icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perawan Tua

Bab 3 Bimbang

Jumlah Kata:1477    |    Dirilis Pada: 21/11/2022

ersadar dari lamunanku. Cepat

akan di rumah saja) aku menyimpa

k-baik saja," tersenyum ke arah Pa

engan pikiran masing-masing hingga

an saya tadi, Bu Hilda? Mau

." Aku mengambil segelas jus mangg

Edi mengetuk-ngetuk meja dengan jari-jari tangannya, ta

ya harus berpikir matang-matang

u. "Usia Bu Hilda sudah m

berdiri dan mengambil tas di atas meja. Hatiku teri

rumah, bukan apa-apa, namun aku kuatir Emak s

a sedang duduk bersantai di ruang tengah. Saat meli

. Suamiku sudah di PHK dari perusahaannya, jadi aku tak tahu harus kem

kalian tinggal di sini, biar aku bisa dekat sama keponakanku. Oya, dim

ur, Mbak, mungkin ke

ya, sudah bau keringet." Aku tertawa

mbangunkanku yang baru saja tertidur beberapa menit. Aku membuka mata, menggeliat untuk melenturkan otot-ototku.

jaan dapur selalu aku yang melakukannya, aku tak tahu apa alasannya, mungkin saja Emak merasa canggung karena Risa sudah menikah, atau mungkin Emak tak

t-alat masak di dapur, akhirnya aku bisa meng

atas piringnya, sementara Risa sibuk me

aku belum menyuapi Emak. Baiklah, aku akan menyuapi Emak dulu. Tangan k

dan aku mulai menyuapinya. Beruntung, Emak

etelah makan, aku segera membersihkan meja makan dan kua

g, Dafa agak rewel." Ujar Risa sambil mengambil s

aku bisa sendiri kok,"

buat Dafa? Aku sudah tak punya uang, ta

mencuci piring. Menghela nafas berat, kini hatiku

ti aku kirim k

a berjalan menghampi

tahun itu memang sangat lucu, dan ah, seandainya saja aku sudah berkeluarga, mungkin aku pun akan dikaruniai anak selucu itu. Namun sayangnya, aku masih juga

mu tadi dengan Pak Edi?" Tany

ada yang istimewa." Jawabku sa

menerima l

up udara sebanyak-banyaknya, seakan sudah

ggi, karirnya bagus dan uangnya banyak, menurut Emak, kamu pantas

mpunyai karir tinggi. Maksudnya, takut ia tersaingi gitu lho Mbak, laki-laki kan selalu ingin dihargai, mereka mengutamakan harga dirinya, jadi menurutku, kalau Mbak menikah dengan Pak Edi, s

apan, dan mungkin sebentar lagi aku akan menopouse. Ya, aku harus

iti hati perempuan lain," aku berujar cepa

kin aku pun tak akan terima jika suaminya menikah la

kamu punya anak, maka terima saja lamaran Pak Edi sebelum kamu men

ak dan Risa. Sementara Arka dari tadi hanya duduk mendengarkan obrolan kami. Tak terasa air mataku menetes dari kudua belah pip

buah mimpi. Bergegas aku mengambil wudhu, menghadap pada sang maha segala

kurebahkan tubuhku di atas ranjang dan bebe

hampir seluruh bagian bumi. Diantara terangnya cahaya matahari, semburat wajah tampan menyembul dari situ, menghampiriku yang sedang dilanda gu

ri, berusaha menafsirkan mimpi yang datang dalam sekejap waktu tersebut. Kata orangtua, bila seorang perempuan bermimpi melihat mat

arena aku terlalu memikirkan tentang jodoh?" Aku bergumam sendiri. Sejenak aku m

*

waban tentang pertanyaanku waktu itu?" P

ah mempuny

igami, saya bisa cukup adil membagi waktu untuk kedua is

ma perempuan, saya tidak mau menya

i setuju dengan keputusan saya untuk menika

nya tak mungkin ada perempuan yang rela dim

lah, nanti akan saya pertemu

ngah aku hadapi sekarang. Sepintas, aku teringat mimpiku sem

eri Bapak?" Cetusku, ingin segera tahu apakah p

ian berdua," jawab Pak Edi enteng. Aku terbengong-ben

ertas ujian dan di taruhnya diatas meja kerja seorang dosen. Ia menoleh

rang mahasiswaku disana. Kutekan tombol berg

el? K

saya ke rumah

ya ada p

n saya bicarak

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka