Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MULUT ISTRIKU MEMBUSUK

MULUT ISTRIKU MEMBUSUK

Zulaikha Najma

5.0
Komentar
1.5K
Penayangan
61
Bab

Mulut istriku membusuk dan mengeluarkan belatung yang menjijikkan. Setelah kuselidiki, ternyata selama ini dia...

Bab 1 MULUT MEMBUSUK

MAWAR POV

"Astaghfirullahaladzim! Kenapa lauk ini penuh dengan belatung?"

Degh!

Netraku melebar seketika. Kalimat yang berasal dari mulut suami membuat telingaku memanas, dadaku berdebar dahsyat. Aku merinding, bahuku menggeliat bak cacing kepanasan.

"A- ada apa, Bang?" Aku melangkah ragu ke arah suami. Satu telapak tangan mendekap mulut.

Pria dengan balutan kaos biru tersebut menunjuk sesuatu yang berada di atas meja. Sebuah mangkuk putih menjadi saksi bisu, sebab ia diisi oleh potongan-potongan oyong tumis dengan toping ulat-ulat kecil di atasnya.

"Apa ini, Mawar? Kenapa kamu malah masak belatung?" Wajah suamiku menegang. Suaranya terdengar tinggi.

Masih dengan mulut yang tertutup dengan telapak tangan, aku menjawab, "Aku nggak tahu, Bang. Mungkin oyongnya saja yang busuk dan berulat."

"Kamu kenapa tutup-tutup mulut begitu, sih?" tanyanya heran. Tentu! Mana pernah aku begini sebelumnya.

"Aku belum sikat gigi," ujarku singkat.

Pandangannya berkilat penuh tanda tanya. Aku mencoba tenang dengan menguatkan hati. Sesekali kupandang oyong tumis yang kesannya malah terlihat menjijikkan tersebut.

"Ya, sudah. Abang mau keluar dulu buat beli lauk. Yang ini kamu buang saja."

Lelaki berpostur jenjang tersebut bergerak lincah, meninggalkan aku-selaku wanita yang ia nikahi setahun lalu.

Fyuh...

Hueeeeek!

Dengan gesit kuangkat telapak tangan yang menutupi mulut, kemudian rasa mual menyerang, hingga aku muntah sejadi jadinya.

Anak-anak belatung menari di atas lantai. Tak lain dan tak bukan, benda menjijikkan itu berasal dari mulutku sendiri.

Ya, bahkan ulat yang ada pada oyong tumis tersebut pun asalnya dari mulut ini.

Aku terisak. Bukan cuma ragaku saja yang tergoncang, tetapi batinku juga.

Sejujurnya sudah satu minggu lebih mulutku membusuk dan dipenuhi dengan belatung. Aku takut sekaligus malu dan kerap menutupi keanehan ini.

Aku lemas tak berdaya. Kuajak tubuh ini untuk duduk di kursi makan barang sejenak. Khayalku melayang jauh. Mengorek perbuatan di masa lalu yang membuat keadaanku semengerikan sekarang.

Semua bermula dari...

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Zulaikha Najma

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku