Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terpaksa Menikahi CEO

Terpaksa Menikahi CEO

meserrine_

5.0
Komentar
906
Penayangan
10
Bab

Auryn yang masih belum genap berumur 17 tahun terpaksa di jodohkan orangtuanya pada seorang CEO perusahaan ternama berparas sempurna yang banyak di puja oleh kaum hawa. Namun berbeda dengan Auryn, gadis itu justru menganggap perjodohan yang dilakukan oleh orangtuanya adalah sebuah bencana. Bagaimana tidak? Selain kebebasannya yang terenggut, dia juga sudah memiliki seorang kekasih. Terlebih latar belakang Mike yang ternyata sebelumnya pernah menikah membuatnya menjadi semakin tidak menyukai pria itu. Bahkan rancangan masa depan yang telah ia susun kelak dengan suami impiannya berubah menjadi angan-angan yang tidak akan pernah terwujud.

Bab 1 Terpaksa Menerima Perjodohan

Laki-laki itu masih bersiap di kamarnya dengan pakaian rapi setelan jas hitam. Dengan pakayan serapi ini tentu saja dia akan berangkat kerja.

Dia adalah Mike Reonaldo McKenzie. Seorang CEO muda yang usianya baru 28 tahun namun sudah sukses membangun perusahaannya sendiri.

Wajahnya yang tampan dengan perawakan yang sempurna membuatnya nyaris tak tercela.

Keberhasilannya yang sudah mapan di usia muda membuatnya menjadi kebanggaan keluarga dan selalu jadi panutan adik-adiknya.

Dia adalah putra pertama dari pasangan Aldrich McKenzie dan Hana Latusha Hatahap.

Namun sayang, kesuksesannya tidak sejalan dengan kehidupan asmaranya.

Sampai-sampai kedua orang tuanya selalu mencoba mencarikan pasangan untuknya. Seburuk itukah dirinya sampai tidak bisa mencari pasangan hidup sendiri?

Katanya dia tampan, dia juga mapan. Lalu apa kekurangannya?

Dan hari ini sepertinya akan terjadi lagi. Perjodohan dengan pilihan orang tuanya. Entah perempuan mana lagi yang akan di temui, tapi yang jelas jika ibunya datang sepagi ini sudah pasti akan membahas hal itu.

"Anak bunda udah rapih aja."

"Bunda." Mike meraih tangan bundanya yang masuk tanpa permisi ke kamarnya.

"Gimana, kamu sudah memutuskannya 'kan Mike?"

"Maaf bunda tapi aku." Mike terdiam. Sudah sekian banyak wanita pilihan sang bunda ditolaknya dengan jawaban yang sama. Tidak mungkin kali ini dia akan mengatakan itu lagi.

"Bunda tidak mau mendengar jawaban itu lagi Mike." Itu pasti jawaban Hana jika putranya mengatakan hal yang sama.

"Lupakan perempuan itu Mike. Dia itu membawa pengaruh yang tidak baik untuk kamu. Bunda ingin kamu bangkit. Kamu tidak boleh terpuruk seperti ini terus."

Mike terdiam. Ucapan bundanya tidak ada benarnya. Orang tuanya tidak tau Bahkan sebenarnya hubungannya dengan Olivia sudah berakhir sebelum mereka benar-benar berpisah. Jangankan masih berhubungan, komunikasi mereka sangat buruk. Benar-benar menyedihkan.

"Bunda ingin melihat kamu bahagia di sisa umur bunda."

"Bunda jangan ngomong seperti itu." Memegang tangan sang bunda. Inilah yang paling Mike takutkan. Kondisi kesehatan bundanya yang kurang baik.

"Iya aku terima bunda."

"Syukurlah ... Bunda seneng dengernya nak. Ayo kita kesana sekarang. Mereka sudah menunggu kita."

Mau tak mau Mike harus menyetujuinya. Kondisi kesehatan bundanya lebih penting dari hal apapun. Akhir-akhir ini bundanya jadi sering sakit. Apalagi jika melihat Mike berdebat dengan ayahnya.

***

Mike sedang berada di ruang keluarga milik keluarga Bernard. Kedua orang tuanya tiba-tiba ada acara mendadak dan harus ke Surabaya. Terpaksa Mike harus pergi sendiri ke rumah itu.

