/0/24661/coverorgin.jpg?v=629f8f88baba399a125ab8ef389ce989&imageMogr2/format/webp)
Prolog
Syahdan.
Menurut yang empunya cerita,
terpadu dengan berita dan derita,
di sebuah negeri,
Negeri Indasoka namanya,
pada suatu masa.
Hiduplah seorang manusia. Yang kini telah renta. Kerut kirut kulit yang membungkus tubuh renta menunjukkan cerita, berita, dan derita. Yang mendera sejak usia dini sampai senja. Yang mendera diri sendiri dan seluruh anggota keluarga. Dia pun sampai pada akhir kata. Pengorbanan tak terelakkan dalam sebuah perjuangan untuk mencapai pemuliaan manusia. Sebuah cita-cita yang sederhana. Memuliakan manusia.
Kini, si tua renta berada di halaman gubug reyot terbuat dari bambu tua. Kini si senja usia duduk di atas kursi roda bersama cucu satu-satunya. Dia berkata kepada si cucu, “Benar kata ayahmu. Negeri ini telah dikuasai mafia….”
*
Berpuluh-puluh tahun yang lalu….
Basudo, pemuda umur sembilan belas tahun. Masih malas-malasan bangun dari tidurnya. Basudo, anak sulung dari pasangan Setro–Samiyani. Ada tiga adiknya —Setiyani, Setiyono, Tarnoto— sudah berangkat sekolah. Setiyani dan Setiyono kelas XII di SMA 1 Tawangtalun. Tarnoto kelas IX di SMP 2 Bubudan. Setro sudah berangkat ke Pasar Bubudan sejak matahari belum terbit. Samiyani sudah berangkat ke SD Kapuguhan 03 jam lima pagi.
Pagi ini Basudo tidak seperti biasanya. Ada sesuatu yang ingin dilakukan, berbeda dari kebiasaannya. Pagi ini Basudo bangun lebih siang dari biasanya. Sejak masih SD, Basudo sudah terbiasa bangun pagi sebelum jam lima. Sebagai anak sulung, Basudo sudah terbiasa membantu pekerjaan ibunya sebagai penjual makanan di warung sekolah. Segala pekerjaan yang mampu dia tangani, akan dikerjakannya. Basudo membantu ibunya mencari uang untuk menghidupi dirinya dan ketiga adiknya.
Sejak remaja, Samiyani telah akrab dengan warung makan. Pada masa gadisnya, Samiyani membantu ibunya berjualan nasi pecel di Pasar Bubudan. Pengalaman Samiyani membantu sang ibu, membuatnya mampu memasak berbagai macam makanan dengan aroma dan rasa yang lezat. Mulai memasak sayur bayam sampai semur daging terjaga aroma dan rasanya. Orang-orang Dukuh Tegelan sudah tahu masakan Samiyani. Mereka selalu minta tolong Samiyani menjadi koki alias juru masak kalau punya kerja. Warga Tegelan kurang merasa afdol saat punya hajat kalau kokinya bukan Samiyani. Tidak jarang, seorang warga mengundurkan hari hajatan agar kokinya nanti Samiyani. Rasanya masakan akan terasa cemplang kalau yang memberikan bumbunya bukan Samiyani. Kalau kokinya bukan Samiyani, maka rasa makanan yang disajikan pasti akan hambar, begitu imej yang tertanam di benak seluruh warga Tegelan.
/0/16597/coverorgin.jpg?v=7671acdde2afa7678a9ec790a4948956&imageMogr2/format/webp)
/0/28970/coverorgin.jpg?v=10344e79afe4e75605576644215a88a9&imageMogr2/format/webp)
/0/27694/coverorgin.jpg?v=f74df33b5f56ce1d30c067c7d6d521b8&imageMogr2/format/webp)
/0/14722/coverorgin.jpg?v=a2e6279277c29f43619ec599c2716d26&imageMogr2/format/webp)
/0/3470/coverorgin.jpg?v=b4e4b68400d024c43edc280d29846d09&imageMogr2/format/webp)
/0/20283/coverorgin.jpg?v=4f80989f89a2d1ea79d667d26fd544dc&imageMogr2/format/webp)
/0/2414/coverorgin.jpg?v=5344f268fdb2c83b9d105d9a760ddd04&imageMogr2/format/webp)
/0/23833/coverorgin.jpg?v=27cf9e3072c47cdba7fddee4c27d26e7&imageMogr2/format/webp)
/0/16953/coverorgin.jpg?v=cb72b12389e190b754db1d7db1b1f154&imageMogr2/format/webp)
/0/19230/coverorgin.jpg?v=8be40c1976dada4baf683d0f2ccac6d0&imageMogr2/format/webp)
/0/2435/coverorgin.jpg?v=94f65dd9903103c9f78c3e97a173d0d6&imageMogr2/format/webp)