Single Mom
erusaha turun dari ranjang pemeriksaan. Namun, Raihan menahannya. Laki-laki itu tida
ndongmu. Wanitaku tidak boleh lecet." Raihan mengan
u tengah malam begini ...," l
tidak merepotkan, lain kali jangan memakan samyang dengan bubuk cabe ya
nya, membuat Raihan mencubit pipinya karena gemas. Iya, Jihan memakan samyang di tengah malam. Hampir mendeka
ang berlawanan dia mendapati sosok Rania. Rania berlarian dengan menggendong
berantakan. Bermodalkan baju kaos biasa, dibaluti dengan celana trening yang dimana bagian ce
sandal satu bagian. Kaki yang satunya tidak memakai sandal dan sekaran
t rasa iba pada hati Raihan. Pasalnya, tadi siang Raihan memarahi anak kecil itu dan ibunya, bahkan mengatainya dengan anak sialan. Tapi, terlepas dar
ini saja, ya," ucap Jihan yang tahu bahwa Raihan memperhatikan V
. Mas akan tu
da Jihan dan menyisakan Ra
ahan. Namun, dia teringat wajah David dan Vano ketika kedua putrany
lan dan bergerak menyentuh l
Ano anak yang kuat, dia hanya sedikit kelelahan. Buna yakin itu .
B-buna
al dan penuh lecet. "Oh ... ini, tadi putus talinya, Buna tinggalkan saja di jalan. Buna tidak apa-a
.... David selalu membuat Buna susah. Padahal, Buna juga sangat k
amu, sayang." Rania mencium dahi anaknya dan membawa David kedekapannya. "Buna sanga
untuk Rania. "Buna pakai
ati putra sulungnya. "Kaki David lebih B
perti itu. David sed
avid, nanti Buna beli sandal di kantin
unya. Dia sangat sayang pada Rania dan ti
David. Anak laki-laki itu pun berbisik
dan mendapati Raihan yang
an Raihan sangat menyayat hati seorang ibu seperti Rania. Rasanya, dirinya adalah sosok ibu yang buruk dan tidak becus menjaga sang buah hati. Andai ia bisa berteriak,
ama seperti bunanya. Rania berusaha untuk tetap tersenyum dan me
i Rania tertusuk tajam. Perkataan yang sangat
id sekali, David tidak suk
n. "Terima kasih sudah membuatku sadar. Aku minta maaf jika pernah merusak rumah tangga ayah dan ibumu," ucap Rania, kepala dan badannya membun
aaa
engkan kepala
mbuatnya tertekan selama ini." Selanjutnya, Raihan pergi begitu saja meni
*
aki itu tengah menonton film spongebob di ruangan rawat
it melihatmu menjadi lemah seperti ini ...," l
lananya untuk mengunci pinggangnya. "Buna, David hari i
ah. Tidak ada kata bolos,
aaaa
akhir David yang menge
da perawat disini." Rania mencium pipi putra bungsunya. "Ana
a dia anak pemberani seperti sup
*
agi aku mendapatkan
ia. "Ya? Apa katanya? Kenapa batang hidungnya tidak ada sampai saat i
nyum, bosnya ini budak c
Vano dirawat di rumah sakit, mal
PA
, Tu
n menghubunginya secara pribadi kalau begitu."Renan berlalu begitu saja. Pria i
lau Vano sakit?" tanya Renan khawatir. Di
mbangunkanmu yang
Ran
sih lesu. Nih, sekarang lagi nonton Doraemon," ja
nan berjalan ke arah pintu
Aku izin
potongan gaji hari rabu sangat besa
hu. Tidak a
tipis. "Yakin?
t yakin. Anakku
ihannya memang tepat. Tidak salah kan jika ia me
ah, aku
awab Rani
telepon
ginya, Vano juga putranya dan segala-galanya bagi Renan. Sebelum benar-benar pergi, laki-laki itu mampi
*