icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Derita Anak Pertama

Bab 9 Tak Bisa Lari

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 22/12/2022

ak Manis! kau tidak aka

ngan mudah. Sayangnya, tidak semudah itu. Ternyata orang dipanggil bos oleh ibunya, men

ampai suaranya terdengar, hanya ada satu orang. Sisanya menyebar entah ke mana. Navier yang sejak awal tidak memak

mengejarnya. mereka memiliki tubuh yang jakung dan langkah yang panjang, sehingga Navier lebih

mudah kalau kau menyerahkan diri dengan sukarela, Anak Manis. Kami tidak akan melakukan keker

ian khas penjaga, Navier hanya bisa menebak jika mereka telah terlatih dalam segala situasi,

alimat itu terus menerus berulang di pikiran Navier. Dia memang benar-benar akan mati jika

, dia membayangkan jika orang itu adalah pria tua yang memiliki botak di tengah kepalanya. De

alami tremor. Suaranya semakin dekat dan tenaganya sudah mulai berkurang. Apalagi jalan di depannya ha

Navier berbisik. Dia menyesali kegugupan yang

r. Sayangnya, semua justru berbanding terbalik. Dia malah menggali kubur

nta

mengambil atensi dua entitas itu. Navier yang ket

luarkan bunyi yang begitu nyaring. Kaki yang sebelumnya mengalami tremor, mendadak melemas dengan keringat

uga mendadak kehilan

arena mangsa telah dia dapatkan. Navier hanya meringkuk di pojok. Selain telah ditemukan, dia ju

berjanji akan menganggapnya sebagai hutang seumur hidup." Saat terjepit, hanya hal itula

r melihat dengan jelas bagaiman rupa pria itu. Pria yang bertubuh tinggi

u bisa dipercaya?

ang sama sekali tidak pernah mengenal ilmu pertahanan di

avier, dan tangan kanan menunjuk ke telinga kanan. Navier menduga, di sana terd

i sudah ditambahi lagi. Dia tak tahu lagi harus melakukan cara apa agar tidak dibawa ke

ggunakan kekerasan jika kau Tid

tidak akan peduli dengan keadaan tubuhnya. Nayatanya, anak buahnya diizinkan untuk melukai dirinya,s

engan pria itu dengan sekuat yang dibisanya. Tidak seperti sang ibu yang berteriak, pria itu hanya

mbok tinggi yang menjulang, dan membuat suara terpantul. Di saat sepert

bangkit. Suaranya menggema dan harapa

l

ntur tembok. Hasilnya, kepala Navier yang terbentur mengeluarkan darah. Kini kondisi Navier terl

ikmati tubuhku!" ucap Navier dengan lantang. Rencananya untuk menyulut emosi pr

nyak luka untuk membuatmu sekarat. Tak hanya itu, rasa sakit itu akan menggerogoti tubuhmu sedikit de

Hanya luka sekecil itu tentu tidak akan bisa membuat nyawanya terengut. Jadi, dia

menerimamu sekalipun kau sudah tidak bernyawa."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka