Perawan Tua
berdiri dan pergi meninggalkan
ang pernikahan kita," kata Pak Edi setengah
ak pula. Berjalan ke arah mobilku dan segera pergi membela
enang namun tingkah lakunya membuatku merasa bersalah. Bu Miska pergi meninggalkanku dan Pak
atanku tertuju pada Emak. Emak yang selalu menungguku saat aku memasak, Emak yang selalu menaruh harapan banyak tentang jodohku, Emak yang sering mengeluarkan air
u terkejut luar biasa, membanting setir dengan keras agar tidak menabrak Nenek tua tersebut dan DUAR mobilku menabrak tiang listerik di p
is itu meleleh dari jidatku dan membasahi wajahku. Aku mengguma
*
ku sedang berselimut tebal. Samar kudengar bunyi sepatu seseorang yang beradu
ak tahu nasib Kakak saya akan seperti apa," aku mendengar suara Risa dengan samar. Hatiku berteriak, ingin mengetahui keberadaank
a dan ternyata Bu Hilda ada di dalam mobil, sudah tak sadarkan diri karena kecelakaan," terang lelaki yang sedang
ertinya, Mas ini sudah kenal lama dengan Mbak Hil
, Mbak, saya maha
ael. Gumamk
sakit juga dan saya pun harus menunggunya di rumah sakit." Rafael pamit pada
utih, gorden berwarna putih bahkan sprai dan sarung bantal yang aku pakai pun berwarna putih. Hidungku mengendus-endus, aku sanga
ra Risa nyaris membuatk
balik bertanya dan mela
k menyetir sambil mengantuk atau melamun, sehingga mobil Mbak menabrak tiang listerik di pinggir jalan," jawab Risa. Sedikit demi sedikit in
bersentuhan dengan sebuah perban yang membungkus
ak, biar Mbak cepet sembuh," Risa m
penasaran, walaupun tadi aku seperti mendeng
a Mbak ke Rumah sakit, kalau enggak salah, namanya Rafael," Ja
uk sekedar mengucapkan terima kasih. Hatiku tiba-tiba menciut, teringat Em
Emak? Apakah Ema
akaan, tapi aku sudah bilang kalau Emak harus tenan
angguk, setidaknya, hat
par?" Ta
sa, Mbak ti
mau bilang kalau Mbak sudah siuman," Risa meminta izin ke luar sebe
u saat Risa sud
sedang tidur dan Mas Arka se
a Risa, tak enak rasanya bila harus berlama
au malam ini keadaan Mbak semakin membaik,
u pulang saja, jagain Emak, tolong masakin makanan buat Emak, dan tolong kamu gantiin pampers
memutar bola matanya dengan malas, lalu
k cepetan sembuh dong, biar bisa kembali me
k cepat pulih, dan besok bisa pul
inum obat." Risa membuka sebuah rantang berisi bubur. Ia
ku terbatuk beberapa kali karena tersedak. Kuulurkan tang
obat dan kembali membaringk
Mbak enggak apa-apa, ka
in sama Mas Arka," pamit Risa. "O ya, tas Mbak aku simpan di atas meja ya, gawainya juga ada di dalam
nyergap hidungku. Aku memaksakan diri untuk bangun dan mengambil gawaiku untuk menelp
aiku ketika tiba-tiba seorang dokter datang
" dokter itu meny
sam