My Possessive Sugar Daddy
tih sudah terparkir tak jauh da
bil menadahkan tangannya pada F
ku akan mengantarmu membawa ibumu ke rumah sa
aja uangku, dan kau pulanglah. Aku tidak mau merepotkanmu,
h. Ayo cepat turunlah, bukannya kau mau cepat-cepat? Tapi sekar
di situ?" heran Fatih, kare
turun dengan pakaian
dah tersedia di sana. Mobil Fatih sudah seperti rumah berjalan untuknya, sehingga ia menaruh beberapa barang yang paling ia butuhkan untuk ia bawa ke mana
berikan celana kargo
ap Fahira, lalu b
t nyamuk lama-lama berdiri di sini!" s
Sebentar!" b
urun dari mobil. "Ayo," ajaknya, sam
ci mobilnya, sambil mengekori Fahira, m
g ada di kedua sisi jalan gang itu. Sementara Fahira yang sudah terbiasa melewati jalan itu, terlihat begitu santai dalam melangkahkan kakinya. Hingga, mereka pun sa
ng, aku ini gadis miskin. Beginilah tempat tinggalku. Hanya gubuk kecil yang sudah l
jik. Ayok, ajak aku
ak yakin. Tidak mungkin, orang sekaya Fatih, mau menginj
tu s
emang mau masuk. Ayo
kinya mengekori Fahira mas
sejak tadi. Uhuk uhuk!" tanya Marni yang sedang menung
ninggalkan Ibu sendirian di sini," s
a Marni, lalu menoleh pada Fatih yang
i. Dan Marni membalasnya dengan seny
a dia
ia
nama gadis itu. "Ah sial! siapa nama gadis ini? kenapa aku bisa
yang bingung. Karena ia pun sama, b
n, langsung menimpa
ahira," tim
" batin Fatih, sambil meng
us mengingat nama pria menyebalk
nutupi mulutnya dengan sapu tangan. Dan lagi-lagi mengeluarkan bercak
h sakit." ajak Fahira, samb
mah sakit pakai apa? Uang kita hanya cukup untuk seh
timpal Fatih. "Itu biar saya yang
i, N
Ayo." Fatih hendak m
, "Sebenarnya, dia ini pria macam apa? Satu sisi, dia begitu menyebalkan. Tapi di sisi lain
nya ke luar dari gubuk itu. Beruntung, jalan dari gubuk Fahira ke ujung gang, tidak terlalu jauh. Sehingga Marni masih sanggup
di jok penumpang. Fahira lalu menyusul duduk di samping ibunya. Sedangkan Fatih bergegas duduk di be
bergegas turun dari mobil, dan membantu Mirna turun, dan meran
dan Fahira mau mengurus pend
lah,
," kata Fahira. Dan dib
daftarkan Marni. Selesai mendaftarkan Marni, Fatih dan Fahira kembali mengh
dak merepotkanmu?" tan
idak usah dipikirkan. Yang penting, Ibu bisa ke
tin Fahira, sambil menelisik raut wajah dan cara panda
kalau dia punya teman baru?" tanya Marni, sambil menatap Fahira dan Fatih secara bergantian