/0/24927/coverorgin.jpg?v=09a6b4ac3c49d9c142eca1406092c220&imageMogr2/format/webp)
“Horeeeee,,, akhirnyaaaaa…”
Seorang pemuda melompat kegirangan sambil berteriak, membuat orang-orang yang ada di sekitarnya terkejut. Dia bahkan membuat kursi yang tadi dia duduki terjatuh ke belakang. Tapi sesaat kemudian, pemuda itu seperti sadar akan sesuatu, dan ekspresi wajahnya langsung berubah.
“Jancuk. Wong edan. Ngapain kamu teriak gitu?” gerutu seseorang yang duduk di samping pemuda itu.
Tak langsung menjawab, pemuda itu menarik kursinya yang tadi terjatuh, meletakkan lagi di posisinya, kemudian dia duduk.
“Hehe, sorry Gas, nggak sadar. Aku lagi seneng soalnya.”
“Seneng sih seneng, tapi nggak usah sampai kayak gitu juga kali.”
Orang yang merupakan sahabat dari pemuda itu masih terus menggerutu. Dia juga merasa malu karena dilihat orang-orang yang ada di kafe ini. Suasana kafe yang tadinya tenang tiba-tiba heboh karena teriakan dan lompatan dari pemuda itu. Bukan cuma pengunjung saja, tapi para karyawan kafe juga terkejut dan ikut-ikutan melihat ke arah mereka.
“Emang ada apa sih Ris? Sampai kamu teriak gitu?”
“Ini lho Gas, aku baru dapat email dari PT Dwiputra, aku keterima kerja disana.”
Pemuda yang tadi berteriak, Haris, menunjukkan handphonenya kepada sahabatnya yang sempat kesal, Bagas.
“Serius? Dwiputra? Wah mantap Ris, selamat ya.”
“Hehe iya Gas, makasih ya. Beruntung banget aku bisa keterima disana.”
Haris sebenarnya merasa kurang enak memberitahukan ini kepada Bagas. Karena pada awalnya, justru Bagas yang sangat ingin masuk ke perusahaan itu. Haris tadinya sudah mau memilih perusahaan lain, karena kebetulan tes yang diikuti sudah masuk tahap akhir, dan dia mau fokus, tidak mau mendaftar ke tempat lain lagi. Tapi kemudian Bagas yang memaksanya untuk mendaftar.
Pada akhirnya nasib berkata lain. Haris gagal dalam tes akhir yang diikutinya, tapi malah lolos di tes perusahaan ini. Sedangkan Bagas, yang dari awal mengajak Haris, malah sudah gagal di tes tahap awal. Tadinya karena Bagas sudah gagal, Haris juga sudah malas melanjutkan tesnya, tapi lagi-lagi Bagas memaksanya, dan akhirnya sekarang dia benar-benar diterima di perusahaan itu. Apalagi Haris tadi sempat melihat ekspresi lain dari Bagas, mungkin rasa kecewa, atau iri, tapi setelah itu Bagas bersikap wajar saja.
“Terus, kapan mulai kerjanya Ris?”
“Minggu depan sih berangkatnya, tanda tangan kontrak. Tapi mungkin juga langsung masuk masa training.”
“Oh gitu. Trainingnya berapa lama?”
“Katanya sih paling cepet 6 bulan, tapi bisa lebih juga, tergantung sama progresnya.”
“Ya bagus deh kalau gitu. Moga-moga kamu cukup 6 bulan aja trainingnya, terus langsung diangkat jadi karyawan tetap.”
“Amiiin. Makasih ya Gas. Sayang kita nggak bisa lolos bareng-bareng.”
“Iya sih, aku udah gagal di psikotes awal. Tapi nggak papa, aku ikut seneng kok kalau kamu lolos.”
Haris tersenyum mendengar ucapan Bagas. Dia tahu, meskipun berkata seperti itu, Bagas pasti menyimpan kekecewaan.
“Lha terus, tesmu sendiri gimana Gas yang sekarang?”
“Ini masih nunggu pengumuman, kalau lolos tinggal tes kesehatan aja sih.”
“Ya moga-moga kamu juga lolos Gas.”
“Iya, amiin..”
“Ya udah, kalau gitu kita cabut yuk.”
“Lah, mau kemana? Baru juga bentar disini.”
“Kita ke sport center.”
“Weh, mau ngapain Ris?”
“Mau beli jersey sama sepatu bola nih.”
“Lah, tumben amat? Kamu bukannya nggak suka bola ya?”
“Lha ya emang bukan buat aku. Buat kamu.”
/0/13713/coverorgin.jpg?v=a92b7d0008acd0c17b3bc1deeb0f9211&imageMogr2/format/webp)
/0/21440/coverorgin.jpg?v=d2f267995d0ff6f8d8a6ebde7279917d&imageMogr2/format/webp)
/0/13070/coverorgin.jpg?v=956c28f2db34b6587c27c621746bec69&imageMogr2/format/webp)
/0/25607/coverorgin.jpg?v=990abaff26e653e7ecc438ced3a402d3&imageMogr2/format/webp)
/0/5258/coverorgin.jpg?v=99877193c0d67ea305742c9f6efb6d96&imageMogr2/format/webp)
/0/12463/coverorgin.jpg?v=534fc5ae1af13605fc8063b354b3b8d1&imageMogr2/format/webp)
/0/15115/coverorgin.jpg?v=7697f02ac7179018f82b25753fe8bd97&imageMogr2/format/webp)
/0/19048/coverorgin.jpg?v=61307af37308958cab5ea007846c9167&imageMogr2/format/webp)
/0/3662/coverorgin.jpg?v=a0710915f702a9c13f8ef5a52e415ef4&imageMogr2/format/webp)
/0/3798/coverorgin.jpg?v=0702451180b4f42c577d4b5554421ebe&imageMogr2/format/webp)
/0/16988/coverorgin.jpg?v=fb6f5bc71b71ba673fd22385c858c968&imageMogr2/format/webp)
/0/15094/coverorgin.jpg?v=e47e40b3c69070a2e7c84429b1b2df6d&imageMogr2/format/webp)
/0/15588/coverorgin.jpg?v=611b3d4c8d11aacf8d7e8fda5cd71503&imageMogr2/format/webp)
/0/5131/coverorgin.jpg?v=9d07b6151e8ca4bab1e0f189b9753f88&imageMogr2/format/webp)
/0/20569/coverorgin.jpg?v=0bd9dae0d2fcea4a443c8ecbd4d9ccc1&imageMogr2/format/webp)
/0/31008/coverorgin.jpg?v=9f9cbbd3ae83a4ddaa68ff168a393da3&imageMogr2/format/webp)
/0/2646/coverorgin.jpg?v=0750096518f58d429c0eaa5c15660d31&imageMogr2/format/webp)
/0/15948/coverorgin.jpg?v=a6120436d1c3402ee2b691af275f9e9b&imageMogr2/format/webp)