icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pelakor Kesayangan CEO

Bab 2 Sang Penyelamat

Jumlah Kata:1523    |    Dirilis Pada: 22/01/2023

lan yan

untuk berjaga ditempat yang sudah mer

k saja?" Tanya seorang wanita be

pingsan, baru kemudian membuangnya

ia kemudian menghela nafas panjang s

mengapa mereka begi

ndur satu jengkal pun. Kami akan terus membantumu agar kau bi

h mau membantuku selama i

asih. Berterima kasihlah padanya nanti. Sekarang turunlah d

am disertai hujan rintik-rintik membuat

am terlihat menepi di sisi jala

g pengendara turun, lalu me

yata seorang pria tampan itu menendang sa

sepi seperti ini," gerutu pria tampan ter

ja muncul beberapa orang pria bertubuh

lah seorang pria bertopeng dengan tato elang dilengannya

engendara mobil sport itu langsung

Perintah pria

tuk beberapa saat lamanya pria itu mampu membuat kelima penjahat itu kewalahan. Hingga sebuah balok kayu menghantam kepalanya dari belakang, yang me

jangan lupa, ambil semua barang-bara

tu langsung bergegas m

Tolong!! Ada ram

membawa payung ditangannya. Dengan wajah mengenak

ng! Tol

bab itu kemba

ya salah seorang penjaha

nita sialan itu!" P

sudah terlihat ketakutan. Namun belum sempat mereka beraksi, tiba-tiba muncu

ereka sangat meresahkan!"

Tanya salah satu anak

abut!" Perintah pria bertato, lalu s

n kabur! Ke

ia bertopeng, yang ternyata telah menyiapkan sebuah mobil jeep tida

pan yang tergeletak tidak sadarkan diri, setelah beberapa

**

mpan yang sejak semalam terus memejamkan kedua matanya, perl

bangkit, lalu menyandar

a diman

g sangat asing baginya. Sejenak ia terdiam sambil mencoba mengi

dari tempat tidur. Sambil terus memegangi kepalanya yang diperban, pria itu mela

tu melihat sesosok wanita sedang asyik memasak sesuatu dia

an kedua kakinya yang jenjang dan putih mulus. Rambutnya dicepol keatas dengan asal, menyisakan

em

dengar suara deheman dibelakangnya. Ia

sakit?" Tanya wanita cantik itu sambil mendekat kear

tu melambaikan tangannya didepan wa

ya berulang kali, lalu mengalihkan pandanga

p pria tampan itu

r mandi dulu cuci mukanya dulu ya," ujar wanita cantik itu sambil menu

ndiri kan cu

akin," jawab p

ku bantu ya," sah

an membasuh wajah pria tampan itu menggunakan kedu

igi dulu

npa mengalihkan pandangan matanya d

wanita itu kembali membawa pria tersebut keluar dari kamar mandi, l

sambil membantu pria tersebut untuk

pria tersebut setelah meminum lemon tea hang

rapa warga yang kebetulan melintas d

h," ucap pr

-sama

a nam

ena

u A

lah itu minum obatnya lagi," ucap Aleena, la

ng dengan rasanya," ucap Arfa sambil terus menelan

u tempat yang kebetulan rasanya hampir sama," sahut

ti tidak asing dengan tat

a yang memiliki tatapan mata seperti ini.

it Arfa, sepert

as Arfa minum obatnya dulu ya, biar cepat sembuh," ucap Aleen

sendiri disin

Arfa pulang kerumah," jawab

nggal disini sampai sembuh?" Tanya Ar

ng bisa merawat Mas Arfa sampai se

unya suami?

rpisah dengan suamiku. Tapi sekarang aku harus merawat pria as

penuh kesabaran merawat dirinya. Bahkan wanita itu seolah tau dengan kebia

Arfa, yang tiba-tiba saja sudah

ur ayam untuk makan malam kita," jawab Ale

ingkarkan kedua tangannya diperut Aleena yang rat

k menentu. Sekuat tenaga wanita itu mencoba untuk tetap

peluk-peluk segala? Bikin enggak foku

Arfa berbisik ditelinga Aleena. Pria itu lalu meraih tangan Aleen

embuatnya gemeta

uatku berdebar

u menunggumu dirumah," ucap Aleena, mencoba mengabaikan

na seperti pasangan suami

tau rasa," sahut Aleena sambil menepuk l

kir aku

us diduain, apalagi jadi yang kedua. Berani? Orang tampang Mas Arfa

g? Aku? Suami

u kemudian membalikkan tubuh Aleena menghadap kearahnya, s

sekali lagi,"

