Pemuas Gairah Tuan Mafia
umah pelacuran itu. Ia bahkan kini telah menyelesaikan pendidikan yang ia i
afe miliknya untuk di kelola oleh Arabella. Wanita yang telah menjadi kaka
ilnya. Ketika ia memasuki ruangan, tubuhnya terasa menegang seketika. Ia melihat kini wanita cantik itu sedang memegang sebuah
bella sambil duduk di sebuah kursi ya
nya itu kini duduk di hadapannya. Ia menghembuskan nafasnya pelan lalu menatap dalam ma
mu? Apakah kamu akan membiarkan data milikmu di tunjukkan pada peng
a ambil. Ia ingin agar ia hanya mengelola cafe, namun di sisi lain ia juga ingin memb
itu? Ku pikir aku membutuhkan waktu untuk memutus
n bahwa Arabella bisa mendapatkan waktu sebanyak apa pun untuk berpi
in Patricia katakan pada adik angkatnya itu. Wanita itu bertanya pada Arabella,
ama mendengar cerita Patricia tentang tempat itu namun selama ini Patricia tak
as. Ia kemudian mengatakan bahwa mereka akan berangkat esok h
r miliknya. Ia berjalan dengan bahagia hingga ia mendengar seseorang menyapanya, ketika ia berb
kau amat bahagia malam ini," ujar wanita i
gajaknya untuk pergi ke panti asuhan, Arabella bercerita
mangat seolah ingin ikut bersama mereka. Namun sesaat kemudian, ekspresi wanita itu tiba-tiba berubah.
n Zea lalu bertanya apa yang membuat wanita itu bersedih, namun Zea hanya mengatakan bahwa ia ingin pergi tetapi i
anti yang sama dengan Patricia. Para wanita itu dan juga Zea pernah mengalami pelecehan ketika bekerj
kan kalian karena ia pasti mengerti mengapa kalian mengambil j
k, ia memberikan semangat agar Zea tak lagi bersedih. Setelah itu ia kembali m
✰
icia. Keduanya mengendarai mobil milik Patricia dan membelah jalanan k
a di sebuah desa, mobil yang mereka kendarai memas
ah itu ia mengajak Arabella untuk turun. Disaat keduanya turun, seorang w
kalian dengan semangat. Ayo masuk, kita berbicara d
ng-barang yang telah dipersiapkan oleh Patricia untuk pan
adi adalah gedung yang digunakan untuk melindungi gedung utama panti yang telah lam
kecil yang sedang duduk sendirian di sebuah ayunan. Saat melihat gadis kecil itu,
h baya itu, Arabella bertanya tentang identitas anak yang membuat nya p
sendirian itu, sendu yang tampak di wajahnya mem
u saja, boleh kan?" tanya
bella, wanita paruh baya itu dengan yakin me
ngkok di depan gadis tersebut. Arabella dengan ramah menyapa gadis kecil itu lalu ia
u mulai berbicara. Arabella pun tersenyum gemas menatapnya, tiba-tiba sebuah pemikiran muncul di benaknya. Ia
ku ingin menjadi ibumu," ucap Arabella sontak me
enang karena akan memiliki seorang ibu. Melihat tatapan gadis kecil itu, Ar