Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Selamat pagi, suamiku sayang," sapa seorang wanita berparas cantik dan seksi membuat seorang lelaki yang sedang ia sapa langsung merangkul pinggangnya dengan sangat mesra.
"Apa istriku sedang menggodaku," bisik seorang lelaki tampan itu dengan suara yang membuat bulu kuduk wanita itu berdiri.
Wanita itu langsung menghindar dari lelaki tampan itu dan kini melangkah menuju sebuah sofa, wanita itu langsung duduk di sofa dengan menuangkan teh kedalam cangkir yang sudah di sediakan diatas meja.
"Sini sayang kita menikmati suasana di pagi hari," ucap wanita cantik itu dengan menepuk-nepuk sofa di sampingnya.
"Sebentar!" Lelaki itu malah mengambil sebuah kamera dan memotret wanita cantik yang kini sedang duduk di sofa.
Selesai memotret. Lelaki itu langsung duduk di samping wanita tadi, ia langsung melihat foto hasil jepretannya. Wanita yang sedang duduk di sampingnya hanya geleng-geleng kepalanya, wanita itu sepertinya sudah tau kebiasaan suaminya di pagi hari jadi menurutnya tidak heran lagi.
"Laura, coba tanganmu seperti ini!" titah lelaki itu pada wanita di sampingnya.
"Seperti ini!" Wanita itu langsung berpangku tangan sambil menoleh kearah pintu.
"Ya, bagus! Tahan ya sayang," kata lelaki itu yang memberikan aba-aba.
Selesai memotret yang kedua kalinya, tiba-tiba saja wanita itu langsung mengambil kamera suaminya dan menyimpan kamera itu di sofa sampingnya yang masih kosong.
"Waktunya minum teh, Tuan Julian!" Wanita itu langsung memberikan secangkir teh hangat pada lelaki itu, lelaki itu adalah suaminya yang selama ini sudah menjalin pernikahan selama 5 tahun terakhir.
"Terimakasih istriku!" Julian langsung mengambil cangkir itu dan meminum tehnya.
Selesai meminum teh, Julian langsung menyimpan cangkir teh itu diatas meja.
"Jadi hari ini, istriku mau pergi kemana?" tanya Julian sambil membelai rambut istrinya dengan lembut.
"Mau menemani suamiku di studio," jawab Laura sambil bersandar di pundaknya.
"Apa hari ini tidak lelah?" tanya Julian dengan suara menahan tawa.
"Sudah ah, aku malas kalau kamu membahas itu lagi," jawab Laura sambil cemberut.
"Hehehe siap sayang siap!" Julian langsung mengusap kepala istrinya dengan lembut dan mengecupnya.
"Jadi, hari ini suamiku melukis apa?" tanya Laura yang langsung menoleh ke arahnya.
"Aku mau melukis kamu yang barusan aku foto tadi," jawab Julian yang sekilas melirik kearah kameranya yang masih berada di samping sang istri.
Laura adalah gadis miskin yang berhasil menikah dengan Julian seorang pelukis terkenal, pernikahan mereka sudah berjalan 5 tahun. Namun, mereka belum juga memiliki buah hati didalam pernikahannya. Tapi, semua itu tidak membuat pasangan suami-istri ini lelah dan memutuskan untuk bercerai. Melainkan mereka semakin romantis setiap harinya, dan semakin mempererat pernikahan mereka.
"Memangnya hari ini tidak ada jadwal?" tanya Laura sambil mengambil beberapa wafer yang ada diatas meja.
"Tidak ada sayang," jawab Julian dengan lembut.
Laura langsung menyuapi wafer pada mulut Julian dan ia langsung mengunyah wafer itu, walaupun pernikahan kami belum memiliki bayi namun Laura seperti sudah memiliki seorang bayi besar yaitu suaminya sendiri.
"Sayang, apa hari ini kamu tidak ke toko?" tanya Julian pada sang istri.
"Karena hari ini suamiku libur jadi aku ikut libur," jawab Laura sambil menyentuh ujung bibir Julian yang ada beberapa sisa-sisa wafer tadi.
Julian benar-benar mirip bayi besar, ia kalau makan sesuatu selalu saja ada sisa-sisa makanan di ujung-ujung bibirnya.
"Pengertian sekali istriku!" Julian langsung merangkul pundak Laura.
Seperti biasa kalau Sabtu-Minggu adalah hari Julian libur dan Laura selalu menyempatkan libur bersama karena kalau Julian sudah bekerja ia benar-benar tidak bisa di ganggu. Apa lagi pekerjaannya Julian adalah seorang pelukis yang sangat terkenal, sudah pasti akan banyak orang yang datang ke studio atau gallery miliknya.
"Sayang, kamu benar-benar tidak ingin menambah pegawai di toko kamu?" Tiba-tiba Julian seperti membahas toko yang Laura kelola.