Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
272
Penayangan
5
Bab

Berkisah seorang gadis cupu bernama Elysia Jovanna. Karena kecerobohannya ia berakhir di sebuah ranjang sang playboy. Berawal dari Elysia menghadiri pesta ulang tahun sahabatnya. Gadis cupu berkacamata tebal dan rambut yang menutupi setengah wajahnya itu melakukan kesalahan yang sangat fatal. Ia berakhir di sebuah ranjang sang playboy yang sangat dia benci. Nicholas Jenkis atau Nick pria itu di sapa, casanova di kampus King's and Queen. Julukan si penakluk wanita itu tak menyangka. Gadis yang terlihat tak menarik di matanya ternyata gadis yang sangat cantik. Mereka pun melakukan One Night Stand, atas desakan Elysia yang mabuk akibat cocktail beralkohol. Namun setelah malam itu, El berpura-pura tak terjadi apa-apa. Sehingga Nick terus saja mengganggu Elysia. Akankah keduanya bisa bersatu?

Bab 1 Perseteruan awal

Kota Z Universitas King's and Queens 2018, terlihat seorang gadis tengah duduk menyendiri di sudut ruangan. Tak ada satu orang pun yang menyadari kehadiranya. dia bukan hantu bukan pula mahluk tak kasat mata, ia hanya tak terlihat oleh mata para pria dan wanita lainnya. Hanya karena penampilan gadis tersebut di anggap tak menarik. Seperti memakai kacamata tebal, rambut serta poni yang selalu menjuntai hingga menutupi sebagian wajahnya. Hal itu lah yang membuat dirinya di cap sebagai wanita aneh, tak sedikit orang yang enggan berteman dengan dirinya. Namun semua itu tak jadi masalah olehnya.

Baginya, memiliki satu teman saja sudah sangat cukup. Elysia Zovanna atau El ia di panggil, gadis berpenampilan sederhana yang jauh berbeda dengan remaja lainnya. Mungkin sebagian orang menilai, gadis berpenampilan sederhana seperti El sangat mudah di tindas, Kalian salah besar, nyatanya berbeda, Elysia gadis yang sangat pemberani, ia tak mudah di intimidasi hanya karena dirinya terlihat miskin. Seperti yang diketahui, El berkuliah di salah satu universitas ternama, universitas populer di mana para siswa dan siswinya dari golongan tajir melintir.

Berbeda dengan dirinya. Ia masuk karena mendapatkan beasiswa. Dari lima ratus orang yang mengajukan hanya Elysia yang mendapatkan beasiswa tersebut, hal itu lah yang menjadi kebanggaan El itu sendiri. Mungkin, jika kedua orang tua Elysia masih hidup, beliau akan ikut bersuka cita atas pencapaian putri mereka.

Kembali lagi pada El, gadis itu masih terlihat menyendiri, ia masih berfokus dengan buku tebal di depannya, tak lupa sebuah spidol berwarna terselip di antara jari-jarinya. Terkadang wajah yang tertutup poni itu berkerut ketika fokusnya teralihkan dengan suara bising. Ia menyadari, suara bising tersebut berasal dari sebelah rak buku di sampingnya. ia menoleh kemudian mulai mencari asal suara itu. Saat itu dirinya tak mengira, keputusanya untuk mencari sumber suara itu membuatnya terperanga. Sosok pria dan wanita dengan kedua nya saling memadu kasih membuat Elysia terkejut.

Ia tak sengaja menjatuhkan sebuah buku, sehingga dua sejoli itupun menghentikan aktifitasnya. "Sialan lo, bikin gw kaget aja. ngapain sih lo disitu?" tanya seorang gadis yang belum di ketahui namanya, dirinya terlihat panik sembari membenarkan kancing bajunya ia menatap tajam kea rah Elysia, dan raut wajahnya pun mulai berubah ketika elysia yang berdiri di sampingnya malah sengaja menatap mereka. "Ya kamu sendiri ngapain disitu, ini kan perpustakaan bukan tempat untuk pacaran!" balas Elysia tak kalah sengit. "Terserah gw dong!! kenapa, lo iri?" ejek gadis itu lagi.

Elysia terlihat kesal, karena selain gadis itu, ia juga tampak tak menyukai pria yang bersama gadis tersebut. Pria yang selama ini membuat dirinya muak. Hampir semua wanita sudah bertekuk lutut dan menjadi Korban si playboy bodoh ini. Elysia sama sekali tak iri atau ikut mengidolakan pria yang hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya saja tanpa mempergunakaan otaknnya. Elysia nampak membenarkan kacamata tebalnya kemudian berbicara lagi. "Aku iri? jangan bercanda, Aku lebih suka menghabiskan waktu ku yang berharga di meja belajar dari pada harus seperti kalian, membuang-buang waktu saja!" ujar Elysia.

"Dasar gadis busuk, berani lo ya sama gw. lo ga tahu siapa gw!! Liat aja, gw bakal bikin elo di keluarkan dari kampus ini!!."

"Sudahlah sayang, murid beasiswa seperti dia tidak perlu di ladeni. Sebaiknya kita pergi saja, oke," sambung pria tersebut. Gadis itu pun menurut, sembari menatap sinis kearah Elysia kedunya pergi. Akan tetapi, sebelum keduanya benar-benar pergi, Nick sengaja menyenggol bahu Elysia hingga Elysia terhuyung ke samping. "Berengsek!!" gumam El sembari mengusap-ngusap bahunya seraya membersihkan debu yang menempel.

Waktu pun berlalu, Elysia nampak berjalan menuju kantin, terlihat juga beberapa mahasiswa yang juga menuju kantin tersebut. Salah satunya Nindira teman sekaligus sahabat baik Elysia. "El, tunggu!!" teriak Nindi sembari berlari.

Bruukk!! Nindira merangkul Elysia sembari menyodorkan sebuah undangan. "Nih, gw engga mau tahu, lo harus datang ke acara ulang tahun gw, El," ujar Nindira.

"Tapi Nin, Aku__!!"

Belum sempat Elysia menyelesaikan kalimatnya, Nindira sudah terlebih dahulu menyela ucapannya.

"Gw engga terima alasan apapun, El! Elo harus dateng pokonya titik engga pake koma. Dah ah, gw laper, dan gw engga mau tahu ya, gw serius, El!!" seru Nindira pada El. El hanya bisa tersenyum kecut tanpa bisa beralasan lagi. Selama ini, Elysia memang tidak pernah hadir ketika sahabatnya mengadakan party, terkecuali jika hanya berdua saja atau dengan orang-orang yang sudah mengenal dirinya dari dulu, ia baru akan bergabung.

Kini keduanya sudah duduk di meja, dan bersiap untuk mengisi perut mereka. Tiba-tiba saja suara gunjingan yang tertuju pada Elysia terdengar oleh keduanya. Segerombolan mahasiswa sedang membanding-bandingkan Elysia dengan Nindira. "Gw sih ogah banget kalau harus sama cewek cupu itu, kalau dengan Nindira sih oke banget, sudah cantik, pintar dan elo tahu lah dia anak nya siapa!" ucap mahasiswa tersebut yang di ikuti gelak tawa lainnya. Salah satu dari mereka terdapat Nick Jengkis, otak dari segala mahasiswa berotak bobrok yang cuma hanya mengandalkan uang orang tua mereka saja.

El masih sabar dengan ucapan mereka, baginya itu tidak lah penting. ia terus saja menikmati makanannya, hingga ucapan dari salah satu mahasiswa itu membuat El akhirnya merespon para mahasiswa tersebut. "Kalian tahu, gw dengar orang tua si buruk rupa yang mendapatkan beasiswa itu seorang korupsi, mereka pantas medapatkan karma, hingga mobil yang mereka tumpangi menabrak pembatasan jalan. Gw heran kenapa tuh cewek masih hidup sampek sekarang, padahal orang tuanya mening ____!!."

Braakk!! Elysia melemparkan wadah makanannya tepat mengenai kepala pria tersebut. "Sial, udah gila ya lo!" pria itu murka, matanya menatap sinis Elysia, mahasiswa maupun mahasiwi yang berada di sana turut ikut melihat ke arah El sambil bergunjing, dan ada saja yang terlihat berbisik sembari menunjuk ke arah Elysia. Gadis itu tidak gentar. "Iya Aku sudah gila kamu mau apa, Hhah!! kalian boleh mengolok-olok aku, tapi tidak dengan orang tua ku. Kamu tahu apa tentang keluarga ku? Kalian menganggap Aku rendah hanya karna penampilan ku!!. Apakah penampilan segalanya untuk kalian? Kamu, kamu dan kamu. apa kalian yakin itu asli, bukan karena oprasi plastik atau suntik botok. Sangat konyol sekali!!" ujar Elysia dengan nada meremehkan. Semua terdiam, mereka heran dengan keberanian Elysia termasuk Nick yang tak henti menatapnya. Walau tak terlihat jelas wajah Elysia yang tertutup poni dan kacamata tebalnya tak di pungkiri gadis itu menahan tangisnya

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku