Derita Anak Pertama
da kalian!" pekik Navier. Dia berusaha untuk menyuarakan hatinya karena sudah berada di luar. Baginya, persetan dengan orang lain.
membayar semuanya!" bentak Yuni. Navier masih berusaha melepaskan cekalan t
tu masa mudanya untuk mencari pekerjaan. Tak hanya itu. dia juga telah memberikan seluruh penghasilannya tiap bulan pada Yuni. Itu arti
wannya. Namun, kenyataan mengatakan bahwa Yuni hampir saja melepaskan cekalannya. "Sial! Jika begini tentu aku
ap bulannya. Tapi aku mohon ... jangan perlakukan aku seperti ini," pinta Navier. Dia sudah berusaha untuk bero
tu banyak kalau tidak melakukan hal ini,Nav!
. Menjual harga diri adalah hal terakhir yang dia pikirkan, tetapi menjual ginjal bukan berarti pi
kin kencang juga tarikan Yuni. Wanita yang sudah mendekati paruh baya itu semakin mengeluarkan tenaga
ak hanya itu, Yuni bahkan mengirimkan foto Navier yang paling cantik, dengan tujuan agar banyak yang ter
ukan pembeli Navier, dan Yuni juga sudah mendapatkan penawaran yang bagus. Hasil yang ditawarkan pada Yuni begitu menggiurkan, hingga
pria itu tidak terjaga saat dia memaksa Navier. Dan Yuni merasa jika hal itu sudah
dak ada satu orang pun yang mau membantunya. Semua itu juga tidak lepas dari campur tangan sang ibu. Dia telah mengambil
sudah memiliki memar dan terasa linu, tetapi tidak membuat sang ibu menghentikan langkahnya. Y
na! jadi tetap bersikap baik dan jangan memberontak! kal
an yang dia punya hanya sebelum sampai ke sana, dan itu sudah tidak lama lagi. Dia lebih memilih untuk menghadapi ibunya ketimbang n
kewaspadaan dengan mengutus orang yang le
ini dia tidak boleh menemui ibunya lagi. sudah cukup kegilaan yang ibunya lakuka
meringati dan menasihati Navier untuk tidak terlalu fokus pada masalah keungan keluarganya. Mereka menyarankan untuk menabung sedikit d
memilih untuk menyisihkan sedikit sisa dari gajinya, tentu
gat jalan yang biasa dia lalui. Melihat sekeliling, dan menca
erhenti memberotak dengan harapan ibunya melonggarkan cengkraman. Namun, seolah semua itu hanya sia-sia semata
annya agar terbiasa dengan kegelapan. Dia berharap dengan begitu pelariannya akan menjadi lancar
a kalian yang telah membesarkanku, teta
tenaga dan menggigit tangan
a!!!
membuang waktu. Dia segera berlari dengan sekuat tenaga dan masuk ke celah gang yang lebih sem
kalian beli sedang kabur! Ken
yangka jika orang yang membelinya