Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
"Malam ini kosongkan jadwalmu" ucap Edgar, Papa dari Arlando.
Arlando yang sedang sibuk menyantap makanannya menjadi terhenti lalu menatap sang ayah penuh tanya"Ada acara Pa?"
"Kosongkan saja" pungkas Papa Arlando.
Arlando mengernyit tak pernah-pernah Papanya berlaku seperti ini sebelumnya.
Eriska ibu dari Arlando kini ikut masuk kedalam percakapn ayah dan anak itu, ia sebelumnya menyeka sudut bibirnya sebelum berucap,
"Rahasia! kamu siapkan saja dirimu ya buat nanti malam"
Al tak lagi menyanggupi ia hanya mengangguk sekali lalu kembali menyantap sarapan roti potongnya.
Siang berganti malam Arlando yang sudah dipesankan oleh orangtuanya untuk pulang cepat kini masih sibuk di dalam ruang kerjanya bahkan beberapa panggilan masuk sudah berdering di ponsel pipih miliknya, Arlando tak menyanggupi sebab pekerjaan adalah titik fokusnya saat ini.
Tak ada yang bisa membuat Arlando si Workholic berpaling dari pekerjaannya, bahkan orang tuanya sekalipun.
2 Jam berlalu Arlando sudah selesai dengan pekerjaannya ia pun segera bergegas pulang sebelumnya ia mengecek ponselnya sembari berjalan menuju tempat parkir mobilnya.
Banyak pesan dan juga panggilan terjawab dari keluarganya terutama mama dan adik kecilnya Mika.
Arlando tak menyanggupi di masukkannya kembali benda pipih tersebut ke dalam saku dan masuk kedalam mobil sport keluaran terbaru miliknya, Arlando berkendara dengan kecepatan sedang sampai dengan ia sampai didepan restoran yang tadi mamanya pesankan lewat pesan masuk yang beberapa menit lalu Arlando baca.
Arlando masuk kedalam restoran tersebut sembari melirik kanan dan kiri mencari keberadaan orang tuanya berada, dan akhirnya ia menemukan keberadaan orang tuanya namun disana tak hanya mereka melainkan ada tiga orang lain disana.
"Kak Al" Mika melambaikan tangan memanggil Arlando, semua mata yang berada di meja makan tersebut langsung tertuju pada pria tampan yang sedang berjalan gagah menuju mereka, bahkan muka kusutnya setelah bekerja tak membuat ketampanannya luntur.
"Kak Al lama banget si! aku bosan tau" ucap Mika berbisik tepat ditelinga Al, saat ia sudah duduk disamping adiknya.
Al tersenyum manis pada adiknya sembari mengusap lembut pucuk kepalanya.
"Al kenalin wanita didepanmu, namanya Amanda Papa dan mama ingin menjodohkan kalian berdua" tutur Sang papa yang tak ingin basa basi dan langsung ke To the Point.
Al tentu saja mengernyit kaget bukan main ia baru saja sampai dan tiba-tiba papanya sudah mengucapkan kata-kata yang terasa horor baginya.
"Maksud papa menikah?"
"Iya tentu saja" tegas Edgar Demort.
"Bukankah Al sudah bilang jika Al tak ingin dijodohkan?"
"Mama dan Papa sudah mencari wanita yang terbaik untukmu, jangan main-mainn lagi umur kamu sudah berada di posisi yang sangat matang untuk menikah"
"Tapi aku tak tau dia siapa?" Sela Al yang sepertinya sudah mulai terbawa emosi, sedangkan wanita muda cantik didepannya sedari tadi hanya menunduk.
"Pa," Eriska menepuk tangan suaminya lembut mencoba menenangkan, setelahnya ia kembali berucap menatap sang anak sulung yang duduknya tak jauh darinya, "Nak kami tak memaksa Al untuk menikah cepat tapi perkenalan dulu dengan Amanda setelahnya baru kini tentukan tanggal yang baik buat kalian"
"Sama saja Ma"
"Al.." panggil mamanya super lembut, ya Eriska sangat tau bagaimana menjinakan dua laki-laki keras yang ada dihidupnya itu.
Satu Jam berlalu Keluarga Al dan Amanda sudah menjadi dekat tapi tidak dengan Al dan juga calon istrinya itu, mereka sedari tadi hanya diam tanpa suara.
"Al antar Amanda pulang ya, soalnya paman dan bibinya beda rumah dengannya" perintah sang mama, Al tak ingin beribut ia menyanggupi ucapan mamanya sembari mengangguk.
Dan disinilah dia sekarang di dalam mobil sportnya dengan wanita muda di sampingnya yang buat ia kesal adalah tatapan gadis itu yang terlalu lemah menurutnya Al tak suka itu ia suka wanita yang tegas bukan lembek!
Dan mama dan papanya menjodohkan dia sama wanita seperti ini oh No!