Derita Anak Pertama
n yang kotor bekas air mata itu dilipat rapi dan dimasukkan dalam saku. Sedikitpun Navier tidak me
ngan ini akan kembali bersih seperti sebelumnya. Oh, iya. Kemarin kau bertingkah menyebalkan seol
emberut. Dengan menahan malu dan sesak di hatinya, menyebabkan wajahnya memerah p
ia melakukannya. Uang yang dia terima kemarin sudah tak bersisa, dan tidak ada tabungan untuk mengembalikannya seperti yang dijanjikan,
aku tidak tahu harus membayarnya dengan apa. Maafkan aku," ujar Navier sambal menun
arusnya kulupakan. Tapi karena kau mengingatkan dan berniat membalas budi, maka ak
n mengatakan jika dia ingin berterima kasih lain waktu. Navier merasa jika di dal
ta?" tanya p
ata, "Untuk apa aku bercerita padamu? Kau bukan siapa-siapaku. Kekasih bukan,
curi hatinya itu. "Kau tahu, aku pergi ke taman ini karena perasaanku mengatakan jika
sama sekali tidak menyangka jika pria itu melont
al seperti ini. Apalagi jika harus berurusan
erita. Bahkan kita sama sekali tidak mengetahui nama masing-masing, kan?" Navier beranjak, merasa tidak terlalu dibutuhkan l
l aku Rio di lain wak
enjalin hubungan asmara sebelumnya, Navier tidab bodoh untuk mengartikan ucapan gombal pria tadi. Sebelum ini, Navier telah banyak
ihat saja Navier bisa tahu jika merek yang dikenakannya bukan sembarang merek. Merek yang hany
an hal itu. Ada beberapa merek yang bisa ditemui sebagai tiruan, dan yang dikenakan pria tadi
elak. Akan tetapi, kehadiran pria bernama Rio tadi cukup membuatnya bimbang. Mereka b
bisa memilih orang yang kau sukai berdasar kriteria yang kau inginkan. Nam
nginkan hatinya berdebar kencang untuk o
tu di tempa
u di atasnya, bersenandu
yang harus melakukan hal ko
a di sini!" Pria paruh baya itu berdiri di belakang pria itu dengan santai. Sebe
dilaksanakan. Tak peduli seberapa berat hal itu sekalipun. Dan, oh! Katakana pada Mom jika aku bukan remaja yang bisa dia
k. Sejak kecl, dialah yang mengetahui
tahu bagaimana a
k orang ketahui selama ini. Rio juga bukan orang yang repot-repot mau memakai pakaian khas remaja seperti itu. hanya demi menem
t lusa. Jika ada hal yang lebih mendesak, kabari aku di nomor pribadi." Rio memberi perintah tanpa memandang pria tua yang menjadi asistennya itu. selama berta
," balas pr