polos. Manusia mana p

ngkok disitu? Apa kau t

kelja. Jadi tidak membawa tv,"

anak na

..," jawabnya dengan mata yang berkaca-kaca. Kini, tangann

ingin mencuri? Apa y

e

nya pelan sekali sembari menunjuk tv di dalam sana. Lalu, dia menghapus air matanya sendiri dengan punggung tangan

i jarak yang cukup jauh. Van

i dan berlari begitu saja mengejar Renan yang langsun

nan. Dia sangat geram, entah kenapa. Renan yang sudah menggendong Vano,

tidak ke ruangan Handa saja?" Ren

i sekarang, dia melihat mainan yang dipeluk Vano, semakin membuat senyum lebarnya tercipta. Itu kan mainan yang dibelikannya saa

pombob di ruanga

ukkan kepalan

l memakan kebab hangat dan susu coklat. Renan duduk di kursi kerjanya, menandatangani data keuangan yang bar

*

m berl

ci, itu artinya Renan ada di dalam sana. Rania masuk dan berjalan lebih dal

no tertidur pulas. Vano yang di

rik selimut tebal itu untuk menyelimuti Renan dan

enahi posisi bantal dengan benar. "Handa Renan juga masi

a

erseri yang membuat jantung Renan selalu bergemuruh. Aroma vanilla milik Rania b

a Rania gugup. Dia terkejut,

ap

a tubuhnya untuk duduk, sehingga Rania

ajahnya. Renan memeluk tubuh Rania yang ada di pangkuannya. Kepalanya i

Apa ya

"Biarkan saja, tolong. Aku hany

-hana d-di

. Urusanku hany

l

an kedua tangannya. Hatinya

r

uda di depan Rania. Rania yang sedang fok

an kolega bersamaku. Renan sudah dari

Pak? Bukannya banyak karyawan lain atau sekretaris

l memperhatikan wajah Rania. Dulu, sewaktu kuliah meliha

mbuat investor bermata keranjang rela berinvest

aki-laki ini memang benar-benar menganggap Rania sebagai pelac

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka