/0/13501/coverorgin.jpg?v=1a1199ebd16f44b6ec106fc74bf349fc&imageMogr2/format/webp)
“Al, sudah seminggu ini aku nge—gym di pusat kebugaranmu. Tapi kenapa tidak ada perubahan sama sekali, ya?” desis Beyonce penuh kecewa pada Aldrich, sahabatnya itu.
“Sabar, Bey. Semuanya butuh proses,” sahut Aldrich.
Beyonce yang memberengut kesal lalu berjalan ke arah cermin di tempat gym itu. Ia mematut dirinya dari pantulan cermin.
“Ya ampun! Apakah ini aku?” Beyonce mengasihani dirinya sendiri.
Aldrich hanya meliriknya sekilas sebelum kembali serius pada pekerjaannya.
“Gendutnya aku?” Beyonce meraba wajahnya. Pipinya masih tampak chubby dan dagunya berlipat–lipat.
Kemudian ia menyentuh perutnya yang sedikit bergelambir jika membungkuk. Terlebih pahanya itu yang membesar, sudah seperti ibu-ibu yang pernah melahirkan anak sepuluh.
Sungguh! Rasanya Beyonce muak dan ingin menangis histeris saat melihat bentuk tubuhnya sendiri. Tapi tidak mungkin, karena di tempat gym terdapat banyak orang. Bisa–bisa dia dikira orang tak waras.
Padahal dua hari lagi, dia akan menikah dengan tunangannya Zack Florenzo di sebuah hotel bintang lima di Jerman.
“Aku harus bagaimana?” gumamnya sedih. Beyonce memejamkan matanya, membayangkan hal buruk saat dipernikahannya nanti.
Beyonce Linch seorang wanita muda cantik berusia 25 tahun. Ia biasa dipanggil dengan sebutan 'Bey', memang lebih muda dari Zack Florenzo yang berusia 30 tahun. Wanita itu menjalin kasih dengan Zack selama dua tahun dan ketika merasa cocok, keduanya pun memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius dalam sebuah pernikahan.
Tetapi karena kesibukannya masing-masing dalam pekerjaan, membuat mereka berdua akhir-akhir ini jarang bertemu.
Beyonce sangat mencintai Zack, begitupun sebaliknya. Keduanya pun bahkan telah berkomitmen untuk saling menjaga diri. Hanya sekedar berciuman bibir dan hal itu pun jarang dilakukan.
“Itu karena kamu terlalu banyak makan makanan berlemak, Bey. Kurangilah makan daging dan jadilah vegetarian,” sahut Aldrich memberinya saran. Ia tak menolah karena terlalu sibuk membantu member lain menggunakan leg press machine.
"Tapi, Al?"
‘Astaga! Lagi–lagi dia mengabaikanku, ck!’ batin Beyonce sangat kesal, dia paling tidak suka dinomor duakan.
Tanpa aba–aba, Beyonce lalu merengkuh pinggang Aldrich dengan erat dari belakang. Seperti yang biasa ia lakukan, karena keduanya memang sudah berteman lama.
Ya, bagi Beyonce memang lumrah dan tak ada rasa canggung. Lain halnya dengan Aldrich yang memiliki perasaan khusus kepada Beyonce.
Aldrich merasa risih dipeluk Beyonce terlalu erat. Pria itu lekas memprotes, "Bey, lepaskan tanganmu dariku. Tubuhku lengket dan bau keringat!” peringatnya dengan menepis halus tangan sahabatnya itu yang melingkar di pinggangnya.
Namun apa jawaban Beyonce sungguh di luar dugaan!
"Ah, tidak bau. Wangi kok?" Beyonce malah esktrim mengendus-endus aroma tubuh Aldrich. Sampai pria bertubuh tinggi tegap dengan badan berotot itu merasa tak nyaman kini menjadi pusat perhatian pengunjung di pusat kebugaran.
Dada Beyonce yang besar menempel erat di punggung Aldrich. Terasa hangat dirasakan pria itu yang hanya menggunakan kaos tipis. Begitu juga kewanitaannya yang menyentuh bokongnya.
‘Goddamn. Lama–lama aku bisa melewati batas kalau begini! Kenapa Bey susah untuk diberitahu?!’ rutuk Aldrich dalam hatinya.
Bentuk tubuh Beyonce tergolong serba ekstra dari seukuran wanita seumurannya dan merupakan tipe idaman para pria buaya darat.
Sayangnya, wanita itu tak memiliki kepercayaan diri dengan aset berharga yang dimiliki. Dia malah berkeinginan merubah tubuhnya menjadi ramping seperti permintaan Zack.
‘Dasar bodoh Zack itu! Punya calon istri yang cantiknya seperti bidadari malah tak bersyukur dan suka neko–neko. Beyonce itu seksi, kalau tak percaya! Suruhlah Beyonce telanjang dihadapannya. Pasti miliknya langsung on fire!’ gerutu Aldrich diam-diam saat mengamati Beyonce dari atas hingga bawah, dengan susah payah menenggak saliva.
/0/16474/coverorgin.jpg?v=eafbcfd2d9ba277ba3e10a641df759c6&imageMogr2/format/webp)
/0/18497/coverorgin.jpg?v=d760ded4542f05140b1b8aed65f609d5&imageMogr2/format/webp)
/0/5017/coverorgin.jpg?v=7e1bc33a0a4c35139240714e9e2e9222&imageMogr2/format/webp)
/0/14164/coverorgin.jpg?v=0287960c0bcd85b90d6e21b8a798d1df&imageMogr2/format/webp)
/0/2978/coverorgin.jpg?v=c19a7ba9c7837074dbd7c16855abe86e&imageMogr2/format/webp)
/0/10495/coverorgin.jpg?v=1449a8daae9332c4a6702c057be900f7&imageMogr2/format/webp)
/0/17363/coverorgin.jpg?v=b8f0db56c3cb97ecb3afe275c703f710&imageMogr2/format/webp)
/0/15897/coverorgin.jpg?v=7a676661d11e3a9172f85a345ac3258a&imageMogr2/format/webp)
/0/16650/coverorgin.jpg?v=e7a4859497c8f55f27fc9ab2465f8140&imageMogr2/format/webp)
/0/16688/coverorgin.jpg?v=b4fcc700770ad271e7bb8db91f75a951&imageMogr2/format/webp)
/0/2887/coverorgin.jpg?v=7cfdcabc08475e5c5950f11a48b37091&imageMogr2/format/webp)
/0/29835/coverorgin.jpg?v=14fa1fa549d29e31b691554557a0e9f7&imageMogr2/format/webp)
/0/5983/coverorgin.jpg?v=6f6e63590595f6e14b3827c458936f00&imageMogr2/format/webp)
/0/7465/coverorgin.jpg?v=9331f58e088ccee1e571d9918b9353ca&imageMogr2/format/webp)
/0/3103/coverorgin.jpg?v=0d72a3863e1f3d5a371f7be165d9c5fa&imageMogr2/format/webp)
/0/2731/coverorgin.jpg?v=cbd2aba9bce9b1621733aa53353fbce0&imageMogr2/format/webp)
/0/17310/coverorgin.jpg?v=9ccc43ca72a7fde87a7b34c530d1d445&imageMogr2/format/webp)
/0/10735/coverorgin.jpg?v=daff08e7c5224ed31b5ec8a358cb4f49&imageMogr2/format/webp)