Akhirnya Ana memutuskan untuk menerima semua cinta Aris,karena dia sudah berusaha menghilangkan rasa cintanya pada Aris, namun mereka tetap saja di satukan dengan berbagai cara. Apakah mungkin memang mereka berjodoh?
"Harap tetap tenang! saya pasti akan menjawab semua pertanyaan kalian,"
Jawab Aris.
"Mula-mula saya hanya ingin mengatakan kepada kalian semua bahwa saya dan juga calon istri saya ini tidak pernah berselingkuh sekalipun di belakang Bellena, kami menjalin hubungan setelah saya sudah resmi bercerai dengan Bella, jadi dengan ini saya ingin menegaskan kepada kalian bahwa Ana bukanlah seorang wanita pelakor seperti yang kalian tuduhkan, selama ini Bella sudah salah paham terhadap kami, bahkan beberapa hari yang lalu saya sudah meluruskan kesalah pahaman dia terhadap kami, dan dia juga merasa sangat bersalah atas apa yang sudah dia lakukan terhadap calon istri saya beberapa waktu yang lalu, Lanjut Aris lagi.
"Ya tuhan jadi begitu cerita yang sebenarnya."
Semua para wartawan yang hadir di situ pun langsung di buat terkejut. Semua orang-orang yang tadinya sempat mengeluarkan tatapan kebencian kepada
Ana seketika langsung berubah menatap iba ke arah gadis itu saat teringat akan penyiksaan yang sudah Bella lakukan kepadanya.
"Maaf tuan, saya masih keberatan dengan penjelasan anda, walau bagaimanapun juga anda hanya bisa berucap tanpa bukti, lagi pula di dunia ini mana ada seorang maling yang mengaku maling, oleh sebab itu anda harus menunjukan buktinya kepada kami terlebih dahulu agar kami bisa percaya dengan apa yang anda katakan' Ujar salah satu dari para wartawan itu.
"Ya benar, walau bagaimanapun juga apa yang ada katakan barusan memang belum cukup kuat untuk membuktikan bahwa kalian selama ini memang tidak pernah berselingkuh, di tambah lagi calon istri anda memang sempat mengakui kalau dia jelas-jelas pernah mengajak anda untuk tidur di kamarnya' Ujar yang lainnya lagi.
Sementara para wartawan yang lainnya hanya bisa manggut-manggut saat mendengar penuturan rekannya itu.
Lagi pula di dunia ini mana ada seseorang yang secara sukarela mengakui aibnya terang-terangan di depan publik, pastilah pengusaha muda CTIA grup itu hanya bisa omong belaka, terlebih saat mereka mengingat betapa cerdasnya otak pria itu, baginya membolak balikan fakta itu hanya sebanding dengan membalikan telapak tangan, begitu pikir mereka.
"Haih si ****** itu benar-benar hebat, lihatlah! sekarang dia sudah berhasil mempengaruhi pikiran Haris Mahendra agar pria itu selalu berada di pihaknya,"
Bisik-bisik wartawan itu.
"Ya kau benar, Bella benar-benar kasihan, dasar pelakor laknat! merusak nama baik wanita saja,' Cibir yang lainnya lagi.
"Bukti!?" Aris hanya bisa tersenyum kecut saat mendengar penuturan mereka.
Tangannya sudah menggenggam tangan Ana dengan begitu eratnya demi menenangkannya, saat melihat wajah panik yang Ana tunjukan setelah mendengar ucapan para wartawan itu.
"Ya benar, tanpa bukti mana mungkin kami bisa percaya begitu saja terhadap apa yang anda katakan, terlebih kalian memang sering menghabiskan waktu berdua saat
Bella sedang tidak berada di rumah, hal apapun mungkin saja bisa terjadi di antara kalian saat itu.!"
"Ku akui kami memang tidak memiliki bukti apapun, adapun soal ucapan calon istriku di dalam video itu, aku memang tidak bisa menyangkalnya karena kami memang pernah melakukan kesalahan di belakang Bella, seharusnya aku selaku seorang suami memang tidak sepantasnya melakukan hal itu kepada wanita lain, terlebih disisiku sudah ada seorang perempuan yang sudah resmi menjadi istriku."' Wajah Aris menunjukan penyesalan yang sangat mendalam saat teringat kejadian itu.
Walau bagaimanapun juga baik itu disengaja ataupun tidak di sengaja, saat itu dirinya sudah berstatus sebagai suami orang. Jangankan berselingkuh, saat berbicara dengan lawan jenis saja seorang pria beristri harus menjaga batasannya karena hal itu pasti akan sangat melukai hati seorang istri, karena pada dasarnya seorang perempuan itu memang memiliki sifat yang sangat pencemburu.
Lagi-lagi para wartawan itu kembali ricuh saat mendengar pengakuan pria itu, mereka juga tidak menyangka kalau di dunia ini masih ada seseorang yang bisa sejujur itu dan mengakui kesalahannya, bahkan secara terang-terangan di hadapan orang banyak sekalipun.
"Bella aku yakin sekali bahwa kau juga ikut menyaksikan live ini di rumah, aku benar-benar minta maaf padamu atas apa yang sudah aku lakukan di belakangmu selama ini, tapi sebelumnya aku juga minta maaf yang sebesar-besarnya padamu karena aku secara terpaksa akan membongkar aib rumah tangga kita hari ini kepada publik, demi membersihkan nama kami, kau tidak akan keberatan bukan? lagi pula aku yakin sekali dengan aku menceritakan hal ini kepada mereka, mereka bisa mengambil hikmah dari ceritaku untuk mereka terapkan di kehidupannya sehari-hari, karena masalah yang menimpa rumah tangga kita adalah hal lumrah yang juga pernah terjadi di dalam kehidupan rumah tangga pasangan lainnya, Ujar Aris lagi.
Sebelum dia melanjutkan kata-katanya
Aris terlebih dahulu menarik nafasnya lalu membuangnya kembali. Jujur saja sebenarnya dia tak ingin mengumbar aib rumah tangga mereka kepada orang lain, namun oleh karena desakan semua para wartawan itu Aris pun terpaksa harus menceritakannya demi kepentingan bersama.
Sementara semua wartawan itu hanya bisa memfokuskan pendengaran mereka demi mendengarkan apa yang akan diucapkan oleh pria itu selanjutnya.
"Sepertinya apa yang membuatku begitu penasaran tentang masalah perceraian mereka selama beberapa hari ini akan terjawab semuanya' Batin Ana.
Walaupun hari itu dia memilih untuk percaya kepada apa yang di katakan oleh pria itu, tapi jujur saja dia memang masih sangat penasaran tentang penyebab perceraian keduanya.
"3 tahun yang lalu aku dan Bella resmi menjadi pasangan suami istri, walaupun status pernikahan kami hanya menikah secara siri, namun karena alasan kami yang saling mencintai kami terpaksa melakukannya, kalian semua pun pasti tahu sendiri kenapa kami harus melakukan hal itu karena mengingat hubungan kedua belah pihak keluarga kami yang memang tidak memiliki hubungan baik itu bukan?"
Tanya Aris.
"Ya, kami tahu itu Jawab para wartawan itu..
"Di awal pernikahan kami sudah bertekad akan mempengaruhi seluruh keluarga kami agar mau merubah tradisi permusuhan yang sudah turun temurun itu, tapi sayangnya setelah kami menikah karier
Bella justru semakin menanjak dan berada di puncaknya, jangankan menyusun rencana untuk merubah pandangan keluarga kami masing-masing, untuk sekedar menemani keseharianku di rumah saja dia sudah tidak punya banyak waktu karena terlalu sibuk dengan karirnya, hingga akhirnya aku memutuskan untuk selalu menyibukan diri dengan urusan kantor, bahkan saat urusanku sudah kelar sekalipun aku lebih memilih untuk tidur di sana, bagiku baik itu tidur di rumah maupun di kantor rasanya sama saja hanya ada aku dan juga jiwa yang kesepian, saat itu aku benar-benar dilanda kesepian yang sangat mendalam karena tanpa kehadiran seorang istri di sisiku, hingga akhirnya datanglah Ana ke rumahku, awalnya aku hanya bersikap acuh kepadanya layaknya hubungan antara majikan pria dan juga pembantu, namun karena Bella terus-terusan hanya sibuk mengurus kariernya dan semakin jarang pulang ke rumah, bahkan di saat aku menyuruhnya untuk meninggalkan kariernya itu sekalipun agar dia selalu punya waktu untukku, dia justru menolaknya dan masih bersikeras untuk mempertahankannya, dari semenjak kejadian itulah aku yang biasanya sabar, dan terus bisa memaklumi apa yang dia inginkan, entah kenapa mulai merasa lelah, sampai