Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Siang ini jadwal mata kuliah Bahasa Inggris baru saja berakhir untuk para mahasiswa dan mahasiswi fakultas Sastra di sebuah universitas terbaik di Ibu kota, Universitas Bakti Bangsa. Sebuah Universitas ternama yang sangat terkenal dan juga begitu di segani karena hingga saat ini belum ada mahasiswa atau mahasiswi yang gagal wisuda dari Fakultas manapun di Universitas tersebut.
“Baiklah, saya rasa cukup untuk pertemuan kita hari ini,” ucap seorang pria paruh baya yang sedang berdiri di depan kelas. Pria tersebut merupakan seorang dosen pengisi mata kuliah Bahasa Inggris, Mr. Lucas atau kerap di sapa Sir Lucas oleh para mahasiswa atau mahasiswi di universitas tersebut.
“Kalian pelajari lagi materi yang saya berikan hari ini! Minggu depan saya akan mengadakan ujian untuk evaluasi, saya ingin tau seberapa jauh yang telah kalian pahami dari materi yang saya jelaskan karena sebentar lagi kalian akan mengikuti ujian Yudisium,” ujar Mr Lucas.
“Yes Sir,” sahut para mahasiswa dan mahasiswi tersebut secara serempak. Materi telah usai, mereka semua merapikan peralatan tulis dan buku-buku mereka.
“Airin Wulandari!” tiba-tiba Mr Lucas memanggil seorang mahasiswi sebelum ia meninggalkan ruangan tersebut. Pergerakan para mahasiswa dan mahasiswi tersebut terhenti, begitu pula dengan sang pemilik nama tersebut yang langsung mengangkat wajahnya.
Mahasiswi cantik yang kerap di sapa Rin itu sejenak tertegun ketika Mr.Lucas memanggil namanya. Semua temannya pun turut melirik ke arah Airin.
“Yes Sir?” sahut Airin.
“Ikut ke ruangan saya sebentar! Ada hal yang ingin saya sampaikan,” ujar Mr Lucas.
Glek! Airin mendadak merasa cemas. Ada apakah gerangan?
“B-baik sir,” sahut Airin.
Mr Lucas kemudian meninggalkan ruangan tersebut, kemudian di susul oleh Airin ke ruangannya.
“Rin, ada apa ya? Kok tiba-tiba Mr Lucas nyuruh lo ke ruangannya?” tanya seorang perempuan yang duduk di sebelah Airin. Dia adalah Maura, gadis dengan rambut sebatas bahu yang tak kalah cantik dari Airin itu tidak lain adalah sahabat Airin. Mereka sudah berteman sejak kelas 1 SMA hingga saat ini mereka sudah duduk di Universitas.
“Entahlah Ra, sepertinya ini ada kaitannya sama nilai gue,” sahut Airin. Airin sendiri menyadari bahwa akhir-akhir ini nilainya memang sedikit bermasalah.
“Gue duluan ya Ra,” ucap Airin. Maura menganggukkan kepalanya. Sementara Airin bergegas menuju ke ruangan Mr. Lucas.
“Excusme Sir!” ujar Airin sembari mengetuk pintu ruangan tersebut.
“Masuk!” Mr Lucas menyahut dari dalam. Airin perlahan memutar handle pintu ruangan tersebut, dan dengan sedikit ragu-ragu ia melangkah masuk.
“Airin, Silahkan duduk!” ujar Mr Lucas. Airin mengangguk. Dia kemudian duduk di sebuah kursi di hadapan meja Mr Lucas.
“Airin, apa kamu sudah tau apa maksud saya memanggil kamu datang kemari?” tanya Mr Lucas.
“A-apa karena nilai saya Sir?” tanya Airin. Mr lucas mengangguk.
“Benar sekali Airin,” sahut Mr Lucas.
“Airin setelah saya melakukan evaluasi selama beberapa minggu terakhir ini, saya lihat nilai kamu akhir-akhir ini sangat memperihatinkan. Selain itu kamu juga terlihat kurang fokus saat mengikuti kelas saya. Bahkan dosen yang lain juga mengeluhkan hal yang sama,” ucap Mr Lucas.
“Iya Sir, saya tau. Saya menyadari bahwa akhir-akhir ini nilai saya memang mengalami penurunan,” sahut Airin.