Entah wanita seperti apa lagi kali ini. Yang pasti sejak perceraiannya dengan Olivia tiga tahun lalu, tidak ada seorangpun yang mampu merebut hati seorang Mike. Hidupnya hanyalah kelabu setelah orang tersayangnya pergi. Tidak ada lagi wanita lain yang bisa menggantikan posisi wanitanya.

"Mike di minum teh nya. Jangan sungkan-sungkan anggap aja rumah sendiri."

"Iya om."

"Mike kamu belum sarapan kan? Sarapan disini aja ya."

"Nggak usah repot-repot tante. Aku udah sarapan tadi dirumah sama bunda."

"Yah, padahal tante udah masak banyak buat kamu."

Mike merasa tidak enak hati telah menolak ajakan mereka. Pasangan suami istri ini benar-benar ramah dan baik hati. Dan juga sangat kompak dan serasi seperti orang tuanya.

"Maaf tante. Tapi lain kali aku pasti mau sarapan dengan tante dan om."

"Janji ya Mike. Tante senang banget akhirnya kamu main lagi kesini. Udah lama banget tante nggak ketemu kamu. Semenjak kamu sekolah di Australi. Sekarang kamu udah besar ya tambah ganteng aja. Coba tante punya anak laki-laki kayak kamu."

"Tante bisa aja."

Tiba-tiba seorang gadis beseragam SMA berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

Mata Mike tak hentinya menatap gadis itu. Gadis itu mirip seseorang yang Mike kenal tapi siapa?

***

Seorang siswi berjalan di koridor sekolahnya dengan santai. Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu dan saatnya kini para siswa berhamburan keluar kelasnya untuk menuju kantin tak terkecuali Auryn yang waktu belajarnya harus tersita sampai jam istirahat.

Dia Auryn Alicia Bernard, siswi kelas XII IPA di SMA Wellington.

Dia cantik. Kulitnya putih, tingginya 163 cm, rambut panjang, hidung mancung dan juga mata coklat. Sangat terkenal di sekolah, banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya namun sayang dia sudah punya pacar dan tidak bisa diganggu. Gadis berwajah bule ini adalah most wanted girl di sekolah. Followers nya di instagram sangat banyak. Wajar saja dia adalah selebgram yang sangat populer.

Tidak ada yang berani menyentuhnya, apalagi menganggunya karna dia adalah kekasih dari salah satu ketua geng yang paling membahayakan di sekolah.

Sebenarnya dia siswi yang rajin dan lumayan pintar, meski kadang sering membuat kehebohan dan masalah di sekolah.

Karna kesiangan, Auryn terlambat masuk sekolah dan tidak bisa mengikuti pelajaran kedua. Yap satu lagi kekurangannya, dia adalah si tukang telat yang biasa membayar pak satpam agar membukakan gerbang dan tutup mulut.

"Auryn...."

Mendengar namanya dipanggil, Auryn menghentikan langkahnya.

"Eh Zia."

Ya yang memanggil tadi adalah Zia Jansen. Sahabat Auryn sejak SMP.

"Kamu kemana aja Auryn ... Aku nyariin kamu dari tadi loh," ucap Zia sambil mendercak sebal. Pasalnya sahabatnya ini sering menghilang seperti jelangkung. Tapi apa iya ada jelangkung bule? Hhaha.

"Hmm ... aku abis dari ruang kepala sekolah Zia."

"What the hell?!"

"Aduuuh Ziaaa. Bisa nggak sih kamu nggak heboh." Auryn menutup telinganya. Rasanya gendang telinga Auryn terasa mau pecah mendengar suara Zia yang nyaring.

"Sorry ... Maksud aku kamu kenapa bisa di panggil kepala sekolah? Kamu kena kasus apaan."

"Enak aja kena kasus. Aku ini anak baik ya. Jadi gini, tadi tuh ya katanya ada orang yang nyariin aku dan aku ditungguin di ruang kepala sekolah."

"Terus kamu ketemu sama orangnya?" tanya Zia antusias.

"Ketemu sih, udah lah nggak penting. Mendingan kita ke kantin aja."

"Siapa orangnya Auryn?"

