MULUT ISTRIKU MEMBUSUK
V
Hiks, hiks. Umak ikut,
rengekan umak yang tak mau ditinggal di rumah. Tangisnya pecah. Wani
k. Perempuan bernama Saronah itu t
ut ke sana. Nanti terpeleset, umak jadi makanan ikan." Bak berbicara den
terus berpegang pada punggungku. Ia layaknya seor
i. Umak tak ma
ik wanita berkerudung hijau yang turut menarik-narik
menoleh ke belakang seraya mendongakka
lalu berucap, "Iya, Mak. Kan, ada aku
k-baik, ya!" Bukannya tega, tetapi alangkah lebih buruk, kala
ngis, meronta minta ikut. Aku mencoba egois kali ini. Toh, Uma
i sini, Andi," lirihnya y
t dahi ini berkedut. Aku menoleh ke belakang, menatap pancaran
Bukankah Mawar memperlakukan umakku dengan baik selama