Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Goyangan Panas Ibu Mertua

Goyangan Panas Ibu Mertua

Kendari_Delvitha

5.0
Komentar
25.7K
Penayangan
19
Bab

M-mama? Sedang apa Mama disini?"Tanya Rudi yang tiba-tiba merasakan ada tangan yang ada di bahunya saat ini. "Mama haus," ucap Nina yang sedang asik memainkan tangannya di area punggung menantunya itu. " Jangan begini,ma! Mama jangan lupa kalau aku adalah menantu Mama,suami dari anak kandung Mama sendiri," ucap Rudi yanh berusaha untuk mengingatkan Mama mertuanya itu dan sambil melepaskan tangan Nina dan menjauh dari tempat Nina berada. Melihat reaksi sang Menantunya itu, Nina yang haus akan belaian itu,bertekad untuk mendapatkan Rudi malam itu apapun caranya. Tiba-tiba sebuah ide muncul didalam pikirannya,-

Bab 1 Episode 1

"Bagaimana para saksi?" Tanya pak penghulu yang sedang menikahkan Rudi dengan Vanessa.

"Sah," jawab semua para tamu undangan yang hadir pada siang hari itu.

Akhirnya pernikahan Vanessa dan Rudi berakhir dengan ending yang sangat membahagiakan mereka semau. Pernikahan yang sangat di nantikan oleh kedua sejoli itu akhirnya terlaksana sesuai dengan keinginan mereka tentunya.

Malam harinya,

Ketika semua tamu undangan sudah pergi dan menyisakan para kerabat dekat dan jauh yang menginap di rumah keluarga Wiratama saat itu.

Vanessa dan Rudi memilih untuk masuk ke dalam kamar,karena serangkaian acara pernikahan mereka sudah usai, walaupun terlihat kelelahan dan mereka sudah berada di kamar,tetap saja raut bahagia tidak bisa di sembunyikan di balik wajah kedua sejoli itu.

" Mas,kamu mau mandi dulu gak?" Tanya Vanessa kepada suaminya itu.

Tetapi Rudi yang di tanya malah sedang asyik mengunci pintu kamar.

" Lah,kok pintunya di kunci sih,mas? Kita belum makan malam loh?" Ucap Vanessa mengingatkan.

" Kita sekarang kan sudah sah,sayang! Mas lebih menginginkan makam malam yang lain,dari pada makan malam bersama yang lainya," ucap Rudi sambil mendekat kearah istrinya itu.

"Degh. Jantung Vanessa langsung berdetak lebih cepat dari sebelumnya, walaupun dia mengetahui kalau saat ini mereka sudah menjapasangan yang halal,tetapi, perkataan Rudi barusan berhasil membuat Vanessa terkejut dan merasa malu,padahal hal ini sangatlah lumrah di ucapkan olwh pasangan yabg baru menikah.

Melihat Rudi yang semakin dekat ke arahnya, membuat Vanessa semakin salah tingkah," apakah mas Rudi akan meminta hak nya sekarang? Secara ini adalah malam pertama kami," ucapnya dalam hati.

Rudi yang melihat perubahan di wajah istrinya itu,semakin tersenyum melihat wajah istrinya itu terlihat sudah seperti kepiting rebus, Rudi sangat mengetahui kalau saat ini istrinya itu sedang malu,melihat semua yang di lakukan Rudi kepadanya. Oleh karena itu, Rudi memilih Vanessa sebagai istrinya.

Kecantikan alami Vanessa dan sikapnya yang sopan dan ramah kepada semuanorang membuat Rudi, menjatuhkan pilihannya kepada Vanessa yang ternyata memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

Paras Rudi yang sangat sempurna,membuat semua orang yang berada di dekat Rudi merasa iri,dan mereka menyayangkan pilihan Rudi ternyata jatuh pada Vanessa yang notabenenya bukanlah gadis impian Rudi selama ini.tetapi, Rudi sama sekali tidak peduli,baginya,pacar boleh saja cantik dan harus sepadan dengan ya,namun kalau untuk menjadi istri,harus berasal dari seorang istri yang baik akhlaknya dan juga bisa membuat Rudi kembali ke jalan yang benar.

Rudi semakin dekat ke arah Vanessa,

Di tengah kegugupan yang dia rasakan," M- mas? A--aku mau mandi dulu,gerah soalnya," ujar Vanessa sambil berbicara dengan terbata-bata.

"Kamu takut,sayang? Kamu merasa kepanasan? Padahal kan AC di kamar kita udah nyala loh?" Rudi semakin membuat istrinya itu salah tingkah.

" Eh,iyakah?" Mungkin karena pakai baju ini mas,aku merasa kegerahan,aku mau ganti baju dulu,mas. Sekalian mau bersih-bersih," ucapnya.

"Sini,biar aku bantuin kamunya,pasti jauh lebih cepat selesainya kalau kita buka berdua," tangan Rudi sudah berada di belakang bjmaju pengantin istrinya itu.

" Ja- jangan mas,a- aku--"

"Sssst," Rudi malah menutup mulut istrinya itu dengan tangannya.

Rudi mulai mendekatkan wajahnya ke arah istrinya itu, Vanessa pun akhirnya memejamkan matanya dan menunggu pasrah apa yang akan di lakukan oleh suaminya itu selanjutnya.

Dengan satu tarikan saja,gaun yang dikenakan olwh Vanessa berhasil lolos dari tubuh rampingnya itu,dan terlihatlah oleh Rudi seluruh bagian tubuh istrinya itu.

Vanessa yang menyadari kalau saat ini dia sudah tidak memakai pakaian tadi,secara refleks langsung menutup bagian tubuhnya yang pastinya sangat membuat Vanessa malu.

" Kenapa di tutup,sayang?"

" A-aku malu,mas! Lebih baik aku mandi sekarang,aku sudah sangat bau ini," ucapnya sambil berlalu dari hadapan Rudi.

Namun,belum sempat dia berjalan ke kamar mandi, Rudi yang sudah gemas mwlihat tingkah malu-malu istrinya itu,langsung membopong tubuh istrinya itu untuk masuk kedalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya itu.

" Mas? Apa yang kamu lakukan? Turunkan aku!" Teriak Vanessa.

" Aku nggak mau, bukannya sudah aku katakan sama kamu,kalau aku yang akan membantumu untuk membersihkan diri? Kita kan sudah suami istri Van, masak iya kamu masih malu Sama aku?" Tanya Rudi.

" Iya mas, tapi turunin aku dulu dong,masak iya kamu mau bopong aku begini? Aku berat loh mas," Vanessa sedikit mengiba agar suaminya itu bisa menurunkan dirinya,tetapi, semua itu percuma saja,karena dia tetap saja tidak akan di turunkan oleh Rudi.

Mereka pun akhirnya masuk kedalam kamar mandi bersama, Rudi menurunkan Vanessa di dalam bathtub dan dia pun ikut berendam di sana.

"Mas,kamu keluar saja ya,aku risih kalau mando begini,apalagi nanti ada yang nyariin kita loh mas,kan kita juga yang malu," ucap Vanessa.

" Kalau aku gak mau? Kenapa sih kamu itu, tertarik banget mau ngusir aku dari sini? Van,mulai sekarang kamu harus terbiasa melihat aku yang selalu gentayangan di sekitaer kamu,karena aku gak mau jauh-jauh dari istriku ini," jawab Rudi sambil menoel hidung istrinya itu.

" Memangnya kamu hantu,bisa gentayangan ha?" Tanya Vanessa sambil tersenyum kepada suaminya itu.

Sambil terus bercanda, akhirnya mereka berdua berhasil menyelesaikan pembersihan diri dan kembali ke kamar.

" Mas,aku lupa kalau kita gak bawa handuk, bagaimana ini? Tanya Vanessa.

" Yaudah sih, tinggal masuk aja ke kamar,kan gak bakal ada orang juga yang masuk ke dalam kamar kita," ucapnya santai.

"Gak mungkin lah mas,nanti lantainya basah mas,bisa saja kita terpeleset karena air mandi yang belum di keringkan ini,"kata Vanessa.

" Kami terlalu mempersulit dirimu sendiri Van,lagian kan yang ada di dalam kamar itu hanya kita berdua,kalau kita mengingat dan berhati-hati gak akan ada yang terjatuh sayang," Rudi berusaha menenangkan Vanessa.

" Yasudah,Mas. Aku keluar dulu kalau gitu,sekalian mau ngambil handuk buat kamu dan lebih baik kamu tunggu aku disini saja,tutup mata kamu ya mas,jangan sampai di buka sampai aku keluar dari kamar mandi ini," ujar Vanessa mengingatkan.

" Baiklah," Rudi menuruti saja keinginan istrinya itu,permintaan itu terlalu konyol menurutnya,padahal dia baru saja sudah melihat semua yang ada di dalam diri istrinya itu, Tetapi,mungkin saja Vanessa lupa kalau mereka baru saja bersama.

Vanessa mulai berjinjit untuk keluar dari kamar mandi,setelah dia memastikan kalau Rudi tidak melihat dalam keadaan bugil begitu,sambil menutup area sensitif nya,dia perlahan berjalan keluar dari sana,

Apakah Rudi menutup matanya? Atau malah menikmati pemandangan yang sangat indah di depan matanya itu?

Pastinya kalau di lihat pun gak ada masalah,kan udah halal,tapi ini baru pertama kalinya dia bersama dengan wanita yang dia belum terlalu di kenalnya, bagaimana reaksinya?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Kendari_Delvitha

Selebihnya

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku