Single Mom
ap Jihan dengan lembut. "Aku sudah tidak ada
memberikan seluruh hati Mas untukku?" Rasanya sangat sulit untuk Jihan lal
idak ingin mengecewakan ayah dan ibuku, pahami aku sedikit lagi, ya ...." Jihan han
*
pertamanya (Apart Jakarta). Anak laki-laki itu bermain di dekat ruang para staff bekerja. Tidak mengg
ano menabrakkan mobil truknya ke mobil tayonya. "Bum-bum ...
ing Vano. "Kau sedang apa?" tanyanya
enculi kok tuan ...." jawabnya sopan sekali. Mendengarnya, membuat laki-l
no. Tepat saat itu, getaran hangat menjalar begitu saj
man tidak bermaksud ja
Iya, Paman. Kata Buna, Paman w
alasan anak itu. Rania menga
u saja. Bukankah Vano anak yang lucu dan sangat menggemaskan?
boy
no menaruh tangannya di telapak tangan Raihan. Lagi, euphoria itu muncul.
erdiri di balik pintu utama ruangan staff. Dia memegangi dadanya yang bergemuruh hebat. Niat awa
Tuhan ...," li
alkan perusahaan ini dengan uang tabungan yang cukup. Setelah uang tabungannya
*
n dari ayah Raihan. Semua berjalan sebagaimana mestinya. Rania juga fokus pada penjelasan dari ketua tim pemasaran yang
berkedip sedikit biar ga juling," uc
Mataku rabun, minusku naik ... a
akan meng
n Vano ingin beli robot apa itu aku lupa namanya ... katanya limited
di anakmu. Biar diutamain beli ma
a untuk membahagiakan David dan Vano. Selebihnya, ak
rjanya itu memang pantas menjadi role model untuk wa
a, dia menatap intens Rania ya
ibuku di rumah menderita karena ulahnya," gum
*
rjadi keributan yang cukup membuat atensi orang-orang dis
i dalam kamar utama mereka dan Hani yang
sang suaminya yang berada dihadapannya. Sungguh, Hani sangat ingin mencabik-cabik wajah suaminya itu. Dia me
" balas ayah Raihan, Haru. Laki-laki yang menginjak usia lebih dari setengah ab
lelah!" Hani menyerakkan buku-buku Haru yang berada di atas meja kerjanya. Membiarkan bersera
ja bersama teman-temanmu itu, apa uang yang selalu kuberikan itu tidak cukup untukmu?" Haru berdiri dari duduknya sambil
ati nuranimu yang menghitam itu. Aku mohon ... jangan ambil kebahagianku ...." Hani pun terduduk di lantai dengan lemah, rasanya dia sudah tidak tahan lagi deng
benar, wanita itu meng
. putraku
bahagia bersama Jihan.
tidak sadarkan diri tiba-tiba karena kelelahan saat menangis hister
n kehidupanmu saja, jangan mencampuri masalah yang lain," bisik Haru di teling
ya juga meraba-raba seprai kasur. "Rania .... R-r
ergi dari hadapan Hani dan memilih ke luar rumah untuk duduk di teras taman belakang. Membiarkan dirinya menghirup udara segar d
*