Pemuas Gairah Tuan Mafia
lla, k
rtemu dengan wanita itu di sini. Arabella terpaku menatap pada wanita itu hingga sebuah tepukan di bahunya me
ar di kota London. Wanita itu menatap Arabella dengan tatapan tak percaya, ada kem
gi diriku, ia mengatakan bahwa putrinya telah berusia 18 tahun namun keny
a bisa dengan bebas membantu dan merawat luka-luka yang dimiliki oleh Arabella, memikirkan hal
ranya terdengar pelan ketika ia bertanya apakah mungki
un memerintahkan pada bawahannya untuk membawakan barang milik Arabella ke kamar terbaik yang ada di
jelaskan kalau ia merasa bahwa apa yang terjadi tidak terlalu buruk, ia juga mengatakan bahwa kini ia bi
itu bisa kau putuskan setelah kau menginjak usia 18 tahun, tak akan ada yang bisa memaksakan kehendak padamu. Kini kau adalah adikku karena itu
agar adiknya mendapatkan segala hal baik. Sementara itu Arabella hanya mendengarkan semuanya dalam diam, ia tak tau harus
iba-tiba teringat bahwa ia masih perlu merawat luka ditubuh Arabella. Ia
✰
ang malam kemarin membuat air mata kembali membasahi pipinya, ia tak menyangka bahwa ayahnya akan tega menjualnya. Beruntung ia ma
nghapus air matanya. Ia merasa walau pun ia harus terjebak di tempat pelacuran, setidakny
dengan cekatan ia mandi dan membersihkan dirinya. Ketika ia keluar dari kamar
a Arabella dengan
askan untuk merawat luka Arabella selama dokter tak berada di dekatnya,
a membiarkan perawat itu dengan telaten membersihkan lalu mengobati lukanya, setelah
pelan ia memilih pakaian yang akan ia pakai. Pilihannya pun kemudian jatuh pad
itu ia bertemu dengan seorang wanita cantik yang kemudian menatapnya dengan lekat, wanita itu tersenyum lal
a waktu makan siang tiba. Guru itu pun kemudian pamit dan pergi karena wa
mau makan siang dengannya namun ternyata guru itu menolak dan me
natap lurus ke arah keramaian kota London. Ia berpikir pemandangan perg
merasa kalau seseorang duduk di sampingnya. Saat itu terde
ajaranmu hari ini?" tany
up senang dengan perawat yang telah merawatnya, ia ju
mata wanita itu. Patricia telah lama mengetahui bahwa Arabella adalah sosok yang ceria dan pintar
galir, tak ada rasa canggung lagi dalam diri mereka. Bahk
a untuk masuk kedalam kamar karena ia merasa angin terlalu
Patricia yang akan pergi, ia dengan sopan menghentikan Patricia dan memintanya untuk tinggal lebih lama. Ia mengatakan bahwa ia membutuhkan tema