Sungguh bahagia jika mempunyai suami perhatian dan suka membantu pekerjaan rumah. Akan tetapi bagaimana jika di balik semua ada sesuatu yang disembunyikan oleh sang suami. Seperti hanya Hadi. Sikap perhatian yang ia berikan pada sang istri ternyata menyimpan rahasia yang mana bisa menghancurkan jika terbongkar. Sosok wanita lain menjadi penghangat Hadi di luaran sana. Pelakor. Memang selalu menghantui rumah tangga.
"Wah. Uang Abang banyak sekali." Perempuan yang
memakai dress di atas lutut berwarna merah menyala itu menatap takjub
tumpukan uang di atas meja.
Seorang laki-laki yang duduk di samping perempuan itu
tersenyum bangga. "Iya, dong, Reta Sayang."
"Mana warnanya biru dan merah semua lagi. Nggak ada
yang ijo," ucapnya centil. Tangannya memegang tumpukan uang itu lalu mengipaskannya
pada wajah.
Reta menatap laki-laki di sampingnya. "Abang dapat dari
mana uang sebanyak ini?"
Mengembuskan asap rokok yang baru dihisapnya ia menjawab,
"Mertua Abang baru saja tanahnya kena pelebaran jalan tol. Baru cair tua
Bangka itu dan dapat banyak uang."
"Kok bisa, Bang? Yang dapat uang, kan mertua
Abang?" Laki-laki itu memang mempunyai seorang istri, bahkan dua orang
anak. Akan tetapi kelakuannya masih suka keluar dengan perempuan lain.
Hadi. Pria tinggi kurus dan cungkring itu tersenyum pongah.
"Istri Abang, kan dapat bagian pastinya, Sayang. Abang pakai saja uangnya
dengan alasan mau usaha." Lihatlah wajah laki-laki tamak dan tidak tahu
malu ini.
Mata perempuan bernama Reta itu membulat lucu. "Emang
Abang mau usaha apa?"
Hadi mematikan Putung rokoknya pada asbak. Ia duduk
mempersempit jarak di antara keduanya. Tangan kirinya merangkul bahu Reta yang
terekpose. "Dengar. Uang ini untuk kamu."
Lihatlah wajah bahagia Reta. "Beneran, Bang?"
"Iya dong. Semua ini untuk Reta seorang. Cinta Abang
yang sangat sexi dan cantik ini," ucap Hadi sembari menjawil dagu
Reta.
Reta tersenyum malu dan manja. Akan tetapi wajah perempuan
itu berubah sesaat kemudian. "Abang bohong ah."
Kening Hadi mengerut. "Kok bohong. Enggak dong."
"Katanya cinta sama Reta. Tapi tadi masih saja sebut
istri untuk yang di rumah."
Hadi tersenyum. Ia menyukai Reta yang cemburu padanya.
"Iya iya maaf, Sayang. Abang cuma keceplosan tadi. Tapi cinta Abang sama
kamu itu tidak bisa ditandingi."
"Ah Abang," ucap Reta manja yang membuat Hadi
tertawa.
Hadi memegang dagu Reta, menarik pelan dan membuat keduanya
saling bertatapan. Ia tersenyum simpul. "Reta, Sayang. Kita main,
yuk!"
Reta menunduk, ia mengangguk menahan senyuman. "Hayuk,
Bang."
Bab 1 Prolog
24/09/2023
Bab 2 Parfum Wanita
25/09/2023
Bab 3 Formalitas
28/09/2023
Bab 4 Makan Seadanya
02/10/2023
Bab 5 Mulai Berbohong
02/10/2023
Bab 6 Buah Bibir
09/10/2023
Bab 7 Beli Perhiasan
09/10/2023
Bab 8 Jangan Bertemu Dulu
09/10/2023
Bab 9 Janda Gatel
09/10/2023
Bab 10 Janda Bohai
09/10/2023
Bab 11 Tutup Mulut
09/10/2023
Bab 12 Gajinya Kok Segini
09/10/2023
Bab 13 Ingin Berpisah
10/10/2023
Bab 14 Anak Jadi Korban
10/10/2023
Bab 15 Pisah Ranjang
10/10/2023
Bab 16 Hak Istri
10/10/2023
Bab 17 Pura-Pura Polos
10/10/2023
Bab 18 Langkah Kedua
14/10/2023
Bab 19 Kurang Bukti
14/10/2023
Bab 20 Siap Perang
14/10/2023
Bab 21 Terkabul
14/10/2023
Bab 22 Cantik Dan Uang
14/10/2023
Bab 23 Mata-mata
14/10/2023
Bab 24 Gelang Kaki
14/10/2023
Bab 25 Hutang Berbunga
18/10/2023
Bab 26 Jalan Berdua
18/10/2023
Bab 27 Lintah Darat
18/10/2023
Bab 28 Mulut Ember
18/10/2023
Bab 29 Pria Bertato
18/10/2023
Bab 30 Uang Saku
18/10/2023
Bab 31 Makan Sate
18/10/2023
Bab 32 Rumah Mertua
04/11/2023
Bab 33 Bechek Menthok
04/11/2023
Bab 34 Mantannya Hadi
04/11/2023
Bab 35 Bermuka Dua
04/11/2023
Bab 36 Bersilat Lidah
04/11/2023
Bab 37 Mata Duitan
04/11/2023
Bab 38 Kepergok Lagi
04/11/2023
Bab 39 Kalah Cantik
04/11/2023
Bab 40 Kangen Reta
04/11/2023
Buku lain oleh Evie Edha
Selebihnya