Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Perjuangan Hati Naraya

Perjuangan Hati Naraya

Nasib

5.0
Komentar
Penayangan
5
Bab

Aurielle tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah menjadi serangkaian penderitaan setelah pernikahan yang dipaksakan. Hamil di usia muda, tanpa cinta dan tanpa harapan, ia harus menghadapi suaminya, Cassian, yang menganggapnya tak lebih dari beban. Baginya, pernikahan ini hanyalah kewajiban, sesuatu yang harus dijalani sampai saatnya ia bisa melepaskan diri. Saat Aurielle mulai berpikir untuk bertahan demi anak yang dikandungnya, kenyataan pahit menghantam lebih keras-Cassian ingin menceraikannya. Bukan karena kesalahan yang ia perbuat, tetapi karena cinta pertama pria itu kembali. Perempuan yang dulu pergi kini kembali menuntut tempatnya, dan Aurielle harus menerima kenyataan bahwa dirinya hanyalah penghalang dalam kisah mereka. Tapi apakah ia hanya akan pasrah? Saat seluruh dunia tampak berpihak pada pria yang telah mengabaikannya, seorang sosok dari masa lalunya muncul. Adrian, pria dengan tatapan tajam dan luka yang tersembunyi, datang dengan tawaran yang membuat Aurielle ragu. Apakah ia harus menerima bantuan dan melawan takdir yang dipaksakan kepadanya, ataukah ia akan membiarkan dirinya tenggelam dalam keputusasaan? Di antara kepedihan dan pengkhianatan, Aurielle harus memilih-bertahan sebagai korban atau bangkit untuk melawan.

Bab 1 hangatnya terasa tidak nyaman

Aurielle terbangun dengan rasa pusing yang menggigit. Matahari baru saja menyinari jendela kamar tidurnya yang terhalang tirai tebal, namun hangatnya terasa tidak nyaman di kulitnya. Kepalanya berat, dan tubuhnya terasa lelah, meskipun ia baru saja terbangun. Kehamilan ini, meskipun baru memasuki bulan ketiga, sudah membawa beban yang berat. Namun, yang lebih berat dari fisiknya adalah hati yang terasa hampa.

Ia memandang sekeliling ruangan mewah yang tidak pernah ia inginkan. Semua yang ada di sini adalah simbol dari kehidupannya yang dipaksakan. Tidur di tempat ini, di ranjang yang besar dan megah, tidak pernah bisa menutupi kenyataan pahit bahwa pernikahan ini hanyalah sekadar kewajiban bagi suaminya, Cassian.

Mata Aurielle beralih ke meja rias di sebelahnya. Di sana tergeletak cincin pernikahan yang berkilau-barang yang ia pakai karena kewajiban, bukan karena cinta. Sementara Cassian, suaminya, tidak pernah sekali pun melihat cincin itu dengan makna yang sama. Suaminya lebih tertarik pada pekerjaan dan urusan bisnis yang tak ada habisnya, lebih menyibukkan diri dengan dunia luar daripada berurusan dengan istrinya.

Dia memijat pelipisnya yang mulai berdenyut, mencoba mengingat kembali bagaimana ia bisa sampai di titik ini. Pernikahan mereka tidak dimulai dengan cinta, itu sudah jelas. Bahkan dari awal, semua yang terjadi lebih seperti transaksi yang dipaksakan daripada hubungan yang didasari oleh perasaan. Orangtuanya, yang lebih mementingkan status dan kekayaan, membuat keputusan ini jauh sebelum Aurielle mengetahui apa yang akan terjadi dengan hidupnya. Tidak ada ruang bagi suara hatinya, tidak ada pertimbangan tentang apa yang ia inginkan. Semua telah dipilih untuknya.

Suaminya datang dari keluarga kaya dan berpengaruh, dengan wajah tampan yang selalu mampu memikat banyak perempuan. Namun, di balik pesona itu, ia lebih mirip dengan batu yang keras-dingin dan tak terjangkau. Aurielle tahu itu sejak awal, namun kini, dengan perut yang membesar, ia harus menerima kenyataan yang lebih pahit. Suaminya bahkan tidak peduli dengan keadaannya. Ia terlalu sibuk dengan dunia luar, sementara Aurielle terkurung dalam rumah ini, menanti waktu yang entah kapan akan datang.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka perlahan. Aurielle menoleh dengan cepat. Cassian berdiri di ambang pintu, tampak segar seperti biasa dengan jas yang rapi. Wajahnya tak menunjukkan ekspresi apapun, seolah ia baru saja keluar dari pertemuan bisnis yang penting.

"Aurielle," suaranya datar, "ada yang perlu kita bicarakan."

Aurielle menatapnya, mencoba untuk mengatur napas. Rasanya, setiap kali Cassian berbicara, ada sesuatu yang tak terucapkan-sesuatu yang selalu membuatnya merasa seperti ia hanya ada di dunia ini untuk memenuhi kewajiban.

"Apa lagi yang harus kita bicarakan?" jawab Aurielle dengan nada dingin, meskipun hatinya bergetar. "Apakah itu soal perceraianmu dengan dia?" Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menyebutnya. Sejak awal pernikahan ini, ada nama yang selalu mengganggu pikirannya-selalu ada bayangan tentang wanita itu, yang bahkan tak pernah ia temui.

Cassian tidak menunjukkan reaksi apa pun pada kata-kata itu. Hanya ada kesunyian yang semakin menambah beban di udara. Dia melangkah lebih dekat dan duduk di tepi tempat tidur, menatap Aurielle dengan tatapan yang sulit dibaca.

"Aurielle," ucapnya pelan, "Kamu tahu bahwa aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini. Kita berdua tahu itu."

Kalimat itu seperti cambuk yang menyayat. Aurielle menggigit bibirnya, menahan air mata yang hampir tumpah. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan pria itu, tetapi hatinya sakit sekali. Semua yang ia terima adalah kenyataan yang harus diterima dengan ikhlas, meski tidak pernah ia harapkan.

"Aku... aku sudah berusaha," Aurielle berkata dengan suara bergetar, "Aku tahu aku tidak bisa memberikan apa yang kamu inginkan, tapi aku... aku sedang hamil, Cassian. Apa yang akan terjadi padaku?"

Tanyaannya menggantung di udara, penuh dengan ketakutan dan keputusasaan. Kehamilannya ini, meskipun berharga, tidak pernah diterima dengan suka cita. Bahkan, Cassian lebih sering mengabaikan kenyataan bahwa dia akan menjadi seorang ayah. Sementara itu, dia hanya berusaha untuk bertahan, meski tanpa dukungan dari pria yang seharusnya menjadi pelindungnya.

Cassian menatapnya dengan kosong, seakan kata-katanya tidak mempengaruhi apa pun dalam dirinya. "Kamu akan baik-baik saja," jawabnya datar, "Aku akan segera mengurus perceraian kita. Seperti yang sudah aku bilang, aku ingin hidupku kembali, Aurielle. Aku sudah punya pilihan, dan itu bukan kamu."

Kalimat itu menghantam Aurielle dengan keras. Semua yang ia lakukan, semua usaha yang ia buat, semua kesabaran yang ia simpan, ternyata tidak berarti apa-apa bagi Cassian. Ia merasa seperti tak lebih dari sekadar bayang-bayang yang diabaikan.

Namun, sesuatu di dalam dirinya bangkit. Ketika Cassian beranjak pergi, tidak ada rasa sesal yang menyertai langkahnya. Yang ada hanya tekad. Tekad untuk bertahan, meskipun hanya dirinya yang bisa melakukannya.

Aurielle menatap cermin di depan kamar, melihat sosoknya yang semakin berubah. Hamil, terluka, dan terjebak dalam pernikahan yang dipaksakan-dia tahu ini adalah pertarungan terbesar dalam hidupnya. Tetapi kali ini, ia tidak akan menyerah begitu saja. Tidak lagi.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Nasib

Selebihnya
Dikhianati Di Hari Pernikahan

Dikhianati Di Hari Pernikahan

Romantis

5.0

Aurelia "Rhea" Callista terbangun dengan paksa di tengah tidur siangnya, ditarik oleh sang ibu ke rumah keluarga Castor yang tengah menggelar pernikahan megah untuk putra sulung mereka, Kaelan Castor. Dengan kepala masih setengah sadar, Rhea menurut saja saat wajahnya mulai dirias oleh tim tata rias profesional yang disewa oleh keluarga Castor. Namun, kebingungan mulai merayapi pikirannya ketika ia menyadari gaun putih yang dikenakannya bukanlah seragam penerima tamu seperti yang dikatakan Tante Evelyn, melainkan gaun pengantin. Riasan wajahnya dibuat sempurna, dan rambutnya ditata layaknya seorang mempelai wanita. Sebelum sempat mengajukan protes, suara ayahnya menggema di ruangan sebelah. Kata-kata *ijab kabul* keluar dari bibir pria yang baru dikenalnya dari kejauhan-Kaelan Castor-seorang pria berkarisma yang telah sukses sebagai direktur muda di perusahaan keluarganya. Namanya disebut dalam akad nikah itu, dan saat jawaban qabul meluncur dari bibir Kaelan, dunia Rhea seketika runtuh. Ia baru sadar-dirinya bukan sekadar penerima tamu, tapi mempelai wanita dalam pernikahan yang tak pernah ia setujui. Lebih buruknya lagi, ia hanyalah pengganti bagi seseorang yang seharusnya berdiri di tempatnya. Terjebak dalam pernikahan penuh intrik, pengkhianatan, dan rahasia yang menyesakkan, bagaimana Rhea akan menghadapi nasib barunya? Mampukah ia bertahan dalam rumah tangga tanpa cinta, atau justru menemukan sesuatu yang tak pernah ia duga sebelumnya dalam diri Kaelan?

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku