Perjuangan Hati Naraya
ti suara yang tak bisa dia hilangkan. Perceraian. Itu yang diinginkan Cassian, dengan atau tanpa persetujuannya. Kehidupan mereka hanya tinggal kenangan pah
ya, ada kehidupan yang sedang tumbuh di dalamnya. Itulah satu-satunya alasan yang membuatnya bert
h keheningan yang tebal. Aurielle menoleh dengan cepat, masi
serak, seperti b
akanan. Mata pelayan itu tampak ragu sejenak saat melihat wajah Aurielle, namun i
yonya?" tanya pelayan itu l
Lebih dari itu, ia hanya butuh kesendirian, jauh dari perhatian, jau
ielle, memaksakan senyum
beranjak pergi, meninggalkan Auri
g terhidang terlihat lezat, namun apalah arti semua itu jika hatinya kosong.
g lebih dalam, lebih berat,
rie
ihat sosok yang baru saja masuk. Adrian, pria yang seharusnya sudah lama menghilang dari hidupnya, berdir
ria yang kini tampak lebih matang, dengan mata yang lebih tajam dan aura misterius yang membungkus tubuhnya. Adrian ti
Aurielle terkejut,
mbut dan melangkah masuk, tetap dengan tatapa
entang Cassian." Suaranya rendah, namun penuh pene
at. Bagaimana Adrian tahu tentang semuanya? Apa yan
elle, suaranya bergetar. "Kenapa
tidak bisa membiarkanmu berjuang sendirian. Aku tidak bisa membiarkanmu menderita hanya karena keputusan bodoh yang dibuat ol
r hidup, ia merasa seperti tidak ada yang peduli padanya. Tidak ada yang mengerti betapa beratnya hidup ini, betapa
apannya, memberikan perhatian yan
pir tidak percaya. "Cassian sudah membuat keputusan. Aku
lu menunggu apapun lagi," katanya dengan tegas, tangannya perlahan menyentuh tangan Aurielle. "Aku di
a teman lama, kini hadir dengan keyakinan yang memberi harapan. Tapi apakah ia siap untuk menerima ba
ku tahu ini tidak mudah, tapi aku berjanji, aku akan a
lega yang tak terucapkan. Selama ini, ia berjuang sendirian. Tapi kini, mu
datang lagi. Takut akan jatuh lagi dalam kekecewaan. Tapi, satu ha