icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perawan Tua

Bab 8 Kedatangan Angga Dan Esti

Jumlah Kata:1217    |    Dirilis Pada: 23/11/2022

termangu, meremas bajunya beberapa kali seakan tak percaya kalau kakaknya yang selembut b

u masih menatapnya tajam, mengatur nafasku yang satu-satu, seakan baru saja berlari marathon. Melihatku seperti itu

isa memasak sendiri. Kamu tak perlu menyakiti adikmu sepert

aku, aku tak

di rumah ini. Padahal aku hanya tak ingin Emak kenapa-napa, Emak tak boleh memasak karena sebelah tangan Emak terkena stroke, aku tak ingin Emak celaka karena Emak memaksakan diri untuk memasak di dapur.

t Arka mendengus kesal, rupanya ia belum puas memarahiku. Aku tak menghiraukannya, kudorong kursi roda

bergabung untuk makan siang. Muka Risa tampak kusut,

in segera masuk kamar, tapi Emak menyuruhku agar tetap duduk manis di situ dan makan dengan

n." aku merebut send

ja yang banyak lalu segera minum obat agar cep

sangat menumpuk di bak cuci piring. Tanganku gatal melihat pemandangan yang tak mengenakkan ini. Seandainya aku sehat, aku akan segera mengeksekusi p

arasnya yang sudah terlihat tua kini sudah pasrah dengan segala penyakit yang perlahan-lahan melemahkan kekuatan tubuhnya. Aku ingin sekali mendorongnya ke kamar dan menidurkan di kasu

Tolong

menyakiti Risa?" Jawab Arka, m

ursi rodanya ke kamar Emak ya, dan segera tidurkan Em

Ia mematikan rokoknya

rdiri dan menghampiri Emak yang sedang tertidur

*

ngku. Aku berpikir keras, bagaimana agar Emak tak harus bekerja di rumah ini selama aku

u simpan di atas kasur tiba-tiba bergetar. E

f, aku belum bisa jenguk Mbak hari

?) Tanyaku, karena aku tak pernah memberi

awab Esti. Tiba-tiba hatiku seperti me

enggak bisa merawat Emak seperti biasanya) aku berkata sesedih mungkin, dan aku sangat berharap ia membantuku

ena Mas Angga masih kerja. Insyaallah aku ke rumah

Mbak tung

a,

sembilan pagi mereka sudah datang ke rumah Emak. Mer

u-baju isteri dan anaknya teronggok pula di punggungnya. Sementara Esti menggendong Am

kit kikuk, karena aku tahu kalau Esti orangnya selalu bersih dan rapi. Esti

akit?" Tanya Esti sambil melihat sebag

Mbak mau kontrol besok ke Rum

Mbak cepet sembuh," k

kpau. Aku tertawa gemas, kucium ponakan cantikku ini dan kucubit pipinya gemas. Bayi berusia sembi

melihat mereka. Pertanyaan itu bermunculan di otakku. Ya Tuhan, kapan aku bisa bertemu dengan jodohku, menikah dan mempunyai anak seperti Risa dan Esti? Siapakah yang kelak

eh apa?" Suara Risa sont

Mbak," Esti tersenyum lalu memberikan sebua

, Es, kebetulan tadi Dafa belum makan." Risa mengambil sebuah mangkuk kecil d

siang," Emak seperti tak senang melihat tingkah Risa. Risa menceb

ak, setidaknya sampai Mbak Hilda sembuh total," ucap Angga pada Emak. Wajah Emak tiba-tiba me

ucapan sua

gal di sini beberapa ha

ggal di sini sementara waktu untuk ikut menjaga Emak. Jadi aku tak

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka