/0/23058/coverorgin.jpg?v=4c0ec1f46fbfddc72bcf6894813f78e9&imageMogr2/format/webp)
"Bu Dewi! Cepat buka pintunya! Aku tau kamu ada di dalam!" teriak seorang wanita yang bertubuh tambun dengan rambut digulung ke atas. Ia adalah seorang rentenir yang akan menagih hutang kepada Dewi.
Saat itu Alletha baru saja pulang dari tempat kerjanya. Ia bekerja disebuah perusahaan cabang milik keluarga Sastrawinata, hanya sebagai staf administrasi biasa. Kepalanya berdenyut nyeri saat ia melihat seseorang yang sedang menggedor-gedor pintu rumahnya. Ia menutup kedua telinganya karena suara rentenir itu benar-benar memekakkan telinganya. Saat tubuhnya sedang lelah dan ingin segera beristirahat di dalam kamarnya yang tidak terlalu luas itu, kini ia harus dihadapkan dengan seseorang yang sedang membuat kerusuhan di depan rumahnya.
Alletha berjalan mendekat ke arah rentenir itu. "Maaf, Bu, ada apa, ya?" tanya Alletha menahan emosi.
Seorang ibu yang bertubuh tambun itu menoleh pada Alletha yang berada dibelakangnya.
"Kamu siapa?" tanyanya dengan nada cukup keras. Ia menatap Alletha dari atas hingga bawah. Alletha merasa kikuk diperhatikan seperti itu. "Oh, kamu Alletha, ya? Putri sulungnya Bu Dewi?" tanyanya kemudian.
Alletha menganggukan kepalanya, "iya. Saya Alletha, Bu. Maaf sebelumnya, Ibu ini siapa, ya, kok gedor-gedor pintu rumah orang dengan keras begitu?"
"Saya kesini mau nagih hutangnya Bu Dewi. Ibu kamu sudah menunggak cicilannya selama tiga bulan!" hardiknya seraya menunjuk tepat di depan wajahku.
"Iya, tapi gak harus gedor-gedor pintu rumah orang juga, Bu!" geram Alletha tak kalah galak dari sang penagih hutang.
"Loh, kenapa jadi kamu yang sewot?" gertaknya sembari berkacak pinggang dan mata yang melotot.
"Ibu gak sopan! Harusnya ibu bisa mengetuk pintu dengan pelan. Kalau pintunya rusak gimana?" teriak Alletha tak mau kalah.
Suara keributan yang ditimbulkan oleh Alletha, membuat Dewi mau tak mau akhirnya keluar rumah juga. Ia tak mau hutang-hutangnya ke rentenir itu diketahui para tetangganya.
"Eh, Bu Retno? Mari masuk Bu!" tutur Dewi dengan basa-basi.
"Gak usah basa-basi, Bu Dewi! Saya kesini mau nagih hutang! Bu Dewi sudah menunggak tiga bulan," cecar Bu Retno sembari menekankan kata 'tiga bulan'.
"Iya, Bu. Mari kita bicarakan di dalam saja. Gak enak dilihat tetangga," bujuk Dewi agar Bu
Retno tak lagi koar-koar di depan rumahnya.
"Udah, gak usah! Biarin aja. Bu Dewi harus membayar cicilannya sekarang juga!" bentak Bu Retno lagi.
Wajah Dewi merah padam menahan malu dan juga marah. Dia merasa kesal karena Bu Retno tidak bisa di ajak kompromi. Dewi langsung menarik paksa tangan Alletha ke dalam rumah. Alletha yang belum siap dengan pergerakan ibunya, ia sampai terhuyung ke depan. Sementara Bu Retno diam di luar menunggu Dewi untuk membayar hutangnya dengan mata mendelik ke arah mereka.
"Apaan sih, Ibu ini, pake tarik-tarik tangan Alletha. Sakit tau!" Alletha melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Dewi. Ia memegang pergelangan tangannya yang terasa sakit akibat cengkraman tangan Dewi yang cukup keras.
Tio yang sedang berada di dalam kamar terpaksa keluar mendengar keributan yang di timbulkan oleh Alletha dan ibunya. Ia memutar kursi rodanya sendiri menuju ke ruang tengah dimana Alletha dan Dewi berada.
/0/12544/coverorgin.jpg?v=20250122183315&imageMogr2/format/webp)
/0/13464/coverorgin.jpg?v=20250123145259&imageMogr2/format/webp)
/0/16153/coverorgin.jpg?v=20240218183845&imageMogr2/format/webp)
/0/16452/coverorgin.jpg?v=20240708110055&imageMogr2/format/webp)
/0/13557/coverorgin.jpg?v=fc94ee21ff3cb328b0874d2e8f3d6d46&imageMogr2/format/webp)
/0/2834/coverorgin.jpg?v=20250120160207&imageMogr2/format/webp)
/0/12390/coverorgin.jpg?v=20250122183159&imageMogr2/format/webp)
/0/10338/coverorgin.jpg?v=20250122182601&imageMogr2/format/webp)
/0/3936/coverorgin.jpg?v=20250122110501&imageMogr2/format/webp)
/0/10259/coverorgin.jpg?v=54169c1f5c1549138ff5f1f1622f939d&imageMogr2/format/webp)
/0/22533/coverorgin.jpg?v=ac42a10c716b1b3cb93cf42b843fe60b&imageMogr2/format/webp)
/0/6529/coverorgin.jpg?v=cddeb0bc243bcef36794eb78d95cc4dd&imageMogr2/format/webp)
/0/24611/coverorgin.jpg?v=ec8a20c274b82dd9df63cf3f627d9889&imageMogr2/format/webp)
/0/16645/coverorgin.jpg?v=ef346df3b63e19bf964828ca82a1a7a0&imageMogr2/format/webp)
/0/7632/coverorgin.jpg?v=20250122152154&imageMogr2/format/webp)
/0/22609/coverorgin.jpg?v=20250302072348&imageMogr2/format/webp)
/0/30743/coverorgin.jpg?v=206a36a220d7e12db2205562ad6c9db6&imageMogr2/format/webp)
/0/5356/coverorgin.jpg?v=20250121173947&imageMogr2/format/webp)
/0/5888/coverorgin.jpg?v=88ed910bbcf55b640b1eb6eb4ed85c97&imageMogr2/format/webp)