Kisah Cinta Jimmy Hugo mafia yang sangat berkuasa dengan Graziela yang merupakan puteri dari mendiang sahabatnya! Perbedaan usia yang sangat jauh serta banyaknya musuh di kehidupan Jimmy membuat kisah cinta beda usia itu penuh aksi namun romantis.
Sebuah mobil Rolls Royce berwarna hitam melaju dengan kecepatan sedang menuju salah satu asrama perempuan terbaik di Inggris. Dengan mengenakan kaos berwarna putih juga jaket kulit berwarna hitam pekat membuat si pengemudi mobil itu terlihat gagah mempesona, dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam, sepatu sport berwarna hitam dan juga jam tangan dari salah satu brand ternama di dunia semakin memberikan kesan bahwa tidak ada kurang seujung kuku pun pria yang saat ini dengan santainya mengemudikan mobil mewah tersebut.
Karena cuaca dijalan saat ini cukup terik dan sangat terang, sang pria pun memakai kaca mata hitam untuk melindungi kedua indera penglihatannya dari sinar UV diluar sana! Mobil tiba dengan aman didepan asrama terbaik di Inggris itu, kedatangan pria berusia 38 tahun tersebut tidak lain adalah untuk menjemput puterinya, atau lebih tepatnya puteri angkatnya yang bernama Graziela Anastasia atau biasa dipanggil Nala!
Tepatnya beberapa tahun silam Graziela terpaksa dibawa oleh Jimmy Hugo yang merupakan sahabat mendiang ayah juga ibunya untuk menetap di Inggris. Sejak peristiwa mengerikan itu terjadi, Jimmy tidak mau mengambil resiko dan ingin Graziela bisa hidup dengan aman! Karena itulah asrama di Inggris merupakan pilihan yang tepat untuk Graziela bisa menjalani hidupnya dengan normal.
Graziela memiliki bentuk tubuh yang tinggi dengan berat badan yang sungguh ideal, memiliki rambut berwarna pirang yang lurus dan panjang bergelombang serta kulit yang putih mulus, dan warna bola mata yang indah! Membuat Graziela terlihat sangat cantik seperti cinderella didalam dongeng.
Jimmy menunggu Graziela di ruangan kepala sekolah bersama dengan kepala sekolah asrama.
"Tunggu sebentar Pak, Graziela sedang dijemput kesini!"
"Baik, terimkasih,"
"Silahkan diminum dulu kopinya, mumpung masih hangat!" ucap kepala sekolah.
Obrolan pun berlangsung diantara Jimmy dengan kepala sekolah, keduanya membicarakan prestasi dan nilai akademik yang Graziela dapatkan selama bersekolah disini! Graziela adalah wanita yang pandai dan sangat aktive serta memiliki banyak teman karena sifatnya yang humble dan periang, ketika hal itu disampaikan oleh kepala sekolah Jimmy pun tersenyum dan merasa sangat lega karena peristiwa beberapa tahun silam tidak memberikan pengaruh bagi psikis Graziela.
Saat Jimmy masih berbincang-bincang dengan kepala sekolah, Graziela pun akhirnya datang didampingi oleh wali kelasnya.
"Selamat ya Pak, Graziela lulus dengan nilai yang sangat tinggi!" ucap wali kelasnya.
"Terimaksih Bu,"
Graziela hanya melirik sinis sebentar kearah Jimmy dan hal itu membuat suasana didalam ruangan terasa canggung!
"Nala, Miss berharap suatu hari nanti kamu bisa berkunjung ke asrama ini lagi!" ucap wali kelas.
"Baik Miss, dan terimakasih atas semuanya!" ucap Graziela.
Setelah berpamitan Graziela dan Jimmy pun langsung masuk kedalam mobil. Graziela yang memang sangat jarang bertemu dengan Jimmy selama ini, terlihat menekuk wajahnya! Maklum saja Jimmy sangat jarang sekali menjenguk Graziela ke asrama karena memang kesibukan bisnisnya dan karena memang Jimmy merasa tidak seakrab itu dengan Graziela.
"Kamu lapar?" tanya Jimmy.
"Hmm," dijawab dengan berdehem.
"Selamat atas kelulusanmu, dan maaf aku tidak sempat datang di acara kelulusanmu!" ucap Jimmy.
"Sudah biasa," ucap Graziela.
"Oke, so! Karena penerbangan kita kembali ke Itali besok pagi! Maka kita akan menginap di hotel dulu hari ini!" kata Jimmy.
"Terserah saja," ucap Graziela.
Jimmy pun melajukan mobilnya menuju salah satu hotel, dengan memesan dua kamar Jimmy dan Graziela pun diantar menuju kamar mereka yang bersebelahan oleh petugas hotel.
Setelah petugas hotel pergi meninggalkan kamar Graziela, Jimmy langsung memeriksa seisi kamar tersebut karena memang musuh bisnisnya sangat banyak yang mengharuskan Jimmy selalu waspada.
"Uncle sedang apa?"
Namun Jimmy tidak bergeming dan terus menyisir setiap sudut kamar tersebut.
"Uncle stop ini bukan di Itali, dan musuhmu tidak mungkin sampai disini!" ucap Graziela.
"Aku hanya ingin memastikan kamu selalu aman!" ucap Jimmy.
"Agar aku tidak mati seperti mommy, daddy, dan Gunza( saudara kembar laki-laki Graziela)?" tanya Graziela.
Mendengar ucapan Graziela membuat Jimmy terdiam sesaat.
"Aku masih hidup! Aku bahkan kamu buang selama tujuh tahun ke negara ini olehmu, itu sudah cukup bukan?"
"Aku tidak membuangmu!"
"Lalu apa? Kamu membuangku ke asrama dan tidak pernah menjengukku bahkan dihari kelulusanku kamu tidak datang!"
Setelah menyisir seluruh sudut dan memastikan tidak ada kamera tersembunyi atau alat penyadap sejenisnya, Jimmy kemudian menghampiri Graziela yang masih nampak marah terhadapnya.
"Nala, aku tidak pernah menjengukmu karena aku tidak ingin kamu terendus sedikitpun oleh musuh mendiang daddymu yang juga merupakan musuhku! Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri kali ini jika aku sampai gagal melindungimu," ucap Jimmy.
"Aku sudah dewasa sekarang, aku juga sudah bisa menjaga diriku sendiri! Uncle tidak perlu lagi mengorbankan waktumu hanya untuk menjagaku,"
"Aku akan mengorbankan apapun demi dirimu! Dengar, kamu tidak mengenal sama sekali musuh-musuh ini jadi jangan pernah bertindak gegabah begitu tiba di Itali!"
Graziela hanya terdiam mendengarkan ucapan Jimmy, ada rasa ketakutan namun juga ada rasa kerinduan terhadap negara asalnya tersebut! Sebentar lagi Graziela akan kembali ke Italia dan tentu saja memori tentang kejadian mengerikan itu semakin kencang berlarian didalam ingatannya.
Satu tangan Jimmy memegangi pundak Graziela.
"Aku akan melindungimu apapun yang terjadi!" ucap Jimmy.
"Oke, tapi sekarang aku lapar,"
"Baiklah aku akan pesankan makanan untukmu!"
"Apa kita akan makan di kamar sendiri-sendiri?"
"Tergantung,"
"Tergantung apa?" tanya Graziela.
"Tergantung kamu ingin makan bersamaku atau kita makan sendiri-sendiri,"
"Denganmu!" ucap Graziela yang akhirnya bisa tersenyum manis dihadapan Jimmy.
"Baiklah, kita akan makan di kamarmu setelah aku menaruh koperku dulu di kamar sebelah,"
"Oke Uncle, aku akan pesankan makanan sekarang!" ucap Graziela.
Setelah menaruh koper di kamarnya Jimmy pun kembali ke kamar Graziela, pesanan makanan dan minuman pun telah dipesan oleh Graziela hanya tinggal menunggu diantar saja ke kamarnya! Keduanya kemudian duduk disofa sambil menonton televisi.
"Uncle berapa usiamu?" tanya Graziela.
"Mengapa kamu ingin tau?"
"Oh ayolah jawab saja Uncle,"
"Usiaku 38 tahun!"
"Hah? Aku pikir usiamu baru 28 tahun," ucap Graziela.
"Aku akan anggap itu pujian!"
Ckckck...
"Hello, aku tidak berniat memujimu tapi karena ketampananmu kamu terlihat jauh lebih muda dari usiamu Uncle!"
Jimmy pun hanya tersenyum mendapat pujian bertubi-tubi dari Graziela.
"Apa uncle berniat menikah dalam waktu dekat?"
"Tidak juga!"
"Apa uncle sudah memiliki kekasih?"
"Ya, aku rasa begitu,"
"Hmm, sayang sekali," ucap Graziela dengan mengerucutkan bibirnya.
"Apa yang sayang sekali?"
"Coba saja uncle belum memiliki kekasih, aku akan menikahimu!"
"Oh My God, buang jauh-jauh pikiranmu itu Nala! Aku ini seusia mendiang daddymu!"
"Memangnya kenapa yang terpenting kejantananmu masih berfungsi!" ucap Graziela sambil meledek dengan menjulurkan lidahnya.
"Hei, darimana kamu mendapat pemikiran begitu? Astaga Nala, pergaulanmu terlalu dewasa,"
Ketika sedang asik berbincang-bincang makanan keduanya pun tiba! Seorang petugas hotel menekan bel pintu kamar untuk mengantarkan makanan dan minuman.
Buku lain oleh Heri
Selebihnya