Pemuas Gairah Tuan Mafia
erulang. Namun entah mengapa, tak ada seorang pun dari para pria hid
membayar dan ingin menikmati tubuhnya. Bukan Patricia tak tau akan perbuatan Arabella, namu
cia, sebuah seringian membentuk di bibir tipisnya menandak
inggalkan Jessi yang terlelap bersama dengan seora
ya, ia berjalan dengan anggun memasuki lift yang menghubungkan
tai ke arah unit apartment yang berada di sana. Dengan malas ia menekan tombol
kedatangannya, mata pria itu terlihat berbinar
suri unit apartment itu dan menuju ke arah sebuah pintu yang ia yakini adalah kamar milik pria
inum segelas vodka sebelum kita melewati malam pa
lan ke dapur dan membuka sebuah laci rahasia pada lemari miliknya. Ia mengamb
memberikan gestur agar pria itu mendekat ke arahnya. Dengan nakal ia dudu
posesif. Namun ketika ia ingin meraup bibir cherry milik Arabella, ia di hent
lalu menuangkan vodka tersebut kedalam gelas. Namun seperti sebelumnya, tanpa sepengetahuannya pria itu Arabella mencelupk
ia itu meminumnya. Dengan tanpa curiga, pria itu meneguk semuanya hingga habis. Ia terlihat tak sabar
dengan menggoda Arabella melepaskan satu persatu kancing baju pria itu. Tetapi saat itu tiba-tiba saja pria itu mer
di karena sakit perut, ia tak tau bahwa kin
ran. Tak lama kemudian ia pun pingsan, hal itu di manfaatkan oleh Arabella untuk menyuntikkan sebuah cairan dalam tub
layut manja di lengannya. Keduanya berjalan ke arah sebuah kamar lalu masuk ke dalam kamar tersebut, didalam kamar itu terlihat berbag
atau mainan itu kini bergetar. Ia tak tau bahwa ia akan memainkan permainan meny
itu?" tanya wanita itu sambil menatap ngeri pa
di bibirnya lalu ia menjawab bahwa ia memang berencana ingin mengajak wani
gan datar memerintahkan agar wanita itu segera berb
, ia kemudian melepaskan pakaiannya dan berbaring di
tangannya sibuk memilih mainan yang pas
mengambil sebuah cambuk, vibrator, dan juga penje
lah selesai memilih, lalu dengan tak berperasaa
dengan dingin mencambuk tubuh wanita yang kini pasrah pada perlakuanmu.
ingga membuatnya merasa ingin kabur dari tempat itu. Ia ingin per
i dari tempat itu. Namun tubuhnya seakan mati rasa karena mendapatkan penyiksaan, s
enghembuskan nafas terakhirnya karena tak mampu
alu keluar dari ruangan itu. Tatapannya terlihat sangat dingin karena gairah
ku membelinya dengan harga mahal jika ia pada akhirnya
a orang pria memasuki ruangan tadi dan menga