Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sudut Pandang Orang Ketiga

Sudut Pandang Orang Ketiga

kite_nh

5.0
Komentar
Penayangan
1
Bab

Ayline harus kehilangan segalanya, hanya karena fotonya dengan laki-laki asing yang di temuinya saat berlibur ke Korea tersebar dan membuatnya, mendapat title 'pelakor'. *** Ayline susah payah membangun karirnya sebagai seorang model dan juga selebgram, tapi semuanya hancur setelah fotonya dengan seorang bernama Jeffery Kim tersebar di jagat maya. Jeffery Kim adalah pengusaha muda berdarah Korea yang sudah beristri, hidupnya yang tenang menjadi kacau setelah menemukan tas seorang wanita. Terlebih saat wanita itu meminta bertanggung jawab dan menjadikannya istri kedua. Karir Ayline yang hancur, rumah tangga Jeffery yang terancam berantakan, dalam hal ini siapa yang paling dirugikan. Lalu siapa penyebar foto itu? Pembenci Ayline, saingan bisnis Jeffery atau justru seseorang yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Bab 1 01. Awal Mula Petaja

Belakangan ini nama Ayline Prastika seorang model dan selebgram dengan lima juta pengikut menjadi perbincangan panas, terutama di kalangan ibu-ibu. Namun sayangnya bukan dalam hal baik, dia diduga menjadi wanita idaman lain seorang pengusaha muda, setelah foto liburan mereka di Korea tersebar di jagat maya. Terlebih saat sang istri sah, membuat klarifikasi sambil menangis di reels instagramnya, tentu saja itu semakin menarik simpati para netizen.

"Jadi ini alasan lo nggak mau gue ikut, karena lo mau ketemu laki-laki itu, ha? Dasar murahan!"

Plak! Tangan wanita muda itu gemetar setelah melayangkan tamparan pada gadis remaja di depannya. Wajahnya terlihat merah padam, dia yang biasanya terlihat ceria sekarang terlihat begitu kacau.

"Berapa kali harus gue bilang, gue sama dia nggak ada hubungannya apa-apa. Kita cuma nggak sengaja ketemu, setelah itu jalan bareng dan setelahnya gue nggak ada kontak lagi sama dia. Dan satu lagi gue nggak tau kalau dia itu punya istri!"

"Kak, lo pikir itu masuk akal?"

"Apa gue sebagai pelakor juga masuk akal?"

"Udah, udah. Cukup kolom komentar Instagram Ayline yang panas. Kita yang di sini, harus bisa berpikir dengan kepala dingin."

"Kak Karin percaya sama Kak Ayi?"

Karin terdiam, tanpa mendengar jawaban dari kakaknya Ayaline sudah tahu jika orang-orang terdekatnya tidak mempercayainya. Padahal selama ini mereka tumbuh bersama, hanya karena beberapa foto yang sumbernya tidak jelas mereka meragukannya. Semuanya kegilaan ini berawal dari pertemuan tak sengaja dengan laki-laki itu.

Tiga minggu yang lalu ....

"Lihat ke atas sedikit, iya tahan, oke!"

Kilatan flash dari kamera yang bersahutan dengan instruksi sang fotografer pada seorang gadis cantik yang sedang berganti pose dengan piawai, hingga membuat sang fotografer tersenyum puas saat melihat hasil jepretannya.

"Break dulu, habis itu kita take video," ujar gadis cantik itu.

Gadis itu menghela napas panjang, dia terlihat lelah, tapi senyuman masih menghiasi wajahnya. Dia berjalan menghampiri gadis yang duduk santai sambil memainkan ponselnya.

"Sa, tolong ambilin baju kakak dong yang biru di kasur kamar kakak, mau kakak pakai buat take video," ujarnya tanpa basa-basi.

Gadis itu terlihat jengkel, tanpa mengatakan apapun dia meletakan ponselnya, lalu pergi begitu saja.

"Eh anak itu nggak ada sopan-sopannya!" ujar seorang wanita yang entah datang darimana.

"Udahlah Kak, paling Risa masih kesel karena nggak gue ijinin ikut ke Korea."

"Ya nggak bisa gitu, lo nggak ngajak dia kan karena dia ada ujian. Lo juga, kenapa nggak nunggu dia pas liburan aja sih perginya?"

"Lo kan tahu, pas dia liburan gue ada jadwal fashion show di Paris. Setelah itu jadwal gue juga padet banget dan kalau nunggu dia liburan musim semi udah lewat, gue kan mau lihat bunga sakura."

"Cih, Dasar!"

"Ay, kita mau take video jam berapa?" tanya seorang laki-laki yang sedang membuat set untuk pembuatan video.

"Satu jam lagi Ga! Kamu istirahat dulu, yang lain juga. Makan dulu, Bi Narsih tadi udah masak banyak," jawabnya sambil menghapus riasannya, karena video yang nanti akan dia buat adalah tutorial makeup.

"Siap!"

"Lo juga makan, nggak lucu kalau ada berita di lambe-lambean dengan judul selebgram Ayline ditemukan pingsan karena nggak makan," ledek wanita itu.

Ayline tersenyum, dia terlihat lebih semangat dari biasanya. Mungkin karena, tinggal menghitung jam dia akan pergi liburan. Terlebih pergi ke Korea di musim semi seperti yang sudah dia impikan sejak lama. Dia sudah mempersiapkan semuanya, nanti tengah malam dia akan pergi. Sesekali dia bersenandung kecil sambil menari menirukan gerakan idol Korea yang disukainya.