akhirnya di alam bawah kesadaranku aku yang biasanya cuek, tidak pernah melirik wanita manapun selain Bella, berubah menjadi seorang pria nakal yang suka menganggu pembantuku sendiri, bahkan aku juga sadar betul bahwa kelakuanku saat itu benar-benar sudah kurang ajar bagi seorang pria yang sudah beristri, tapi saat itu aku sendiripun terus bertanya-tanya kepada diriku sendiri, kenapa aku selalu melakukan tindakan gila itu kepada Ana? bahkan di saat aku melihat ada pria lain di sisinya sekalipun aku tiba-tiba menjadi marah tanpa alasan yang jelas, bahkan aku juga pernah sampai melampiaskan semua amarahku padanya, namun entah mengapa hatiku justru merasa ikut sakit saat melihat butiran air mata yang keluar dari pelupuk matanya karena ulah busukku itu, dimulai dari malam itulah aku yang biasanya sering mengganggu dan menyakitinya berubah menjadi seseorang yang sedikit lebih menghargainya, hubungan kami yang tadinya terlihat kaku dan kurang baik langsung berubah normal kembali, bahkan menjadi lebih baik dan juga lebih akrab dari sebelumnya, kami berdua mulai merasa saling nyaman satu sama lain, terlebih semua tugas seorang istri yang seharusnya dikerjakan oleh Bella justru
Ana lah yang bisa melakukannya, bahkan di saat aku sakit sekalipun bukan Bella yang berada di sisiku melainkan Ana, ditambah lagi masalah rumah tanggaku dengan Bella terus menerus datang silih berganti, yang justru membuatku semakin lelah untuk mempertahankan pernikahan kami, aku rasa tanpa aku jelaskan sekalipun kalian bisa mengambil kesimpulan sendiri bukan, kenapa aku tiba-tiba langsung melamar Ana walaupun percerain kami belum terhitung lama? kenapa aku lebih memilih dia walaupun dia tidak memiliki apa-apa, karena bagiku baik itu status, ataupun takhta tidak terlalu penting, selagi dia bisa menjadi seorang istri yang begitu baik, patuh dan juga dapat menyenangkan suaminya kenapa tidak! harta dan tahta pasangan kalian tidak akan menjamin bahwa hidup kalian pasti akan selalu bahagia nantinya, memang benar kalau segalanya itu membutuhkan uang tanpa uang kita tidak bisa membeli apa-apa, tapi coba kita pikirkan lagi, apakah dengan uang kita bisa mendapatkan semua yang kita inginkan? apakah dengan uang kita bisa membeli kasih sayang dan juga kebahagian di dalam sebuah keluarga? tidak! itu sudah membuktikan kalau yang paling kita butuhkan di dunia ini bukanlah hanya uang melainkan sebuah kepedulian yang akan di tunjukan oleh pasangan kita terhadap kita nantinya, apa gunanya banyak uang kalau hidup kita saja terlantar tidak mendapatkan perhatian dari apa namanya keluarga, karena pada dasarnya setiap insan yang ada di dunia ini tidak sekedar hanya membutuhkan uang namun juga sangat membutuhkan setiap perhatian yang diberikan oleh keluarga, baik itu di saat kita sedang sehat, ataupun di saat kita sedang sakit sekalipun Ujar Aris panjang lebar.
Deggg.
"Ya tuhan tampaknya semua sifatku yang tidak pernah menolak mas Aris ketika dia menjamahku dulu karena aku mulai jatuh cinta kepadanya sejak saat itu, di tambah lagi buk Bella juga sering membuat mas
Aris kecewa, jadi cinta kami yang tadinya nilainya tak seberapa semakin bertambah besar seiring berjalannya waktu' Batin Ana.
Andai hari ini dia tidak mendengar penuturan pria itu, mungkin saja saat ini
Ana tetap menilai dirinya sendiri sebagai wanita murahan penggoda suami orang saat teringat kejadian itu. Rasa penasaran yang terus membuncah di dadanya selama ini akhirnya bisa terjawab semuanya, dia juga sangat bahagia saat tahu alasan pria itu memilihnya walaupun statusnya bukan siapa-siapa itu.
"Ya tuhan, kami benar-benar mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dari cerita anda, kami sudah berbuat kesalahan, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada anda dan juga nona Ana, tolong maafkan kesalahan kami selama ini, siapapun yang berada di posisi anda pasti akan melakukan kesalahan itu, terlebih anda melakukan itu semua juga bukan karena disengaja, namun karena anda terlambat menyadari perasaan anda sendiri terhadap nona Ana, di tambah lagi istri anda memang terlalu egois dan lebih mementingkan dirinya sendiri, sesabar apapun seorang pria lama kelamaan pasti akan menjadi lelah juga saat menghadapi sifat seorang istri egois seperti Bellina, dan teruntuk nona Ana, anda adalah orang yang cukup baik, bahkan anda berani mengakui kesalahan yang sudah anda perbuat kepada
Bella, sifat jujur kalian benar-benar patut di contoh oleh orang banyak, walaupun kejujuran itu memang sangat menyakitkan tapi itulah yang terbaik, di banding kita harus menutup-nutupinya, karena sesuatu yang busuk itu sepandai apapun kita menyembunyikannya pasti lama kelamaan akan tercium juga, kalian benar-benar pasangan yang sangat mirip, entah itu dari segi sifat maupun sikap, kalian benar-benar pasangan yang sangat serasi" Ujar salah satu dari para wartawan itu.
"Ya benar, walaupun kalian juga pernah melakukan kesalahan, tapi yang melakukan kesalahan paling besar di sini adalah Bella, dia pantas mendapatkan semua ini setelah apa yang di perbuatnya, kalian berhak bahagia Ujar yang lainnya lagi.
"Terima kasih banyak, di sini saya juga ingin menyampaikan sebuah pesan yang sangat penting untuk kalian semua, seperti apapun masalah yang datang menimpaInirumah tangga kalian, kalian harus saling terbuka demi mencari solusinya secara bersama-sama, perbanyaklah intropeksi diri, jangan hanya bisanya melemparkan kesalahan kepada orang lain, terlebih bagi orang-orang yang gampang sekali terpengaruh terhadap segala hal, yang hobby sekali menilai sesuatu dengan apa yang mereka dengar dan juga lihat, mungkin saja masalah itu bisa berbeda dari apa yang kalian ketahui, jadi janganlah terlalu suka menghakimi dan juga ikut campur dalam urusan orang lain, karena itu akan sangat berbahaya sekali bagi orang yang kalian hujat, bahkan mungkin saja sampai bisa membuatnya nekat untuk bunuh diri hanya karena terlalu depresi gara-gara ulah kalian."
"Ya tuhan, apakah hal ini berhubungan dengan iklan yang anda pasang beberapa waktu yang lalu?" Tanya mereka.
"Ya, untung saja kami bisa menemukan pendonor darahnya secepat mungkin.
karena mengingat jenis golongan darah kekasihku yang sangat langka itu, Jawab
Aris.
"Ya tuhan, apakah kak Aldo bisa berada di ruangan yang sama denganku kemarin karena dialah yang sudah mendonorkan darahnya untukku?" Batin Ana.
Ana akui dirinya benar-benar bodoh karena tidak bisa memikirkan itu semua sejak hari itu, dia pikir Aldo bisa berada di ruangan yang sama dengannya karena hal lain, dia benar-benar tak menyangka kalau dirinya sudah sangat menyusahkan seluruh keluarga calon suaminya itu gara-gara ulah konyolnya itu.
Pantas saja keluarga calon suaminya itu tiba-tiba berubah menjadi peduli pada
Aldo, bahkan Aris yang biasanya selalu bermusuhan setiap bertemu pria itu tiba-tiba berubah menjadi baik, bahkan juga sampai memberi ijin untuk pria itu tinggal bersama kedua orangtuanya.
Lagi-lagi semua para wartawan itu dibuat terkejut, sama seperti halnya orang-orang yang juga ikut menyaksikan live itu di rumah, mereka benar-benar semua benar-benar sudah mendapatkan menyesali perbuatannya, hari ini mereka pembelajaran yang sangat berharga dari direktur CTIA grup itu.
Bab 1 Kebenaran
11/03/2024
Bab 2 Fitting baju pengantin
11/03/2024
Bab 3 Pernikahan Ana dan Aris
11/03/2024
Bab 4 Pasangan halal
11/03/2024
Bab 5 Harus tertunda
11/03/2024
Bab 6 Memberikan nasehat
11/03/2024
Bab 7 Kedatangan sahabat
11/03/2024
Bab 8 Mencari akal
11/03/2024
Bab 9 Apakah dia menyukai Bella
11/03/2024
Bab 10 Perubahan sikap
11/03/2024
Bab 11 Menjadi pasangan halal
11/03/2024
Bab 12 Mama ketahuan Bella
11/03/2024
Bab 13 Karma
11/03/2024
Bab 14 Mulai sadar
11/03/2024
Bab 15 Mulai sadar
11/03/2024
Bab 16 Bahagia
11/03/2024
Bab 17 Papa ketahuan Bella
11/03/2024
Buku lain oleh Kendari_Delvitha
Selebihnya