" Aleena memasa

g aku suam

, i-

akan," d

pan, penyayang, baik hati,

mmp

sebuah ciuman lembut dibibir wanita itu. Bibir y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Aleena2 Bab 2 Sang Penyelamat 3 Bab 3 Gara-gara Basah4 Bab 4 Tamparan dan Jambakan5 Bab 5 Terhina6 Bab 6 Derita Laura7 Bab 7 Kesayangan CEO8 Bab 8 Kejutan 9 Bab 9 Semakin Sakit10 Bab 10 Melampiaskan Amarah11 Bab 11 Menggali Lubang Kubur12 Bab 12 Janji Arfa13 Bab 13 Semua Demi Aleena14 Bab 14 Kehilangan Harga Diri15 Bab 15 Sakit Tiada Terperi16 Bab 16 Terpancing Emosi17 Bab 17 Bersimpuh di Kaki Aleena18 Bab 18 Menggoda Arfa19 Bab 19 Sebuah Tawaran20 Bab 20 Sisi Lemah Arfa21 Bab 21 Mertua dan Menantu22 Bab 22 Ratu Drama 23 Bab 23 Haruskah Berhenti 24 Bab 24 Jangan Menangis Berlian25 Bab 25 Arfa Siuman26 Bab 26 Alex dan Nyonya Miranda27 Bab 27 Menyusun Siasat28 Bab 28 Mengancam Arfa29 Bab 29 Kedatangan Karina30 Bab 30 Diundang Makan Malam31 Bab 31 Kehadiran Yudha32 Bab 32 Dibela Yudha33 Bab 33 Ada Apa Dengan Arfa 34 Bab 34 Ternyata Cemburu35 Bab 35 Yudha Lagi 36 Bab 36 Percaya Padaku37 Bab 37 Tidak Akan Terpengaruh38 Bab 38 Siapa Tuan Melviano 39 Bab 39 Tangis Karina40 Bab 40 Sekedar Ingin Tau 41 Bab 41 Bertemu Karina42 Bab 42 Berbagi Cerita43 Bab 43 Bertemu Tuan Melviano44 Bab 44 Cinta Itu Akan Selalu Ada45 Bab 45 Dua Cincin46 Bab 46 Laura dan Edwar47 Bab 47 Rencana Menginap48 Bab 48 Sambutan Baik49 Bab 49 Laura Pendarahan50 Bab 50 Sisi Lain Aleena51 Bab 51 Mulai Beraksi52 Bab 52 Masih Kesal53 Bab 53 Kelakuan Konyol Arfa54 Bab 54 Cara Jitu55 Bab 55 Mencari Informasi56 Bab 56 Sebuah Kenyataan57 Bab 57 Masih Ragu58 Bab 58 Ada Penyusup59 Bab 59 Alat Penyadap60 Bab 60 Titik Terang61 Bab 61 Antara Alisya dan Aleena62 Bab 62 Jangan Halangi Aku63 Bab 63 Rapuh64 Bab 64 Kedatangan Melviano65 Bab 65 Tersenyumlah, Berlian66 Bab 66 Siap Beraksi67 Bab 67 Jangan Membuatku Menangis68 Bab 68 Kehancuran Edwar69 Bab 69 Keyakinan Melviano70 Bab 70 Rahasia Besar Nyonya Miranda71 Bab 71 Tamparan Untuk Laura72 Bab 72 Menjenguk Arfa73 Bab 73 Mengumpulkan Senjata Cadangan74 Bab 74 Cobaan Baru Untuk Aleena75 Bab 75 Asing76 Bab 76 Ancaman Nyonya Saraswati77 Bab 77 Habis Tak Bersisa78 Bab 78 Sama-sama Ular79 Bab 79 Perubahan Arfa80 Bab 80 Bimbang 81 Bab 81 Mencoba Berdamai82 Bab 82 Lebih Baik Berpura-pura83 Bab 83 POV Arfa84 Bab 84 Sebuah Keputusan85 Bab 85 Akhirnya Berpisah Lagi86 Bab 86 Bunuh Saja Aku87 Bab 87 Sesal Yang Terlambat88 Bab 88 Bukan Arfa Yang Dulu89 Bab 89 Entah Siapa Yang Salah90 Bab 90 Terpaksa Menikah91 Bab 91 Bukan Mimpi di Siang Bolong92 Bab 92 Balas Dendam93 Bab 93 Ayo Bekerja Lebih Keras Lagi94 Bab 94 Duda Merana Sepanjang Masa95 Bab 95 Lihat Aku, Alisya96 Bab 96 Menyewa Mata-mata97 Bab 97 Ada Apa Dengan Berlian 98 Bab 98 Hadiah Terindah99 Bab 99 Kenyataan Pahit100 Bab 100 Tidak Ruang Untuk Cintamu Lagi