/0/28057/coverorgin.jpg?v=f3b4efcf5a91765b6e671e1a7eb8bdcb&imageMogr2/format/webp)
"Kenapa kau selalu muncul tiba-tiba? Bikin kaget saja," rengek Yura pada Fino yang tiba-tiba muncul di hadapannya itu.
"Kau melamun, makanya jadi kaget! Sebenarnya aku sejak tadi sudah ada di sini." Fino mengingatkan Yura yang tidak menyadari keberadaannya sejak tadi.
"Ada yang mencinta tapi orang lain tak mampu membalasnya, ada yang hidup bersama tapi tak saling cinta, sedangkan kita? Kita saling cinta, tapi tak bisa bersama," keluh Yura diikuti setetes air yang keluar dari ujung matanya.
Fino tersenyum. "Bukan tidak bisa bersama, tapi kita hanya takut! Takut pada Tuhan kita!" seru Fino yang berusaha tegar supaya Yura tidak sedih.
"Sudahlah! ini buatmu," sambung Fino seraya menyerahkan sebungkus pelastik kecil kepada Yura.
Yura mengerutkan keningnya. "Apa ini? Kau memberiku hadiah?" tanya Yura yang tersenyum pada Fino.
"Tadi di jalan aku tidak sengaja melihatnya, sepertinya cocok untukmu," jawab Fino.
"Hijab? Tapi aku 'kan tidak memakai hijab," sahut Yura yang langsung membentangkan hijab itu dan mengalungkannya di leher.
"Tapi ini cantik sekali, motifnya bagus, aku suka! Terimakasih yaaa, Fin," ujar Yura lagi seraya tersenyum menghargai pemberian Fino.
"Kau seorang muslim, kenapa tak mau pakai hijab?" Fino menatap Yura yang sedang mengamati hijab itu.
"Bukan tidak mau, tapi aku belum yakin." Yura memberi alasan.
"Aku non muslim, tapi aku suka wanita berhijab. Entah mengapa, kain hijab yang menutupi rambutnya justru membuat wajahnya menjadi semakin menawan." Fino menatap tajam ke arah Yura.
"Kalau aku jadi mu'alaf, apa kau mau memakai hijab?" Fino kembali bertanya pada Yura.
Yura berhenti berfikir dan menatap tajam mata Fino, ia tidak menyangka kekasihnya ini akan berbicara seperti itu.
"Yura, kau dengar ini baik-baik yaaa!"—Fino meraih tangan Yura dan melanjutkan kata-katanya— "Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah, Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."
Hati Yura meleleh mendengar lafadz dua kalimat syahadat yang keluar dari mulut Fino, bak ribuan jarum es menusuk ke dalamnya. Syarafnya seketika membeku semuanya.
Perlahan dengan bibirnya yang bergetar, Yura berkata, "Finnnooo, apa kau sadar terhadap apa yang kau lakukan? lafadz dua kalimat syahadat bukan untuk main-main!" seru Yura.
"Aku memang sedang tidak main-main Yura! mulai sekarang, aku muslim!" seru Fino untuk meyakinkan Yura.
Yura tersenyum menatap wajah Fino, dalam hatinya masih merasa kejadian ini hanyalah mimpi. Tapi kenapa perasaannya begitu tidak enak seperti mencemaskan sesuatu.
"Yura, coba kau lihat disebelah sana!" Fino menunjuk ke arah belakang Yura.
Yura langsung menoleh ke belakang dan melihat Adi yang sedang berlari tertatih-tatih dan menuju ke arahnya.
"Yuraaa ...!" sahut Adi dengan terengah-engah.
"Adi, ada apa?" Yura langsung bangkit dan mendekat ke Adi, sahabat Fino ini.
"Yuraa ..., Fiiinnn - Fiiinn, Finoo kecelakaan Yura!" Adi terbata-bata karena nafasnya masih memburu.
"Apa kau bilang? Adi, carilah candaan yang lain, ini tidak lucu!" Yura sedikit tersinggung dengan Adi yang kelewatan itu.
"Yura? Aku tidak bercanda, Fino kecelaan! Sekarang dia ada di rumah sakit! Ayo ikut aku!" ajak Adi semakin tidak karuan.
"Cukup Adi! Bercandamu keterlaluan! Jelas-jelas Fino ada di-" tiba-tiba Yura menghentikan pembicaraannya saat melihat Fino telah sirna dari tempat duduknya.
/0/14128/coverorgin.jpg?v=7d65274f5d333784eb2598730faa32dc&imageMogr2/format/webp)
/0/16486/coverorgin.jpg?v=34ad0f647000aa76ff52d6f02460b85f&imageMogr2/format/webp)
/0/17428/coverorgin.jpg?v=20240805120036&imageMogr2/format/webp)
/0/13021/coverorgin.jpg?v=ec43d33d2e3b5300094f0312a3a61c05&imageMogr2/format/webp)
/0/5274/coverorgin.jpg?v=6c0468ae171a01ff8164588e81f7dc7f&imageMogr2/format/webp)
/0/16695/coverorgin.jpg?v=49123be41f7ee72bdbc5bab43fb08273&imageMogr2/format/webp)
/0/3531/coverorgin.jpg?v=72d3cabea25da2ff51c0cb0a8bec0cae&imageMogr2/format/webp)
/0/6716/coverorgin.jpg?v=aa47d8853cb4fc2d190f699a4e96e89a&imageMogr2/format/webp)
/0/13040/coverorgin.jpg?v=df3bb57e7a690203159e06e2277418f4&imageMogr2/format/webp)
/0/13167/coverorgin.jpg?v=fbe3725e71f0b9d903e30a34735feaff&imageMogr2/format/webp)
/0/24410/coverorgin.jpg?v=30f6326ee82a632700fc03ebabc4fe71&imageMogr2/format/webp)
/0/19442/coverorgin.jpg?v=514b8f74f4a80f5752760ff512d8e672&imageMogr2/format/webp)
/0/5718/coverorgin.jpg?v=8a810f1f6341293bfe26070b3b2d6fbc&imageMogr2/format/webp)
/0/8338/coverorgin.jpg?v=810c2c2a05cc4ef5f8d2ddd2f58f704c&imageMogr2/format/webp)
/0/18416/coverorgin.jpg?v=d0f75179b592122a3b9ae1b844a4c2d0&imageMogr2/format/webp)
/0/21446/coverorgin.jpg?v=e02a252874b7853dd06b9ea106a9b3da&imageMogr2/format/webp)
/0/7035/coverorgin.jpg?v=08f94b955ab4bf159a5e20c66c5b0f5a&imageMogr2/format/webp)
/0/15282/coverorgin.jpg?v=bbcb851a570e3b69dcb8e61c95dc2b60&imageMogr2/format/webp)
/0/26880/coverorgin.jpg?v=165175708f82a45bd73a4941c748956c&imageMogr2/format/webp)