/0/22562/coverorgin.jpg?v=79ad4da2ee8b4c1948bdf5f78f4c2217&imageMogr2/format/webp)
Clarisse Nayara memandangi bayangan dirinya di cermin rias yang besar, wajah cantiknya tak bisa menyembunyikan kehampaan di balik riasan sempurna. Bibir merah delima, mata dihiasi eyeliner mahal, dan rambut panjangnya ditata bergelombang oleh stylist profesional. Ia adalah gambaran wanita sempurna-setidaknya di mata publik. Tapi di balik itu semua, jiwanya kosong. Beku.
Pintu kamar suite apartemen mewahnya terbuka pelan. Bukan oleh Dario, suaminya, melainkan oleh seorang pria asing yang tinggi dan bersurai hitam, berpakaian hitam formal dengan tatapan dingin yang tak bisa ditebak.
"Bu Clarisse, saya Keiran," ucap pria itu datar. "Saya ditugaskan Tuan Dario untuk menjadi pengawal Anda mulai hari ini."
Clarisse hanya memiringkan wajah, menatap Keiran tanpa ekspresi. "Kau bukan pengawal pertamaku," katanya pelan. "Apa yang membuatmu berbeda?"
Keiran tak menjawab. Dia hanya berdiri diam seperti patung batu, penuh wibawa dan jarak. Bukan hanya wajahnya yang tak menunjukkan emosi, tapi auranya-dingin, tak terjangkau.
Clarisse mendengus pelan. Ia tahu, ini bukan soal keamanan. Ini tentang Dario yang makin tak ingin menyisakan waktu untuknya. Selama enam bulan terakhir, lelaki itu nyaris tak pernah tidur di rumah. Selalu sibuk, selalu rapat, selalu terbang ke luar negeri tanpa pemberitahuan. Dan kini, alih-alih menemani istrinya, ia malah mengirim pengawal bayaran.
"Beritahu Dario," kata Clarisse sambil berdiri dari meja rias. "Kalau dia ingin menjauhiku, tak perlu repot mengirimkan bayangan pria untuk menggantikan tempatnya."
Keiran menatap Clarisse dengan mata gelapnya. "Saya hanya menjalankan tugas, Bu."
Clarisse berjalan melewatinya, menyentuh pundaknya sekilas. "Kalau begitu, bersiaplah. Karena mulai detik ini, hidupmu akan lebih rumit dari yang kau duga."
Dario Mahendra tak pernah benar-benar mencintainya. Clarisse menyadari itu sejak tahun pertama pernikahan mereka. Lelaki itu menikahinya karena status, bukan perasaan. Clarisse adalah putri tunggal dari keluarga Nayara, pemilik jaringan media nasional yang bisa melambungkan reputasi Dario sebagai pengusaha muda ambisius. Pernikahan mereka adalah kontrak elegan yang dibungkus sutra dan senyum palsu.
Namun Clarisse, seperti wanita naif pada umumnya, sempat berharap. Ia mencoba mencintai, memberi, bertahan. Tapi perlahan, ia belajar bahwa tidak semua luka bisa disembuhkan dengan kesetiaan. Terlebih ketika kesetiaan itu tak pernah dibalas.
Malam itu, Clarisse duduk sendirian di balkon apartemen, memeluk secangkir teh hangat yang tak disentuhnya. Keiran berdiri tidak jauh, menjaganya dalam diam. Lelaki itu seperti bayangan. Tak pernah bicara, tak pernah bertanya.
"Apa kau sudah menikah, Keiran?" tanya Clarisse pelan, suaranya nyaris tenggelam oleh hembusan angin malam.
"Belum."
"Punya pacar?"
"Tidak."
Clarisse tertawa miris. "Luar biasa. Seorang pria tanpa masa lalu, tanpa masa depan, dan tanpa kehidupan pribadi."
Keiran tidak menanggapi. Matanya tetap awas menatap sekeliling, seperti robot yang diprogram untuk mengabaikan emosi.
Tapi Clarisse bukan wanita yang mudah diabaikan. Ia adalah istri yang dikhianati. Seorang wanita yang sudah terlalu lama diam.
Dan malam itu, untuk pertama kalinya, ia membuntuti Dario.
/0/24238/coverorgin.jpg?v=55837c16f8c8fb055cc3a1dd5c34a1b7&imageMogr2/format/webp)
/0/13496/coverorgin.jpg?v=66269e7169f3ab8feb7a9dde95b22a7f&imageMogr2/format/webp)
/0/14846/coverorgin.jpg?v=cbac79be890416caac333268017476ca&imageMogr2/format/webp)
/0/15607/coverorgin.jpg?v=4ea4412a0db5cc7531fe9cbac6180c61&imageMogr2/format/webp)
/0/29163/coverorgin.jpg?v=c354ec2c6aed2db5390990818807a52d&imageMogr2/format/webp)
/0/27132/coverorgin.jpg?v=8a62a4074b9bfa878363e400e61cfb66&imageMogr2/format/webp)
/0/27200/coverorgin.jpg?v=b250a528e180dbffa54c6e5df87dedc1&imageMogr2/format/webp)
/0/27225/coverorgin.jpg?v=afa14fbaade9b3a9d0c65a8433138a3b&imageMogr2/format/webp)
/0/26710/coverorgin.jpg?v=b1cd94986537d9e613cddf067ac78116&imageMogr2/format/webp)
/0/29189/coverorgin.jpg?v=0833a9cb8133e62e2ac8bb4be13fef96&imageMogr2/format/webp)
/0/17755/coverorgin.jpg?v=c03d6b2af81ce04d9d705988982426d3&imageMogr2/format/webp)
/0/17985/coverorgin.jpg?v=b408e4a007dd171cdaffaf8bcec08a75&imageMogr2/format/webp)
/0/16738/coverorgin.jpg?v=78834ef12abc12ccf44e059c7fbc7d75&imageMogr2/format/webp)
/0/3979/coverorgin.jpg?v=e4c4b5b5d21bd614cdac431d715f47c1&imageMogr2/format/webp)
/0/14017/coverorgin.jpg?v=57e051154f489edeb67427c9b6e12968&imageMogr2/format/webp)
/0/19648/coverorgin.jpg?v=8f3be7fbf196a069f5bab2021d5d1d3e&imageMogr2/format/webp)
/0/19904/coverorgin.jpg?v=71b4823e6464f0a53b75e59966fb04bc&imageMogr2/format/webp)
/0/16989/coverorgin.jpg?v=80f6edfeb2bee3d2c08b5130edf9f85b&imageMogr2/format/webp)