Di kerajaan yang penuh intrik dan pengkhianatan, Isolde Varelle dipaksa menikahi Duke Severian Valemont, seorang pria yang ditakuti karena kekejamannya dan rumor bahwa ia adalah iblis berwujud manusia. Pernikahan ini bukan karena cinta, melainkan satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa ayahnya, yang difitnah sebagai pengkhianat oleh Raja Aldebrand-penguasa lalim yang tamak dan terkenal memburu wanita untuk kesenangannya sendiri. Terjebak dalam istana dingin sang Duke, Isolde harus bertahan di antara ketakutan dan rahasia kelam yang menyelimuti suaminya. Tapi semakin lama ia mengenalnya, semakin ia menyadari bahwa Severian bukan hanya sekadar monster yang dikisahkan orang-orang. Di balik tatapan dinginnya, ada dendam yang membara-dan Isolde mungkin adalah satu-satunya yang bisa menghidupkan kembali sisi manusianya... atau menghancurkannya sepenuhnya. Namun, saat ancaman dari raja semakin mendekat, Isolde dihadapkan pada pilihan: mempercayai suaminya yang mengerikan, atau mencari jalan lain yang mungkin justru mengantarnya pada kehancuran.
Kilatan pedang menembus udara, menebas bayangan yang merayap di antara pepohonan. Aroma darah masih segar di udara ketika Isolde Varelle melangkah masuk ke aula besar kediaman keluarganya. Napasnya tercekat saat ia melihat ayahnya, Marquis Aldric Varelle, berlutut di hadapan utusan kerajaan, wajahnya memucat, tangan terikat di belakang punggungnya.
"Ayah!" Isolde berlari, tetapi seorang penjaga menghunuskan tombaknya, menghalangi langkahnya.
"Marquis Aldric Varelle," suara lelaki berseragam hitam keemasan menggema di ruangan, dingin dan tanpa belas kasihan, "atas tuduhan berkhianat terhadap Yang Mulia Raja Aldebrand, kau dijatuhi hukuman mati. Pelaksanaan eksekusi akan dilakukan dalam tiga hari."
"Dusta!" Isolde berteriak, matanya membelalak. "Ayahku setia pada kerajaan! Ini fitnah!"
Utusan itu menyeringai tipis. "Maka buatlah pilihan, Lady Isolde."
Tangan Isolde mengepal. Pilihan? Sudah jelas ini bukan pilihan, melainkan perangkap. Semua orang tahu bahwa raja tidak akan membiarkan keluarga Varelle begitu saja. Isolde bukan gadis bodoh. Jika ia membiarkan ayahnya mati, ia sendiri akan segera menjadi target berikutnya-raja mengincarnya sejak lama, bukan karena kebajikan, tetapi karena nafsu.
Namun, ada satu cara untuk menyelamatkan ayahnya.
"Raja menawarkan sebuah solusi," lanjut utusan itu. "Menikahlah dengan Duke Severian Valemont. Maka, ayahmu akan diampuni, dan kau akan hidup sebagai istrinya."
Ruangan terasa lebih dingin. Duke Severian Valemont.
Sang monster.
Ia lebih ditakuti daripada pasukan raja sendiri, seorang pria yang kejam dan tanpa hati. Ada desas-desus bahwa dia bukan manusia, melainkan iblis yang menyamar dalam tubuh manusia. Wanita yang berani mendekatinya tidak pernah kembali dalam keadaan utuh-jika mereka kembali sama sekali.
"Apa yang terjadi jika aku menolak?" suara Isolde terdengar datar, meski dalam hatinya berkecamuk ketakutan.
"Marquis Varelle akan mati di hadapanmu," jawab utusan itu tanpa ragu, "dan kau akan dibawa ke istana sebagai milik pribadi Yang Mulia."
Darah Isolde membeku.
Tak ada jalan keluar.
Tak ada pilihan.
Isolde menutup mata, mengabaikan suara ayahnya yang berusaha menolak, mengabaikan getaran di tangannya yang semakin kuat.
Ia mengangkat wajahnya, menatap lurus ke arah utusan raja.
"Aku akan menikah dengannya."
Buku lain oleh Nasib
Selebihnya