Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Keempat gadis itu, bersorak dan bernyanyi gembira di dalam sebuah mobil Brio berwarna hitam.
Suara mereka bergantian mengikuti alunan lagu.
"Yeahhh...Yeahhh! Everywhere i go bring the beatbox..." Joey seorang gadis tomboy berwajah manis, mengikuti beat lagu yang menghentak dengan riang.
Di sebelahnya, duduk kembarannya Jessie, seorang gadis feminim berambut panjang lurus sepunggung berwarna hitam. Joey dan Jessie hanya beda sepuluh menit saat lahir, Jessie lahir lebih dulu. Walau keduanya kembar identik, tapi Joey bersikeras ingin berbeda dari kembarannya yang feminim dan modis.
Joey memotong pendek rambutnya dengan gaya Bob bervolume dan mewarnainya menjadi merah marooon. Setidaknya, sekarang tak ada lagi yang kesulitan membedakan dia dan kembarannya.
"Ayo, nyanyi lebih kencaaangg!" Joey berteriak ke bangku belakang dimana adik bungsunya, Fayra yang masih kelas dua SMA duduk sambil senyum-senyum sendiri.
"Dione, Jangan cemberut terus! Ayo, lupakan mantanmu dan bergembiralah!" Jessie ikutan menoleh ke belakang.
Mereka bertiga satu kelas di Universitas yang sama. Mereka bertiga baru saja menyelesaikan Ujian Akhir Semester genap di tahun pertama.
"Hati-hati nyetirnya Kak Joey! Serem ihkk, kenceng-kenceng gini kendaraannya!" Fayra menoleh ke belakang, mengamati lalu lintas siang itu.
"Nggak usah bawel deh, dek! Kakak kan udah terbiasa. Sudah profesional, loh. Kalem saja, okey?" Joey yakin dengan kemampuannya.
Freya diam. Dia tidak ingin membuat kakaknya yang satu itu marah. Joey mengerikan kalau sedang kesal dan marah. Sebagai anak bungsu, Freya tak ingin jadi sasaran amukan kakaknya.
"Jangan khawatir, Freya. Joey pintar mengemudi, sepintar dia mendapatkan pacar." Jessie menoleh dan tersenyum pada Freya.
"Yang benar itu, Joey keseringan berganti-ganti pacar seperti dia mengganti celana dalam." Dione tertawa geli.
"Memang sudah seharusnya begitu! Pria-pria itu jadi menyebalkan setelah status mereka berubah menjadi Pacar." Jawab Joey yang sedang asyik memutar kemudi dan fokus pada jalanan yang berkelok.
"Itu karena kau cepat bosan. Kau juga dengan mudah menemukan pria tampan yang lainnya." Jessie menimpali.
Freya hanya senyum-senyum saja mendengar percakapan itu. Dia adalah Jessie versi kecil yang lebih pendiam dan lugu. Sikapnya juga tenang.
"Aku tidak bisa terus-terusan seperti kau dan Adit. Kayak pasangan di panti jompo saja, nggak ganti-ganti. Membosankan!" Joey tertawa.
"Adit nggak membosankan kok!" Jessie mendelik. Dia tidak senang kembarannya menganggap pacarnya begitu.
"Ahhh, sudahlah!" Joey tidak mau berdebat dengan kembarannya itu.
"Dan kau Dione, sampai kapan kau mau mengoleksi pria-pria yang pernah jadi pacarku?" Joey seperti meledek kepada Dione.
Saat ini, Dione sedang berpacaran dengan pria berwajah manis bernama Hendri.
"Mantan pacarmu itu banyak, Joey! Mana aku tahu siapa saja mantan pacarmu, karena itu terlalu banyak!" Dione yang imut, tersenyum karena pertanyaan itu.
"Owhh shit! Jangan mengejekku!" Joey mendelik kesal.
Dione menoleh kepada Freya, dia masih mengulum permen lolipopnya. Memandang keluar jendela dengan rasa bosan.
"Freya, apa kau punya pacar?" Tanya Dione tiba-tiba.
"Pa...pacar?" Freya terkejut.
"Iya, Pacar! Kau kan sudah kelas dua SMA. Masa sih, tidak punya pacar!" Dione kembali bertanya.
Wajah gadis lugu itu memerah. Dia menggeleng.
"Jangan tanya dia! Bayi kecil mana mengerti pacaran kayak gimana." Joey kembali tertawa sambil memindahkan lagi saluran musik.
Musik dan lagu berganti..kini, suara merdu Billie Eilish menggema di dalam mobil. Joey dan Dione yang memang energik dan atraktif, mengikuti lirik lagunya, terutama pada bagian Reff.
"And i don't talk shit about you on the internet, never told anyone anything bad..." Suara Joey yang serak menyanyi dengan penuh emosi.
"Always said that you missunderstood, Made all a moment your own...just fucking leave me aloonneee! Yeaahhhh!" Dione mengikuti alunan lagunya.
Keduanya tertawa lagi. Kali ini Joey menghentak-hentakkan kaki. Freya menutup kupingnya karena berisik. Gadis itu tidak suka dengan lagu-lagu begitu.
"Berikan aku lagu Ballad saja!" Tiba-tiba Freya mencondongkan badan hendak memindahkan saluran.