Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Aulia lagi-lagi mendapati dirinya berdiri dengan tampang bodoh di balkon kamarnya, berkali-kali ia mengecek pagar rumah megah milik keluarga Rinjani tersebut, but again,,,, wajah pria yang ia tunggu tidak kunjung datang.
Ini sudah seminggu, Albi tidak pernah lagi menjemput atau mengantar nya pulang, dia sendiri tidak tahu salah nya dimana hanya saja setiap ditanya Albi selalu berkilah karena alasan sibuk berada diruang OSIS atau akan ada turnamen bersama tim basket
Yeahhhh dia adalah kapten tim basket dan ketua OSIS. Sesempurna itu sampai Aulia Abiella Rinjani ini begitu terpikat dengan pesonanya.
"Aulia, you should go to school babe, your breakfast udah siap ini" Ayana Rinjani, suara hot mom yg sedang belajar berbahasa Inggris itu sudah menggema dilantai bawah.
"Yes mam" Aulia sedikit berlari kelantai bawah dan menyalami mommynya tanpa sarapan.
Lagi.
"Ga sarapan lagi?" Mommy nya mengerutkan kening
"Ga mom, au diet dulu"
"Yaudah hati2, jangan lupa makan siangnya dan juga..." Belum selesai Ayana menasehati putri tunggalnya tersebut, Aulia, sudah berada di dalam mobil bersama sang supir melambaikan tangan.
"Daaahhh mommy, i lvyou" Aulia tertawa cekikikan melihat ekspresi mommynya yg kesal karna ia telah memotong rutinitas celotehan mommie nya dipagi hari.
-
-
Diruang OSIS, Albi sedang sibuk mempersiapkan beberapa helai potongan baju untuk siswa baru yang katanya akan datang sebelum bel sekolah, tapi saat bel sekolah sudah berbunyi sekali pun, si murid baru belum juga menunjukkan batang hidungnya.
"Albiiiiiiii"
keheningan digudang itu terpecah oleh suara pekikan Aulia, Albi yang sudah tau si pemilik suara itu malah mengabaikan nya dan tetap merapikan beberapa potong baju yg berceceran dilantai.
"Mentang2 tau bakalan dicariin santuy bgt ya, padahal aku udah cape2 ga sarapan supaya bisa liat kamu sebelum masuk kelas, eh malah dikacangin" Aulia kembali membuka suara sambil memainkan ujung kuku tangannya.
Albi menghela nafas dan membalikkan badannya ke arah Aulia. Ia terlihat tidak begitu bersemangat.
"Ga sarapan lagi?" Albi mendekati Aulia lalu memeluk nya.
Aulia masih dengan tampang merajuk mendorong Albi namun sang empunya malah memeluk lebih erat.
"Maaf ya, nanti aku temenin beli ice cream deh habis jam sekolah"
Albi melepaskan pelukannya lalu mencium bibir Aulia singkat.
Part yg sangat disukai Aulia, ia selalu merindukan ciuman singkat dan pelukan dari Albi.
Us we know gais, gabakalan ada siswa atau siswi yg melintasi gudang ini makanya mereka berani menyalurkan kerinduan mereka yang memang sudah jarang berinteraksi.
Aulia dengan genit nya memanyunkan bibirnya lagi pada albi pertanda ia minta dicium sekali lagi.
Albi kembali mendarat kan ciuman nya dibibir Aulia hendak mencium nya singkat namun sayangnya Albi terkecoh. Gadis itu langsung menguasi Albi, ditariknya kerah baju Albi yg hendak menyelesaikan ciuman mereka dengan tangannya yang bergerilya diantara leher Albi, sedang Albi terus membalas ciuman Aulia yg semakin dalam, semakin menuntut dan sangat menggairahkan.