Siera wanita yang cantik selalu mengangap dirinya tidak butuh pasangan, walau memiliki sahabat baik bernama roma, roma merupakan sahabat siera dari kecil hingga hal kecil apapun akan di lakukan roma untuk siera, sampai bosnya siera yang utama datang menghadiri perusahaan bernama Xavier pria dingin nan angkuh, yang selalu menang sendiri meleleh karena sikap siera yang sabar akan dirinya.
Tuk tuk tuk.
Langkah kaki yang jalan ke arah koridor besar yang membuka pintu untuk mengadakan konfersi pers, Siera yang menonton tv hanya bisa menghela nafas.
"Ugh."
"Kenapa sayang anaknya mama, kok gak suka sama Tuan Xavier."
"Yah, siapa juga yang suka dia, dimana-mana sekandal hidupnya apa gak capek ya skandal terus."
"Yah, namanya juga pria ganteng apa salahnya kalau pria ganteng, merasa dirinya hebat dan ada skandal terus."
Siera melihat ke arah mamanya, sontak Siera mendekap mamanya dengan erat dan mama bingung ada apa dengan anaknya.
"Ma, Siera janji bakal cari pria yang baik tapi gak kayak Xavier."
"Loh kenapa, mama berharap kamu bisa sama dia, dia ganteng,kaya, mapan apa yang kurang dari dia?"
"Gak ada sih, apalagi skandalnya yang selalu menyelimuti dia bikin aku tambah muak sama dia."
"Aduh Siera sayang, udah ah kamu makan dulu itu sarapan kamu jangan mikir macam-macam ya."
Siera hanya diam senyum sambil makan, selesai makan keluar dari rumah bertemu dengan Roma, Siera salah tingkah kepada Roma.
"Pagi Siera."
"Pagi Roma, kamu gak kerja?"
"Ini aku mau kerja, bareng ayo mau gak?"
"Benran ini? gak ngerepotin aku gak enak kalau repotin kamu, kamu bicara apa sih mana ada aku justru senang kalu di repotin sama kamu."
Siera yang mendengar itu sangat senang sontak naik ke motor Roma, dengan kesederhanaan Roma bisa membuat Siera merasa nyaman dengan sikap Roma yang kadang buat para wanita klepek-klepek akan dirinya, sampai di kantor Siera.
"Makasih ya Roma, aku benar-benar terimakasih banget kamu antar kerja, jadinya aku gak telat deh berkat kamu."
"Gak perlu makash Siera kan kita tetangga apa salahnya membantu tetangga ya kan, apalagi tempat kerja kamu sama aku gak terlalu jauh."
"Makasih ya Roma, kalau gitu aku masuk dulu ke dalam."
Roma hanya senyum begitu juga dengan Siera tanpa sengaja Siera menabrak orang, Xavier mendecik melihat ke arah Siera.
"Tunggu!"
Siera kaget saat mendengar suara itu gak lama Siera dan Xavier berdua di dalam lift, Siera merasa gak nyaman dan lift padam adanya arus pendek listrik yang kurang lebih dua jam.
Xavier merasakan oksigenya abis, Siera yang melihat Xavier merasa kasihan dan ternyata memiliki kelemahanya, Siera sontak mendekap wajah Xavier.
"Kamu liat aku ya jangan liat lain, tenang ada aku di sini aku gak bakal biarin kamu kenapa-kenapa yang penting kamu percaya aja ada aku di sisi kamu ya."
Xavier yang mendengar itu merasa tenang dan nyaman sontak Xavier mendekatkan dirinya kepada Siera, Siera bingung ada apa sontak Xavier mengecup Siera.
Siera merasa kaget dengan tindakan Xavier dan Siera mendorong pelan Xavier dan Xavier pingsan ke dalam dekapan Siera.
"Duh, ini cowo kurang ajar banget sih baru kenal aja udah begini, untung kamu lagi dalam keadaan begini kalau gak udah aku tinggal kali, asli mau marah tapi gabisa marah."
Gak lama lift terbuka mereka ketiduran di lift sontak di bawa ke rumah sakit terdekat, Xavier bangun dan mencari wanita itu.
"Kemana perginya wanita itu."
"Tuan cari siapa?"
Xavier tetap melihat sekitar gak lama wanita itu ada di sebelahnya, Xavier sontak bangun dari tempat tidur mengusap kepala Siera.
"Kenapa perasaan nyaman dan tenang ada di wanita ini siapa dia? kenapa baru kali ini bisa akrab dengan wanita sampai seperti ini."
"Tuan kenal dengan wanita ini? dia yang menyelamatkan tuan di lift tadi."
"Cari tau tentang dia dari sekecil apapun rahasia dia."
"Baik tuan Xavier."
Xavier terus menunggu Siera bangun gak lama Siera bangun melihat sekitar, kaget tadi ada di lift kok tiba-tiba dirumah sakit.
"Kamu udah bangun? makasih udah jagain aku di lift, aku Xavier nama kamu siapa?"
"Siera."
Siera berpikir orang seangkuh Xavier yang di kabarkan di berita bisa selembut ini di depannya, sontak Xavier mendekap tangan Siera.
"Kamu kalau butuh apapun bilang aja ke aku ya, aku akan siap bantu kamu karena kamu juga udah korbanin nyawa kamu untuk aku."
"Gak perlu gitu kok, aku gapapa ini aku juga udah bisa pulang lagian, aw kok sakit ya."
Xavier sontak mengecek dengan lembut tangan Siera, Xavier sontak mengangkat badan Siera dengan lembut sambil menatap dengan wajah yang dekat.
"Kamu mau kemana? aku antar."
"Aku cuman mau minum kok."
"Bentar ya, sini aku bantu duduk nanti aku ambilin air."
Siera masih gak ngerti kenapa cowo sebaik Xavier di anggap cowo angkuh dan dingin, ada apa yang salah ya.
"Ini minumnya."
"Makasih ya Xavier."
"Ya."
Siera sontak minum dengan air yang diberikan kepada Xavier dan gak lama Xavier merasa senang bisa membantu Siera.
Siera bingung apa ada yang salah dengan dirinya mengapa Xavier tersenyum, sontak Xavier mendekat kepada Siera.
"Ada apa?"
"Kamu emang dari lahir secantik ini ya."
"Hah, maksud kamu apa? aku gak ngerti."
Xavier hanya senyum mendengar perkataan Siera, gak lama mama Siera masuk ke dalam ruangan Siera, mama Siera kaget melihat pria yang dekat dengan Siera, Xavier tersenyum.
"Halo tante, aku Xavier tante pasti cemas sama Siera, aku tinggal ya tante."
Xavier keluar dari ruangan mama Siera menatap Siera dengan senyum mematikannya gak lama mendekat kepada anaknya Siera.
"Sayang, tadi pagi ada yang bilang kemama, kalau dia gamau sama cowo yang namanya Xavier tapi kok, tadi mama gak salah liat kan kamu berakhir sama dia."
"Ma, itu gak sengaja kok lagian kan mama tau dia bukan tipe aku jadi untuk apa juga aku sama dia."
"Humm, masasih sayang kalau emang sama dia juga gapapa kok mama mengerti."
Siera hanya diam dan memakai selimut sambil memejamkan matanya, mamanya tersenyum gak lama ada handphone berdering mama keluar dari sepengetahuan Siera.
Cklek.
Bunyi pintu terbuka, Siera hanya merasa bete dengan perkataan mamanya, gak lama Siera mencoba untuk melupakan tentang Xavier tapi gabisa.
"Ma, udah ah jangan bicarain Xavier lagi, aku gak suka dia dan dia juga bukan tipe aku mama kan tau, gimana rumor dia di berita masa mama mau anak mama sama pria yang kejam kayak gitu."
Xavier yang mendengar itu terdiam, Siera bingung kenapa mamanya gak ada respon apa-apa, saat melihat ke arah belakang Xavier mendekap Siera dari belakang, Siera kaget tidak bisa berkata apa-apa.
"Diam Siera kalau kamu berani gerak jangan salahin aku, aku bakal lakuin apapun ke kamu."
Siera merasa takut dan menanggis, sontak mama Siera masuk ke dalam dan mendorong Xavier dari hadpan Siera.
Bab 1 AKTSKU 1
24/08/2023
Bab 2 AKTSKU 2
29/08/2023
Bab 3 AKTSKU 3
30/08/2023
Bab 4 AKTSKU 4
25/09/2023
Bab 5 AKTSKU 5
26/09/2023
Bab 6 AKTSKU 6
26/09/2023
Bab 7 AKTSKU 7
26/09/2023
Bab 8 AKTSKU 8
27/09/2023
Bab 9 AKTSKU 9
28/09/2023
Bab 10 AKTSKU 10
29/09/2023
Bab 11 AKTSKU 11
01/10/2023
Bab 12 AKTSKU 12
02/10/2023
Bab 13 AKTSKU 13
03/10/2023
Bab 14 AKTSKU 14
04/10/2023
Bab 15 AKTSKU 15
05/10/2023
Bab 16 AKTSKU 16
06/10/2023
Bab 17 AKTSKU 17
07/10/2023
Bab 18 AKTSKU 18
08/10/2023
Bab 19 AKTSKU 19
09/10/2023
Bab 20 AKTSKU 20
10/10/2023
Bab 21 AKTSKU 21
11/10/2023
Bab 22 AKTSKU 22
12/10/2023
Bab 23 AKTSKU 23
13/10/2023
Bab 24 AKTSKU 24
14/10/2023
Bab 25 AKTSKU 25
15/10/2023
Bab 26 AKTSKU 26
16/10/2023
Bab 27 AKTSKU 27
17/10/2023
Bab 28 AKTSKU 28
18/10/2023
Bab 29 AKTSKU 29
19/10/2023
Bab 30 AKTSKU 30
20/10/2023
Bab 31 AKTSKU 31
21/10/2023
Bab 32 AKTSKU 32
22/10/2023
Bab 33 AKTSKU 33
23/10/2023
Bab 34 AKTSKU 34
24/10/2023
Bab 35 AKTSKU 35
25/10/2023
Bab 36 AKTSKU 36
26/10/2023
Bab 37 AKTSKU 37
27/10/2023
Bab 38 AKTSKU 38
28/10/2023
Bab 39 AKTSKU 39
29/10/2023
Bab 40 AKTSKU 40
30/10/2023
Buku lain oleh Sowoone Ice cold
Selebihnya