"Tunggu apa lagi? Cepat sentuh aku!" Celine berkata dengan nada ketus menyambut lelaki yang baru saja keluar dari kamar mandi itu.
"Apa kau tuli, huh?" Tidak mendapat respon dari lawan bicaranya, hati Celine rasanya semakin memanas.
Celine tahu tak seharusnya dia melampiaskan kekecewaan hatinya pada lelaki itu, tapi mengingat dia turut andil dalam apa yang menimpah hidupnya kini, jadi Celine tak peduli.
Masih tak mendapati respon, Celine mengambil inisiatif mendekati Jonathan-- lelaki yang sudah menandatangani kontrak dengan Alister– suami Celine. "Apa lagi yang kau pikirkan, huh?"
Tanpa peduli dengan tatapan tak terbaca dari Jonathan, Celine dengan berani melingkarkan tangannya ke leher lelaki itu. Namun, sial. Bukannya menyambut perlakuannya, Jonathan malah mendorong lembut tubuhnya.
"Jangan seperti ini, Nona!" pinta Jonathan mengundang kekehan sinis keluar dari mulut Celine.
Bagaimana tidak? Permintaan Jonathan ini seakan menegaskan jika lelaki itu juga tak mengharapkan dirinya.
Setidak menarik itu kah dia di mata para lelaki? Hingga lelaki bayaran suaminya itu secara terang-terangan menolak dirinya.
"Lalu, seperti apa yang kau inginkan, hah?" pekik Celine menatap nanar Jonathan.
Jonathan hanya diam tidak menjawab, dia bingung harus bagaimana menjelaskan kepada Celine.
Celine semakin kesal dengan diamnya Jonathan, dia pun menarik Jonathan hingga terjatuh di atas ranjang dan menindih tubuh lelaki bayaran suaminya itu.
"Apa yang kamu lakukan, Nona? Jangan seperti ini," tolak Jonathan sambil berusaha untuk menurunkan tubuh mungil gadis beriris coklat itu.
Celine tidak menjawab, dia melancarkan aksinya memberikan cumbuan kepada Jonathan meskipun terasa kaku. Karena, selama ini Celine belum pernah melakukan itu semua kepada Alister lelaki yang menikahinya dua tahun lalu.
Celine seakan sudah tidak peduli lagi dengan harga dirinya, saat ini yang ada di pikirannya segera melakukan dengan Jonathan dan dia bisa segera hamil agar secepatnya terlepas dari ide gila ini.
Dengan serangan yang Celline luncurkan akhirnya pertahanan Jonathan pun runtuh. “Shit! Aku normal jika seperti ini terus siapa yang tahan. Oke Nona, jangan salahkan aku jika ini akan membuatmu menyesal.”
Lelaki manapun akan terbuai jika diperlakukan seperti itu. Jonathan dengan terpaksa akhirnya melakukan kewajibannya, suara rintihan, dan jeritan begitu menggema di penginapan tersebut. Beruntung penginapan itu memiliki peredam suara apalagi di luar sana sekarang sedang turun hujan.
Jonathan menatap lekat wajah Celine, sebenarnya dia tidak tega. Akan tetapi, sudah kepalang tanggung dia semakin mempercepat aksinya itu sehingga membuat Celine semakin meraung-raung menahan sakit dan perih.
Celine juga meneteskan air matanya merasakan antara rasa sakit kehilangan keperawanan dan sakit di hati dengan apa yang terjadi kepada dirinya.Harusnya malam pertama yang indah ini dia lakukan bersama Alister– suami yang begitu dia cintai, tapi sayang ya semua tak berjalan sesuai keinginan Celine
Bagaimana tidak? Jika Alister malah menyuruhnya melakukan hubungan kontrak dengan Jonathan demi mendapatkan seorang anak. Sebenarnya celine saat ini hancur tapi dia berusaha tegar demi rasa cintanya kepada Alister takut jika suaminya itu benar-benar menceraikan dirinya jika tidak bisa mengandung.
Satu jam berlalu pergumulan tak diinginkan itu pun selesai. Jonathan berbaring di sebelah Celine lalu meraih selimut dan menutupi seluruh tubuhnya dan menghadap ke langit-langit penginapan VVIP tersebut.Celine membelakangi Jonathan dengan air mata yang terus berlinang. Bukan hanya hatinya yang sakit tapi Celine merasa dia sudah tidak ada harga dirinya.
Jonathan merasa bersalah kepada Celine."Maaf," ujar Jonathan singkat.
"Berapa yang kamu terima dari suamiku? Apa alasan kamu menerima tawaran darinya?" tanya Celine di sela tangisannya.
Jonathan masih tak bergeming, dan masih enggan untuk menjawab apa lagi tenaganya sudah habis setelah pertempuran yang panas itu.
“Aku punya penawaran untukmu,” sambung Celine yang masih terus membelakangi tubuh Jonathan.
/0/19737/coverorgin.jpg?v=6182bdc09f7b348fb30c10a15d7173ce&imageMogr2/format/webp)
/0/15512/coverorgin.jpg?v=473570011405f57dce1b8da6ef5a741f&imageMogr2/format/webp)
/0/16645/coverorgin.jpg?v=ef346df3b63e19bf964828ca82a1a7a0&imageMogr2/format/webp)
/0/26442/coverorgin.jpg?v=4dfe84d88149d8b3823065b373c3e037&imageMogr2/format/webp)
/0/17778/coverorgin.jpg?v=20240404191640&imageMogr2/format/webp)
/0/12293/coverorgin.jpg?v=b2e6968b52417a533039e5ba601f1b54&imageMogr2/format/webp)
/0/3598/coverorgin.jpg?v=f135c9ef33e0a6db3a68d304501b6b0a&imageMogr2/format/webp)
/0/23634/coverorgin.jpg?v=cf400d3c515e9c1f44bf67e3acfcb9d9&imageMogr2/format/webp)
/0/30687/coverorgin.jpg?v=69d4d5c278172d245857a441467bbdff&imageMogr2/format/webp)
/0/26443/coverorgin.jpg?v=20250719182955&imageMogr2/format/webp)
/0/22533/coverorgin.jpg?v=ac42a10c716b1b3cb93cf42b843fe60b&imageMogr2/format/webp)
/0/6529/coverorgin.jpg?v=cddeb0bc243bcef36794eb78d95cc4dd&imageMogr2/format/webp)
/0/24611/coverorgin.jpg?v=ec8a20c274b82dd9df63cf3f627d9889&imageMogr2/format/webp)
/0/7632/coverorgin.jpg?v=ce45d869568359bb87d6d808cb9c3e9e&imageMogr2/format/webp)
/0/22609/coverorgin.jpg?v=20250302072348&imageMogr2/format/webp)
/0/30743/coverorgin.jpg?v=206a36a220d7e12db2205562ad6c9db6&imageMogr2/format/webp)
/0/5888/coverorgin.jpg?v=88ed910bbcf55b640b1eb6eb4ed85c97&imageMogr2/format/webp)
/0/16428/coverorgin.jpg?v=3d8410225546bfa5035f1dc4b89f685f&imageMogr2/format/webp)
/0/17900/coverorgin.jpg?v=20240617110129&imageMogr2/format/webp)
/0/3968/coverorgin.jpg?v=ceb6ecf5c18b901dd17f817d8465961f&imageMogr2/format/webp)