Pertanyaan Zia lama-lama membuat Auryn pusing dan bad mood mengingat kejadian tadi pagi.

"Udahlah nggak penting. Kamu mau ke kantin nggak sih?"

"Iya-iya ... Sewot aja kamu."

Flashback

Di lantai dua. Depan kamar Auryn.

"Mah,Pah. Auryn berangkat dulu ya."

"....." Tidak ada jawaban.

"Mama."

"Papa." Auryn berteriak-teriak memanggil kedua orang tuanya. Auryn memang suka berteriak-teriak jika sedang berada dirumah.

Masih tidak ada jawaban. Akhirnya Auryn memilih turun. Mungkin orang tuanya ada di bawah. Tidak biasanya mereka tidak menjawab panggilan Auryn.

"Yaampun udah jam 7. Aku telat."

Auryn berlari sekencang-kencangnya menuruni anak tangga. Dia tidak mau sampai terlambat kesekolah hari ini.

"Auryn sayang jangan lari-lari di tangga nanti kamu jatuh nak." kata Dewi mama Auryn dari ruang keluarga mereka.

"Aduuh mamah kemana aja? Mah Auryn panggil dari tadi nggak dijawab-jawab. Udah lah udah telat nih."

"Auryn sini dulu. Mama mau kenalin kamu sama seseorang."

"Nanti aja ma udah telat banget ini. Daah mama ... Papa...." ucap Auryn sambil berlari keluar rumahnya.

"Gimana sih itu anak. Nggak sopan banget. Maaf ya Auryn nya lagi buru-buru mau sekolah. Lain kali main kesini."

"Iya tidak apa-apa. Santai aja aku juga harus segera pergi."

"Kenapa buru-buru sekali?"

"Iya. Hari ini ada rapat penting di kantor."

"Yasudah hati-hati ya. Maafkan kelakuan anak kami."

***

Auryn mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Karna terlalu kencang bahkan dia hampir menabrak gerobak abang tukang bakso. Tapi untung nggak ketabrak. Untuk menghindari gerobak itu Auryn sampai mengarahkan mobilnya kesembarang arah.

"Aaa...."

Citt..

Auryn mengerem mobilnya secara mendadak karna ada pejalan kaki yang sedang menyebrang jalan.

"Ya Tuhan aku menabrak orang. Bagaimana ini? Aku tidak mau masuk penjara." Auryn panik. Dia mulai frustasi. Dia takut untuk turun dari mobil. Keadaan jalan saat ini tidak terlalu ramai namun orang yang ditabraknya tak juga bangun. Apakah lukanya parah?

Akhirnya Auryn memberanikan diri untuk mengecek keadaan. Biar bagaimanapun dia harus bertanggung jawab.

"Ma-maaf pak aku tidak sengaja. Bapak tidak apa-apa 'kan?" tanya Auryn gugup. Wajahnya terlihat pucat pasi karna takut.

"Bisa tidak kamu ini punya sopan santun sedikit. Kamu tau tidak ugal-ugalan dijalanan begini membahayakan orang lain dan juga keselamatan diri kamu sendiri."

"Tapi kan pak aku sudah minta maaf. Aku buru-buru pak, ini udah terlambat. Bapak mau aku tanggung jawab kan?" Auryn mengambil lima lembar uang seratus ribu rupiah dari tas nya.

"Nih ambil buat biaya pengobatan bapak. Kalo kurang bapak silahkan datangi rumah aku, aku nggak akan lari. Aku pasti bertanggung jawab."

"Ck. Aku nggak butuh uang kamu."

"Loh berarti bapak nggak kenapa-napa? Yaudah kalau tidak apa-apa papa jangan ditengah jalan gini dong. Oh, atau mau modus ya?"

"Terserah kamu mau bilang apa. Nanti kamu pasti akan menyesal."

"Hah, nyebelin sekali sih. Buang waktu saja." Auryn masuk kedalam mobilnya sambil menggerutu tidak jelas.

Akibat kejadian pagi ini Auryn terlambat masuk sekolah. Dan ditambah lagi dia harus berurusan dengan orang yang sama di meja kepala sekolah.

Benar-benar mengganggu waktu istirahat Auryn saja.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku