My Possessive Sugar Daddy
berharap, pria itu bisa membantu
Dan ... pertemuan kami juga t
Fatih cukup peka dengan baha
ih," tutur Marni, seraya tersenyum yang juga menyiratkan kesedihan. Mengingat, mereka yang s
n, Bu. Yang saya sukai dari Fahira adalah, dia gadis yang manis
kesal, karena Fatih mengatainya gadis yang cerewet. "Cerewet dia bila
dengan orang sepertimu yang tidak memandang kami
i wanita saat di rumahnya tadi. Heuh! Aku tahu, semua yang dia k
antu Marni berdiri dan menemaninya ke ruangan dokter untuk menja
rahkannya kepada orang kepercayaannya untuk mengurus semuanya. Keberanian Fahira, membuat gadis itu terlihat lain di matanya. Sehingga F
"Dan saya sarankan, supaya Ibu Marni menjalani rawat inap
ngungan putrinya itu pun, langsung berinisiatif untuk bicara pada dokter itu. "Dokter, saya m
merasa bersalah, karena tidak bisa mem
n lebih baik jika Ibu menjalani p
ter?" tanya Fatih yang baru
an, Bu Marni menjalani perawatan di rumah sakit. Supaya
un yang terbaik untuk Ibu. Yang pe
eh pada Fatih yang berdiri
, Bu." Fatih t
dari raut wajah pria tampan itu. "Dia tulus membantu, atau ada udang di balik batu?" Ketidak
u bertanya-tanya dalam hatinya, "
i tak dipungkirinya, kalau dia juga senang. Ka
g, dan membawa Bu Mar
, setelah ibunya berbaring nyaman
tersenyum, dan dibalas anggukan oleh
kita bicar
" jawab
izin Fahira, seraya tersenyu
ahnya ke luar dari ruanga
Fatih, setelah mereka duduk di bangku
pa kau punya maksud lain? Apa yang kau inginkan dari kami?"
itu," ucap Fatih, sambil menoyor k
ya maksud lain?" Fahi
memaksamu untuk percaya," balas Fatih, lalu melenggang pergi dari
Ternyata, dia tidak seburuk yang aku pikirkan." Fah
, setelah Fahira duduk di bang
u dia pergi ke mana. Mung
an terimakasih padanya," sesa
aku yang sampaikan," kat
u pakai ba
ira salah tingkah dan bingung mau menjaw
ada
baju Tuan Fa
bisa memakai baju Nak Fatih?
ku sudah berbohong pada Ibu," sesalnya dalam hati. "Tidak mungkin juga aku mengatakan aku pingsan di jalan, dan Fatih yang menggantikan pakaianku. Huft! Pria itu benar-ben
tu begitu saja. Dan mungkin, bukan hanya Fahira yang akan berpikiran seperti itu.
"Dasar gadis bodoh! Aku tawari yang enak, tidak mau. Apa dia tidak ingin mengubah nasibnya? Pantas saja ibunya sakit, tempat tinggalnya saja kurang layak begitu," gumam Fatih, sedikit kesal. Sat
akan datang meminta padaku." Fatih tersenyu