BRAAKKK "Ah, sorry." sesal perempuan itu tanpa menoleh. Kedua kaki nya berlari cepat, enggan bertatap muka dengan pria yang pernah menghabiskan malam panas dengannya. Sesampainya di mobil, perempuan itu menutup mulutnya rapat-rapat, menahan isak tangis yang sejak tadi tertahan. "Bodoh. Kau bodoh, Selena. Apa yang sebenarnya kau harapkan saat melakukan itu? Dia pria yang sudah memiliki istri." lirihnya. Kedua tangannya mengepal erat, meremas sebuah surat yang menyatakan sebuah kalimat yang akan merubah kehidupannya. Positif hamil. Usia kandungan, 3 Minggu.
Tampan, kaya dan menarik.
Tiga kata yang bagi Selena bisa menggambarkan sosok Alexander William. Tubuhnya yang tinggi, wajahnya yang tampan, kedua mata dingin yang bisa membekukan seseorang... namun memiliki perawakan yang panas. Well, saking panasnya bisa mencairkan hati Selena yang selama ini membeku.
Selena mungkin tidak akan pernah bisa melupakan momen ini. Ketika tangan besar pria itu merangkul pinggulnya.
"Kau tak apa?" tanya Alexander
Pertanyaan yang membuat Selena kembali ke dunia nyata setelah terhanyut dalam kedua mata pria itu.
Dengan canggung, perempuan itu bergerak menjauh dari Alexander.
"A-ah... aku tak apa." gumamnya
Selena menghembuskan nafasnya saat kembali mengingat jika keadaan dirinya dan Alexander saat ini. Mereka berdua tengah terjebak disebuah lift.
"Jangan terlalu banyak bergerak. Takutnya benda ini tiba-tiba merosot dan jatuh ke lantai." ujar Alexander memperingatkan
Seketika Selena mengingat sebuah film bergenre Thriller tentang sebuah lift yang jatuh dari lantai 13 dan membuat orang yang terjebak di dalam nya patah tulang.
Perempuan itu bergidik ngeri. Dengan cepat dia kembali mendekat pada Alexander. Namun dengan sedikit menjaga jarak, tentu nya. Dia tidak akan pernah bisa berfikir jernih jika di dekat pria itu.
Kewarasan nya akan menghilang dan berganti dengan semua pikiran liar tentang seberapa ganas nya pria itu ketika di ranjang.
"Apa sekarang di gedung ini tidak ada siapapun?" tanya Selena, mencoba mengalihkan pikiran kotor nya untuk menjaga kewarasannya
"Ini sudah sangat malam. Seharusnya ada satpam yang berjaga. Tapi lift ini tidak memiliki jendela ataupun kaca yang bisa membuat orang menyadari jika kita tengah terjebak disini." jawab Alexander
Sesekali pria itu mengedarkan pandangannya. Dia menggeram pelan sebelum akhirnya meraih ponselnya yang berada di dalam saku celana.
"Coba periksa ponselmu. Jika ada sinyal, mintalah pertolongan kepada siapapun juga." ujar Alexander
Selena segera melakukan apa yang diminta. Meraih ponselnya dan memeriksa sinyal bar yang ada di sana.
Namun dia hanya bisa mendesah pelan, "Tidak ada sinyal." ucapnya
"Aku juga." sahut Alexander
"Jadi... apa kita hanya bisa pasrah disini dan menunggu seseorang menyadari jika kita sedang terjebak?" tanya Selena
"Mungkin saja." gumam pria itu
Selena mendesah pelan. Entah kapan ada orang yang menyadari keberadaan nya di tempat sempit ini. Suhu di dalam lift juga mulai memanas. Efek dari mesin yang tidak menyala.
Perempuan itu merapatkan tubuhnya pada dinding lift, berharap sensasi dingin yang masih tertinggal di dinding lift tersebut bisa mendinginkan dirinya.
'Jika aku tidak nekad berlatih di gendung agensi sampai malam, pasti sekarang aku sudah tidur dengan tenang di rumah.' batin Selena. Dalam hati, dia terus menyayangkan sikap ambisius nya yang secara tak langsung membuatnya terjebak di tempat ini.
Dia mengibaskan rambut panjang nya. Sesekali dia menghembuskan nafasnya saat merasakan seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat yang sudah tentu tidak sedikit.
Tidak nyaman.
Apalagi dia di dalam lift bersama dengan pria yang terkadang mengusik kewarasannya.
"Apa aku boleh membuka jas ku? Rasanya disini semakin panas saja." tanya Alex meminta izin
Dengan cepat Selena menganggukkan kepalanya. Dia melirik singkat CEO muda diperusahaan nya itu dan menelan ludahnya saat melihat otot bisep pria itu tercetak saat Alex melepaskan jas nya.
Perempuan itu mengulum bibirnya, menahan diri untuk tidak memekik kesenangan saat kedua mata nya dimanjakan oleh Alexander.
Pria itu melipat jas nya dan menyimpan benda itu di lantai lift. Tak lupa dengan melipat lengan kemeja nya bergantian hingga ke siku, memamerkan urat kehijauan di tangannya yang kekar.
'Baiklah. Aku tidak akan merutuki nasibku. Setidaknya aku terjebak di sini bersama dengan pria tampan yang akan menjadi idaman satu agensi.' pikir Selena
Dia menggigit bibir dalam nya saat mendengar Alexander mendesah pelan.
Ya. Benar. Suara berat dan dalam nya sangat sexy.
Selena bertaruh, walau terjebak di lift, orang-orang akan mau mau saja asalkan bersama dengan Alexander.
"Oh iya, aku belum mengenalmu secara personal." ujar Alexander. Pria itu tersentum tipis dan menyodorkan tangannya kepada Selena, "Aku Alexander William. CEO baru yang akan menggantikan posisi Ayah ku."
Selena membalas senyuman pria itu dan balas menjabat tangan nya, "Aku Selena Kim Anderson. Salah satu aktris dari agensi ini."
Alexander menaikan satu alisnya, "Jadi kau adalah Selena? Ayah ku berbicara banyak tentang mu. Katanya, kau adalah orang yang menyelamatkan Agensi ini saat hampir bangkrut."
"Pujian Tuan William selalu berlebihan. Aku tidak sehebat itu." sangkal Selena sambil tersenyum malu. Dia tidak menyangka jika CEO sekaligus pendiri dari agensi yang menaungi nya akan memuji nya seperti itu.
"Awalnya aku kira juga Ayahku berlebihan. Tapi sepertinya setelah bertemu langsung, aku yakin pujian Ayahku benar adanya." balas Alexander
Selena hanya tertawa kecil untuk menanggapi hal itu. Hatinya berbunga-bunga saat secara langsung Alexander memujinya.
Well, Alexander jelas adalah pria yang berbahaya.
Tapi Selena sangat menyukai sesuatu yang berbahaya.
"Kau tidak gerah? Aku kepanasan sejak tadi. Entah kapan benda ini akan kembali berfungsi."
"Aku kepanasan, tentu saja." sahut Selena tenang
Kepanasan? Pria itu bercanda?
Selena sangat kepanasan! Selain karena ac lift yang tidak berfungsi, Selena juga kepanasan karena senyuman pria itu.
Tapi tidak ada yang bisa Selena lakukan. Dia tidak mungkin membuka cardigan yang menutupi tubuhnya. Benda itu adalah satu-satunya pertahanan Selena.
Karena jika dia membuka cardigan nya, dia hanya akan memakai tanktop crop top yang tentu saja tidak akan nyaman untuk dilihat oleh Alexander.
Menyerah dengan rasa panas yang semakin terasa, Selena mendudukkan dirinya di lantai lift. Dia menekuk lututnya dan menumpukan wajahnya disana. Perempuan itu termenung melihat pantulan dirinya yang terlihat di dinding lift.
"Pertemuan pertama kita tidak elit sekali. Lain kali, biarkan aku mentraktir mu sebuah hidangan. Aku pastikan kita akan berkenalan dengan benar nanti." ucap Alexander sambil terkekeh pelan. Pria itu turut melakukan hal yang sama. Dia duduk tepat di samping Selena.
"Sudah semalam ini... kenapa kau belum pulang? Aku kira, aku adalah orang terakhir yang ada di dalam agensi." tanya pria itu
"Berlatih. Ada sebuah adegan romantis yang harus aku lakukan besok. Sudah lama aku tidak berperan dalam drama bergenre romantis. Karena takut canggung, aku memutuskan untuk berlatih." jawab Selena
"Wow. Keren. Saat orang lain tertidur, kau justru bekerja keras. Aku pasti akan sangat mengingatmu sebagai talent ku yang pekerja keras."
Selena menatap Alexander, dia terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya tersenyum lebar.
"Sepertinya mustahil. Selain diriku, ada ratusan aktris, idol dan model yang bernaung di agensi ini. Mustahil kau bisa mengingatku, Tuan CEO." ledek Selena
"Kenapa tidak? Aku bisa mengingatmu sebagai apapun. Sebagai 'aktris yang pekerja keras' atau bisa juga sebagai 'Selena, aktris yang terjebak di lift denganku.' aku pasti bisa mengingatnya." tukas Alexander percaya diri
Mendengar nya, Selena tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa, "Baiklah Tuan CEO, sepertinya aku memiliki banyak julukan."
"Tentu saja. Mau dengar yang lain?" balas Alexander yang dibalas dengan anggukan antusias oleh Selena
"Yang lainnya adalah, 'Selena, aktris cantik yang memiliki senyuman indah.' aku pasti akan mengingat cara mu tersenyum, Selena."
Bab 1 Aku Terjebak!
21/09/2022
Bab 2 Tanpa sadar menyentuhnya karena panik
21/09/2022
Bab 3 Hadiah debut dari CEO
21/09/2022
Bab 4 Perempuan mesum Dia hanya tak sengaja!
21/09/2022
Bab 5 Cerita masa lalu Selena
23/09/2022
Bab 6 Menjadi asisten Tuan Alexander
25/09/2022
Bab 7 Tak sengaja melihat punggung polos mu
27/09/2022
Bab 8 Entah kenapa, Selena mempercayai Alexander
28/09/2022
Bab 9 Jung Taeha dan semua sikap menyebalkannya
22/10/2022
Bab 10 Skandal dengan Alexander
22/10/2022
Buku lain oleh Selene Huang
Selebihnya