"Kalau yang nggak tau lo jomblo, udah pasti ngiranya Lo mau liburan sama ayang," sindir Arga yang masih mondar-mandir mengatur set untuk membuat video.

"Ye sirik aja! Bahagia itu nggak melulu tentang pasangan. Udah kerja aja yang bener! Gue potong juga gaji lo bulan ini!"

Setidaknya itu yang dia yakini, bahagia tidak harus tentang pasangan, karena menurutnya bahagia adalah tanggung jawab masing-masing, jadi ada atau tidaknya pasangan tidak mempengaruhi kebagiaannya. Kebahagiaannya adalah sesuatu hal yang harus dia usahakan sendiri, tanpa harus bergantung pada orang lain.

***

Wajah lelah tergambar dengan jelas di wajah Ayline saat menunggu keberangkatannya di bandara. Sesekali dia nyaris terjatuh karena berusaha menahan kantuk. Seharian ini dia benar-benar bekerja keras menyelesaikan pekerjaannya, dari foto shoot untuk beberapa produk kosmetik, hingga membuat berbagai stok video untuk di upload saat dia sedang liburan.

"Ay, kan udah dibilangin jangan terlalu maksain diri, jadi gini kan. Kek zombie tau," omel Karin.

"Ya gimana itu kan tanggung jawab gue. Lagi pula gue bisa liburan, naik pesawat bisnis class juga kerjaan gue. Kalau kerjaan nggak selesai sesuai jadwal, emang mau gaji bulan ini nggak cair?"

Seketika raut wajah Karin menjadi panik. "Ih amit-amit jangan sampai!" ujarnya cepat

Ayline hanya bisa tertawa melihat reaksi Karin, kakak sepupu yang juga menjadi manajernya selama ini.

Perhatian, para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA328 tujuan Incheon dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu E3.

Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number A330 to Incheon please boarding from door E3, Thank you.

Mendengar pengumuman itu, seketika matanya langsung berbinar. Rasa kantuk yang semula membelenggunya seketika langsung menguap.

"Kak, gue berangkat dulu ya," pamitnya bersemangat.

"Iya, hati-hati. Kalau udah sampai kabari. Ingat jangan ceroboh, pastikan barang-barang kamu nggak kamu tinggal-tinggal di sembarang tempat ...."

"Iya kakakkuh yang paling cuantik sedunia. Gue udah hapal, lo udah ngomong hal yang sama ribuan kali." Ayline memang sudah bosan mendengar ocehan Karin yang hampir sama, dari pertama dia mengatakan jika dia ingin b erlibur ke Korea sendiri.

Karin hanya bisa menghela napas pelan, karena yang Ayline katakan memang benar. "Gue tuh cuma khawatir, perasaan gue nggak enak tahu."

"Gue tahu, tapi gue bakal baik-baik saja," ujarnya meyakinkan Karin, lalu memeluknya.

"Iya deh."

"Gue berangkat ya, see you," pamitnya lalu pergi meninggalkan Karin, karena waktu keberangkatan pesawat sudah dekat.

Sesekali dia menoleh dan melambaikan tangan pada Karin, sebelum akhirnya dia mempercepat langkahnya menuju kabin pesawat. Ini kali pertamanya Ayline bepergian dengan kelas bisnis, biasanya dia menggunakan kelas ekonomi. Bukan karena tidak mampu, karena dia tidak mau terlalu buang-buang uang yang sudah dia hasilkan dengan susah payah. Awalnya dia juga bersikeras untuk menggunakan kelas ekonomi, tapi berkat bujukan Karin akhirnya dia memilih kelas bisnis, dengan dalih itu bisa dia pamerkan di sosial media. Dia mengambil beberapa foto, lalu diunggah di sosial media untuk memberikan kabar pada para pengikutnya.

Sekarang Ayline tahu, kekuatan uang memang sehebat ini. Pelayanan di kelas bisnis, benar-benar di level yang berbeda. Dia benar-benar merasa seperti seorang ratu-sebenarnya tidak segitunya. Tempat duduknya juga terasa jauh lebih nyaman, sepertinya dia bisa benar-benar istirahat selama perjalanan.

"Ah, sorry!" ucap seorang penumpang yang tidak sengaja menjatuhkan ponselnya yang sedang dia gunakan untuk bertelepon hingga mengenai Ayline , karena tersenggol penumpang lain yang lewat.

Untuk sesaat Ayline terdiam, dia menatap laki-laki yang berdiri di depannya. Tinggi. tegap, kulit putih, wajah seperti patung yang dipahat sempurna, terlebih dengan setelan jas yang dia pakai. "Gila ganteng banget!" batin Ayline.

"Mbaknya nggak apa-apa?" Ayline menggeleng. "Bisa tolong kembalikan hp saya?" tanya laki-laki itu yang langsung membuat Ayline gelagapan dan langsung menyerahkan ponsel yang dia genggam erat. .

"Ah ini." Ayline tersenyum canggung sambil menyerahkan ponsel itu.

Setelah itu tidak ada percakapan yang terjadi meski mereka duduk bersebelahan. Ayline merasa sedikit kecewa, padahal dia ingin mengenal laki-laki itu. Satu fakta tentang Ayline yang tidak banyak orang tahu, dia lemah dengan orang tampan. Padahal dia selalu bersikap tenang, di depan laki-laki yang mendekatinya, itu adalah hasil dari kerja kerasnya belajar menyembunyikan emosi. Hingga akhirnya Ayline memilih tidur, setelah pesawat lepas landas.

***

A Day With Handsome

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Sudut Pandang Orang Ketiga
1

Bab 1 01. Awal Mula Petaja

23/02/2025