icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pelakor Kesayangan CEO

Bab 3 Gara-gara Basah

Jumlah Kata:1252    |    Dirilis Pada: 22/01/2023

ah

a diruang kerjanya, begitu mendengar suara teriak

nya Arfa deng

t Aleena deng

sah begitu? Apa kau se

nggal dirumahku. Bukankah Mas Arfa sendiri yang sampai bosan

n menggigitnya seperti waktu itu," ucap

Mas. Enggak lihat apa bajuku

u menarik tangan Aleena unt

ry. Kau pakailah bajuku dulu," ucap Arfa, lalu meraih sebuah

leena sambil meneri

rlihat seksi jika memakinya,

i sudah lama tidak mendapat asupa

mau asupan

" cicit Aleena dengan wajah kesal, yang

membuka pakai

a keluar," usir Al

kah kau bilang, jika hanya aku satu-satu

ngeces enggak tanggung

i untuk mengatasinya,"

h," sahu

da, lalu merapikan ikatan rambutnya, kemudian menyepolnya keatas d

tidur sambil memandangi Aleen

ya yang ada dibagian belakang. Namun naas, risleting itu

ketika melihat Aleena kesusahan memb

cobanya lagi," jawab Aleen

g yang macet tersebut dengan sekuat tenaga. Tapi sampai

k kapan sudah berdiri begitu dekat dibelakang Aleena, hingg

mudian melepaskan kain bagian dalam yang tersa

penghabisan. Dengan gerakan lembut pria itu menurunkan dres Alee

ahan mengusap punggung mulus milik Aleena, seiring dengan meluncurnya dre

rimaku, Aleena," bisik Arfa, sambi

mau menjadi

yang pertama," sahut

dak mau ada

ng pertama dan yang terak

mau dikemanain?" Tanya Aleena, sam

a. Aku hanya perlu membuangnya kelaut," jawab Ar

akang, yang tidak sengaja justru mengenai milik Arfa hi

" ucap Aleena sambil membalikkan tubu

cit Arfa, lalu menjatuhkan

mengusap-ngusap milik Arfa dengan lembut, seaka

ustru membuatnya te

ubuh Arfa itu. Sekilas ia dapat melihat jika ada ses

aksud begitu," cicit Ale

u dengan cepat menarik tubuh Aleena hingga terjatuh diatas tempa

gan macam-macam ya," ucap

inginkanmu," bisik Arfa yang membuat b

ta akhirnya tidak berdaya begitu Arfa tidak mau melepaskan pagutan dibibirnya

elajah leher jenjang nan putih mulus milik Aleena. Men

engal. Namun Arfa abai, pria itu justru semakin turun kebawah, dan mulai be

emudian mendorong tubuh Arfa kesamping, la

, kau membuatku gila," uja

empat sarapan saat berangkat m

ng duduk disampingnya. Pria itu lalu b

ap bahu Aleena dengan lembut. Seketika saja hasratnya menguar begitu saja, ket

u," cici

kau bebas minta apa saja padaku, walau aku tau kau selalu saja meno

ukmu, sekalian membawa pakaianmu ke laundry," ucap A

ya Arfa begitu selesai mem

sukaan Mas Arfa," jawab Ale

kamar ini. Jangan pernah keluar da

sahut Aleena de

ka kau bosan. Aku sudah mendownload permainan kesukaanmu," ucap

pintu, Aleena tersenyum penuh a

atnya permai

dari dalam tasnya. Wanita itu kemudian memasang sebuah alat komunikas

Aleena kepada seseorang yang s

i wanita itu akan da

saja jika ia menyaki

ai ia menyakitimu, aku yakin itu. Kau tidak perl

Apa kau bisa memastikan jika mas Arfa

. Kau tidak

han

pai. Aku tidak pernah mengajarimu untuk menjadi wanita lema

h] sahu

stira

kasi itu, kemudian melepasnya dar

k itu, lalu membuka ponsel milik Arfa yang sengaja ditinggal unt

r diponsel Arfa adalah foto dirinya yang sedang dipeluk Arfa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Aleena2 Bab 2 Sang Penyelamat 3 Bab 3 Gara-gara Basah4 Bab 4 Tamparan dan Jambakan5 Bab 5 Terhina6 Bab 6 Derita Laura7 Bab 7 Kesayangan CEO8 Bab 8 Kejutan 9 Bab 9 Semakin Sakit10 Bab 10 Melampiaskan Amarah11 Bab 11 Menggali Lubang Kubur12 Bab 12 Janji Arfa13 Bab 13 Semua Demi Aleena14 Bab 14 Kehilangan Harga Diri15 Bab 15 Sakit Tiada Terperi16 Bab 16 Terpancing Emosi17 Bab 17 Bersimpuh di Kaki Aleena18 Bab 18 Menggoda Arfa19 Bab 19 Sebuah Tawaran20 Bab 20 Sisi Lemah Arfa21 Bab 21 Mertua dan Menantu22 Bab 22 Ratu Drama 23 Bab 23 Haruskah Berhenti 24 Bab 24 Jangan Menangis Berlian25 Bab 25 Arfa Siuman26 Bab 26 Alex dan Nyonya Miranda27 Bab 27 Menyusun Siasat28 Bab 28 Mengancam Arfa29 Bab 29 Kedatangan Karina30 Bab 30 Diundang Makan Malam31 Bab 31 Kehadiran Yudha32 Bab 32 Dibela Yudha33 Bab 33 Ada Apa Dengan Arfa 34 Bab 34 Ternyata Cemburu35 Bab 35 Yudha Lagi 36 Bab 36 Percaya Padaku37 Bab 37 Tidak Akan Terpengaruh38 Bab 38 Siapa Tuan Melviano 39 Bab 39 Tangis Karina40 Bab 40 Sekedar Ingin Tau 41 Bab 41 Bertemu Karina42 Bab 42 Berbagi Cerita43 Bab 43 Bertemu Tuan Melviano44 Bab 44 Cinta Itu Akan Selalu Ada45 Bab 45 Dua Cincin46 Bab 46 Laura dan Edwar47 Bab 47 Rencana Menginap48 Bab 48 Sambutan Baik49 Bab 49 Laura Pendarahan50 Bab 50 Sisi Lain Aleena51 Bab 51 Mulai Beraksi52 Bab 52 Masih Kesal53 Bab 53 Kelakuan Konyol Arfa54 Bab 54 Cara Jitu55 Bab 55 Mencari Informasi56 Bab 56 Sebuah Kenyataan57 Bab 57 Masih Ragu58 Bab 58 Ada Penyusup59 Bab 59 Alat Penyadap60 Bab 60 Titik Terang61 Bab 61 Antara Alisya dan Aleena62 Bab 62 Jangan Halangi Aku63 Bab 63 Rapuh64 Bab 64 Kedatangan Melviano65 Bab 65 Tersenyumlah, Berlian66 Bab 66 Siap Beraksi67 Bab 67 Jangan Membuatku Menangis68 Bab 68 Kehancuran Edwar69 Bab 69 Keyakinan Melviano70 Bab 70 Rahasia Besar Nyonya Miranda71 Bab 71 Tamparan Untuk Laura72 Bab 72 Menjenguk Arfa73 Bab 73 Mengumpulkan Senjata Cadangan74 Bab 74 Cobaan Baru Untuk Aleena75 Bab 75 Asing76 Bab 76 Ancaman Nyonya Saraswati77 Bab 77 Habis Tak Bersisa78 Bab 78 Sama-sama Ular79 Bab 79 Perubahan Arfa80 Bab 80 Bimbang 81 Bab 81 Mencoba Berdamai82 Bab 82 Lebih Baik Berpura-pura83 Bab 83 POV Arfa84 Bab 84 Sebuah Keputusan85 Bab 85 Akhirnya Berpisah Lagi86 Bab 86 Bunuh Saja Aku87 Bab 87 Sesal Yang Terlambat88 Bab 88 Bukan Arfa Yang Dulu89 Bab 89 Entah Siapa Yang Salah90 Bab 90 Terpaksa Menikah91 Bab 91 Bukan Mimpi di Siang Bolong92 Bab 92 Balas Dendam93 Bab 93 Ayo Bekerja Lebih Keras Lagi94 Bab 94 Duda Merana Sepanjang Masa95 Bab 95 Lihat Aku, Alisya96 Bab 96 Menyewa Mata-mata97 Bab 97 Ada Apa Dengan Berlian 98 Bab 98 Hadiah Terindah99 Bab 99 Kenyataan Pahit100 Bab 100 Tidak Ruang Untuk Cintamu Lagi