Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hidden Princess
5.0
Komentar
187
Penayangan
2
Bab

๐ด๐‘๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘˜๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘–๐‘˜๐‘–๐‘Ÿ๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘’๐‘ก๐‘–๐‘˜๐‘Ž ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘Ÿ ๐‘˜๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž "๐‘ƒ๐‘Ÿ๐‘–๐‘›๐‘๐‘’๐‘ ๐‘ "? ๐‘ƒ๐‘Ž๐‘ ๐‘ก๐‘– ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘™๐‘–๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘  ๐‘‘๐‘– ๐‘๐‘’๐‘›๐‘Ž๐‘˜ ๐‘˜๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘’๐‘˜๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž๐‘Ž๐‘›, ๐‘š๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ก๐‘–๐‘›๐‘”๐‘”๐‘–, ๐‘˜๐‘’๐‘ ๐‘’๐‘š๐‘๐‘ข๐‘Ÿ๐‘›๐‘Ž๐‘Ž๐‘›, ๐‘”๐‘œ๐‘ค๐‘› ๐‘š๐‘’๐‘ค๐‘Žโ„Ž, ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘’๐‘๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘ ๐‘Ž๐‘›. ๐ต๐‘’๐‘›๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘˜๐‘Ž๐‘›? ๐ต๐‘’๐‘›๐‘Ž๐‘Ÿ ๐‘š๐‘’๐‘š๐‘Ž๐‘›๐‘”. ๐‘ƒ๐‘Ž๐‘‘๐‘Ž โ„Ž๐‘Ž๐‘˜๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘ก๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘–๐‘š๐‘–๐‘™๐‘–๐‘˜๐‘– ๐‘ ๐‘’๐‘œ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‡๐‘ข๐‘Ž๐‘› ๐‘ƒ๐‘ข๐‘ก๐‘Ÿ๐‘–. ๐พ๐‘’๐‘๐‘’๐‘๐‘Ž๐‘ ๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘’๐‘š๐‘ข๐‘™๐‘–๐‘Ž๐‘Ž๐‘›. ๐‘‡๐‘Ž๐‘๐‘–, ๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘ก๐‘–๐‘‘๐‘Ž๐‘˜ ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘™๐‘Ž๐‘˜๐‘ข ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜๐‘˜๐‘ข. "๐‘†๐‘ข๐‘‘๐‘Žโ„Ž ๐‘๐‘ข๐‘˜๐‘ข๐‘ ๐‘˜๐‘Ž๐‘ข ๐‘‘๐‘–๐‘˜๐‘’๐‘›๐‘Ž๐‘™๐‘– ๐‘‘๐‘ข๐‘›๐‘–๐‘Ž! ๐‘ ๐‘ข๐‘‘๐‘Žโ„Ž ๐‘๐‘ข๐‘˜๐‘ข๐‘!!" ๐‘†๐‘’๐‘๐‘ข๐‘Žโ„Ž ๐‘ ๐‘ข๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘›๐‘”๐‘”๐‘’๐‘š๐‘Ž ๐‘‘๐‘– ๐‘ก๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Žโ„Ž ๐‘Ÿ๐‘ข๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘™๐‘ข๐‘Ž๐‘ . . "๐ด๐‘˜๐‘ข ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘ ๐‘’โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ข๐‘ ๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘‘๐‘ข๐‘‘๐‘ข๐‘˜ ๐‘‘๐‘–๐‘ ๐‘Ž๐‘›๐‘Ž!!" "๐พ๐‘Ž๐‘ข ๐‘๐‘ข๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘”๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘˜๐‘Ž๐‘š๐‘–!!" . Berharap suatu saat nanti akan ada seorang pangeran yang datang menjemputku seperti dalam kisah Cinderella.. tetapi itu hanya harapan.. entah yang bisa diwujudkan, atu malah hancur.

Bab 1 PROLOG

"Dasar tidak tahu diri kamu! Belum cukup kesengsaraan yang kuberikan supaya kau berhenti?! Anak sialan!!"

Suara yang menggema di ruangan yang luas ini. Kututup pendengaranku dengan kedua tanganku. Aku tak sanggup melihat wajahnya, kemarahannya. Biarlah tubuhku yang merasakannya.

Aku terpental beberapa meter dari tempat dimana awalnya aku duduk dan bersujud. Kakinya yang besar membuatku terpental jauh.

Sakit? Sudah kebal rasanya. Hanya ada sedikit rasa nyeri, nanti juga akan hilang.

"Jangan berani kau keluar!!" Pekik laki-laki bertubuh kekar di ujung pintu, dan kemudian pergi setelah pintunya di kunci dari luar.

Begitulah hari-hari yang kulalui sebagai seorang Princess. Bukankah sudah kukatakan sebelumnya? Memang tak ada yang istimewa. Tak ada yang bisa kalian irikan dariku. Bahkan mungkin kalian akan mengasihani hidupku.

Inilah rumahku. Menara paling tinggi, paling tak terawat dan paling gelap di kerajaan. Namun, untunglah ayah mengizinkan aku untuk memasang beberapa lentera di tangga-tangga sebagai penerangan.

Syukurlah menara itu kini bersih dan tampak hidup. Usahaku tak sia-sia. Jujur saja, membersihkan menara setinggi dan sebesar ini, bukanlah hal yang mudah. Aku bahkan tak tidur ketika itu. Untung saja beberapa prajurit membantuku, ya.. sebelum akhirnya mereka di pecat.

.

Matahari bersinar di ufuk timur. Perlahan, cahanya menenggelamkan kegelapan malam. Burung-burung keluar dari persembunyian mereka dan kembali mengepakkan sayap tangguh mereka membelah awan.

Kadang aku berpikir, andai saja aku bisa menjadi burung. Aku akan keluar dan menyusuri setiap tempat yang ada dibumi ini tanpa terkecuali.

Bahkan jika di izinkan sang kuasa, aku akan terbang ke langit dimana langit itu adalah pintu menuju dunia yang bahagia. Pintu menuju surga.

Meskipun nantinya sayapku tak mampu lagi untuk turun ke bumi yang terlihat begitu kejam. Aku bersyukur, jika memang aku tak lagi bersayap ketika sampai disana. Sayangnya itu tak pernah terwujud karena itu memanglah anganku semata.

Pintu terbuka, lengkingan nyaring terdengar memenuhi indra, membuatku menoleh memastikan siapa yang tiba.

"Lucky?!"

Aku bersorak kegirangan mendapati seekor anjing kesayanganku yang telah dibebaskan. Ya, lucky di kurung karena aku mengajaknya juga saat kabur dari kastil kemarin. Untunglah dia tak diapa-apakan ayahku.

Melihatnya menggigit sebuah gulungan daun pisang, aku langsung mengerti dan menghampirinya.

"Terima kasih, sayangku." Aku mengusap kepalanya dan kemudian membiarkannya tidur di pangkuanku. Pasti melelahkan menaiki seratus tangga hanya untuk memberiku ini.

Kubuka gulungan daun tersebut, dan kudapati sebuah kertas yang digulung dan ikat dengan benang kecil.

Dengan bahagia, kubuka ikatan itu dan berhati-hati supaya tidak sampai putus. Itu adalah surat dari sahabat laki-laki ku. Kami tak pernah bertemu tapi--

Nanti akan kuceritakan bagaimana kisah kami. Maksudku bisa sampai berkirim surat padahal tak saling kenal.

Gracella Angellia Athena...

Sahabatku. Bagaimana perjalananmu kemarin? Setelah mendapat surat darimu dan kau mengatakan akan jalan-jalan di hutan, aku sedikit khawatir dan hendak menyusulmu ke hutan. Kebetulan aku sedang berburu. Dan ternyata kita tak bertemu.

Aku ingin membagi sedikit kisahku denganmu, mengenai kejadian yang ku alami kemarin.

Kau tahu? Gracella.

Aku bertemu dengan seorang gadis yang--akh! Aku tak bisa menggambarkan dirinya. Dirinya yang cantik membuatku tak bisa menggambarkannya dengan kata-kata.

Rambutnya yang dikuncir asal, pakaian sederhananya, kulitnya yang mulus dan sangat putih, seakan tak pernah disengat mentari, membuatku sama sekali tak bisa berpaling dari dirinya.

Sejenak aku berpikir bahwa dia bukanlah manusia. Tetapi, 'Angel' yang tersesat dibumi. Mungkinkah itu? Entahlah. Karena kecantikan dan auranya membuatku tak bisa mengelak kalau dia adalah malaikat.

Aku pikir aku ingin membantunya, tetapi sesaat setelah aku berpaling darinya untuk melihat hewan buruanku, ia menghilang dan tak menyisakan jejak. Sepertinya dia kembali mengepakkan sayapnya ke langit.

Kau tahu? Angellia. Ketika menulis ini, aku membayangkan yang menerima suratku adalah dia. Dan ternyata, 'dia' itu adalah kamu yang tak pernah terlihat di pelupuk mataku. Siapakah dirimu? Gracella Angellia Athena.

Dariku, your friend

Valent William Chystenn.

Hatiku senang mendengarnya. Karena, selama ini temanku itu selalu mengeluh dan mengatakan tak pernah tertarik pada kecantikan seorang wanita yang hanya sementara.

Dia pernah bercerita, bahwa dia selalu disuguhkan dengan pertanyaan 'kapan akan menikah' oleh kedua orang tuanya. Aku senang akhirnya dia kembali membuka hati.

Ngomong-ngomong, gadis itu, apa benar dia malaikat? Rasanya tidak mungkin. Tapi, bisa saja mungkin. Akh.. aku pusing memikirkannya. Menambah beban otakku saja.

Dan, soal perjalananku, ya? Tak ada yang menangkan. Bukankah kalian telah melihat sendiri bagaimana aku ditendang jauh oleh ayahku ketika beliau tahu aku berkeliaran diluar?

Selama dihutan aku hanya jalan-jalan dan melewati taman lavender. Tak ada yang menyenangkan, tapi--

Kuambil secarik kertas dan tinta untuk ekor merak yang akan menjadi alatku untuk merangkai kata di kertas itu.

Valent William Chystenn...

Perjalananku? Aku senang. Bukankah kita memang tak pernah bertemu sebelumnya? Mungkin saat berpas-pasan denganku kita tak saling kenal.

Aku kemarin menyempatkan diri untuk melewati dan memastikan ladang lavender. Ternyata mereka semua sehat-sehat, aku senang.

Dan aku juga turut bahagia padamu. Akhirnya, kau tertarik dengan seorang wanita. Kau harus membuka hatimu, William.

Dan, soal namaku itu. Kenapa kau selalu menuliskan namaku dan berbeda di setiap bait kau memanggilku? Panggil saja Gracella, atau Angellia, atau Athena.

Kemarin, aku juga bertemu dengan seorang pangeran dihutan bersebelahan dengan ladang lavender. Dia sangat gagah dan tampan. Tapi, karena terkejut dengan kehadirannya, aku langsung berlari dan bersembunyi di dalam tanaman lavender itu.

Aku sedikit takut karena tak pernah bertemu dengan orang asing sebelumnya. Tapi, syukurlah dia tak sampai mencariku.

Kenapa kau ingin tahu siapa aku?

Aku...

Aku hanya gadis yang tak terdapat jejak kehidupannya di muka bumi. Gadis yang tak bertempat. Kakinya tak terpijak tanah, tangannya tak tersentuh langit. Aku bukan siapa-siapa, William.

Jangan terlalu ingin tahu asal usulku, aku tak ingin kau pergi setelah mengetahuinya. Anggap saja aku hanya ada dalam bayangan dunia. Bukan nyata, bukan pula rekayasa. Aku ada tidak untuk semua orang.

Dariku, your dark friend.

Gracella Agellia Athena

.

Hari ini lumayan membosankan untukku. Aku benar-benar dikurung dan tak dibiarkan keluar bahkan untuk berjalan-jalan di halaman saja tidak di perbolehkan.

Sudahlah.

Aku terlalu lelah untuk berpikir, untuk mengatur rencana, untuk pergi lagi. Tubuhku terlalu sakit untuk menerima sebuah pukulan, lagi.

Sekarang. Aku hanya ingin tidur dan bermimpi, berharap mimpiku lebih indah dari kenyataan.

Berharap, di mimpiku aku akan di peluk kedua orang tuaku. Ketika aku bersedih, mereka datang untuk menghibur dan kemudian memelukku.

Berharap, akulah anak ayah dan ibu...

Berharap, aku tak perlu lagi terlihat sudah... mati.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Nadia Shafiera

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku